Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Saturday, July 6, 2024

34059. JERMAN VS SPANYOL 2024

Friday, July 5, 2024

34057. DANDHY GIBRAN CARI ALASAN TAK KANTOR DI IKN

 


DANDHY GIBRAN CARI ALASAN  TAK KANTOR DI IKN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Sutradara film 'Dirty Vote'

Dandhy Laksono tanggapi.

 

 Pj Gubernur DKI Jakarta

Heru Budi Hartono sebut.

 

Wakil presiden terpilih.

Gibran Rakabuming  ingin.

Bereskan masalah di Jakarta.

 

Menurut Dandhy.

Hanya alasan Gibran .

Agar tidak berkantor.

 

Di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Di Kalimantan Timur.

 

"Cari alasan.

Agar tak ngantor di IKN," ungkapnya.

 

Jumat (5/7/2024).

 

(Sumber warta)

34056. DANDHY GIBRAN CARI SOAL JAKARTA AGAR TAK KANTOR IKN

 


DANDHY GIBRAN CARI SOAL JAKARTA AGAR TAK KANTOR IKN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Sutradara film 'Dirty Vote'

Dandhy Laksono tanggapi.

 

 Pj Gubernur DKI Jakarta

Heru Budi Hartono sebut.

 

Wakil presiden terpilih.

Gibran Rakabuming  ingin.

Bereskan masalah di Jakarta.

 

Menurut Dandhy.

Hanya alasan Gibran .

Agar tidak berkantor.

 

Di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Di Kalimantan Timur.

 

"Cari alasan.

Agar tak ngantor di IKN," ungkapnya.

 

Jumat (5/7/2024).

 

(Sumber warta)

34053. RAY PEJABAT TAK MINTA MAAF TAK MERASA SALAH

 


RAY PEJABAT TAK MINTA MAAF TAK MERASA SALAH

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Pengamat politik

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (UIN Jakarta)

Ray Rangkuti sindir.

 

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Hasyim Asy’ari.

 

Terjerat kasus asusila.

Tapi tak akui salah.

 

“Hebat pejabat Indonesia.

Tak perlu lagi bertanya lagi.

 

 Dia minta maaf,” kata Ray.

 Kamis (4/7/2024).

 

Sikap Hasyim Asy’ari.

Cermin karakter pejabat Indonesia.

 

Jarang meminta maaf.

Atas kesalahannya.

 

 Bukan soal gengsi.

Tapi kultur pejabat kita,” ujar Ray.

 

Para pimpinan aparatur pemerintah.

 

Tak pernah akui gagal.

Dalam jalankan program.

 

Tapi cari pembelaan.

Saat dikritik dan dinilai.

 

Yaitu pejabat:

1)        Tak pernah merasa salah.

2)        Tak pernah merasa gagal.

 

“Yang salah bukan pejabat.

Tapi yang menilai.

Dianggap salah,” tambahnya.

 

 

(Sumber indopos)

34051. TANDA ORANG DICINTAI ATAU DIBENCI ALLAH

 





TANDA TANDA ORANG DICINTAI ATAU DIBENCI ALLAH

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Zaid Al-Khoil adalah seorang Badui pedalaman jauh dari Madinah yang telah memeluk Islam.

 

Dia berangkat menuju ke Madinah seorang diri dengan menunggang seekor unta, selama 15 hari perjalanan.

 

Zaid Al-Khoil tiba di Madinah, mengikat untanya di luar Masjid, dan masuk dalam masjid menjumpai Nabi Muhammad.

 

Zaid Al-Khoil berkata,

”Ya Nabi, saya telah melelahkan untaku selama 9 hari, dan menuntunnya selama 6 hari terus menerus tanpa berhenti.”

 

Zaid Al-Khoil melanjutkan,

”Saya berpuasa di siang hari, jarang tidur di malam hari, sehingga untaku sangat lelah.

 

Semua saya lakukan untuk menanyakan 2 hal hingga saya sulit tidur.”  

 

Rasulullah  memandang si Badui dengan kagum.

 

Si badui orang muslim biasa, orang yang sederhana telah berjuang begitu beratnya dengan menempuh perjalanan jauh.

Berjalan 15 hari untuk memperoleh penjelasan langsung dari beliau.

 

Rasulullah bersabda,

“Siapakah namamu?”

 

Si Badui menjawab,

“Nama saya, Zaid Al-Khoil (Zaid, si unta)”.

 

Rasulullah tampaknya kurang berkenan dengan nama itu, sehingga beliau  bersabda,

 

”Oh, jadi namamu Zaid Al-Khair (Zaid yang penuh kebaikan).”

 

Rasulullah ingin mengganti namanya.

 

Dia berkata,

”Benar, ya Nabi, nama saya Zaid Al-Khair.”

 

Zaid Al-Khair sangat senang dengan nama barunya, karena yang memberi nama adalah Rasulullah  sendiri.

 

Rasulullah bersabda,

”Sekarang, silakan bertanya kepadaku.”

 

Zaid Al-Khair berkata,

” Ya, Nabi, saya ingin bertanya tentang tanda-tanda orang yang dicintai Allah dan ciri-ciri orang yang dibenci Allah.”

 

Rasulullah bersabda,

”Untung, untung,…”

 

Rasulullah sangat gembira mendengar pertanyaannya.

Tak keliru namanya Al-Khair (yang penuh kebaikan).

 

Rasulullah bersabda,

”Wahai Zaid Al-Khair, bagaimanakah keadaanmu sekarang?” 

 

Zaid Al-Khair menjawab,

”Saya sekarang senang dengan amal kebaikan, suka dengan orang-orang yang berbuat kebaikan, dan gembira dengan tersebarnya kebajikan.”

 

Zaid Al-Khair melanjutkan,

”Saya menyesal, jika tidak ikut berbuat amal kebaikan.

 

Saya selalu rindu untuk berbuat kebaikan, karena jika saya berbuat kebajikan, pasti Allah akan memberikan pahalanya.”

 

Rasulullah bersabda,

 

“Ya, itulah tanda-tanda orang yang dicintai oleh Allah.

Jika  Allah membencimu, maka kamu akan melakukan yang berlawanan dengan itu.

 

Yaitu kamu akan senang berbuat keburukan, suka berbuat jahat, dan gembira dengan orang berbuat kejelekan.”

 

Zaid Al-Khair berkata,

”Sudah cukup, ya Nabi,”

 

Seolah-olah dia tidak ingin Rasulullah melanjutkan penjelasannya.

 

Zaid Al-Khair mengucapkan terima kasih, pamit keluar masjid, dia menunggang untanya, dan kembali pulang.

 

Wajah Rasulullah sumringah, tanda beliau amat gembira.

 

Seorang musafir datang dari jauh, tidak bergaul dengan Rasulullah, tetapi dia merasakan nuansa kasih sayang Allah yang begitu mendalam.

 

Seorang Badui berasal dari daerah pedalaman, wilayah yang “adoh kawat”, tetapi dapat menikmati kasih sayang Rasulullah.

 

Dia merasa dicintai oleh Allah seperti yang dirasakan oleh para sahabat yang setiap hari berada di sekitar Nabi Muhammad.   

 

Daftar Pustaka

1.                Kisah Para Sahabat.

2.                Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.

3.                Tafsirq.com online

 

 

 

 

34050. KISAH BADUI MADINAH DICINTAI ALLAH

 





KISAH BADUI MADINAH YANG DICINTAI ALLAH

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Zaid Al-Khoil adalah seorang Badui pedalaman jauh dari Madinah yang telah memeluk Islam.

 

Dia berangkat menuju ke Madinah seorang diri dengan menunggang seekor unta, selama 15 hari perjalanan.

 

Zaid Al-Khoil tiba di Madinah, mengikat untanya di luar Masjid, dan masuk dalam masjid menjumpai Nabi Muhammad.

 

Zaid Al-Khoil berkata,

”Ya Nabi, saya telah melelahkan untaku selama 9 hari, dan menuntunnya selama 6 hari terus menerus tanpa berhenti.”

 

Zaid Al-Khoil melanjutkan,

”Saya berpuasa di siang hari, jarang tidur di malam hari, sehingga untaku sangat lelah.

 

Semua saya lakukan untuk menanyakan 2 hal hingga saya sulit tidur.”  

 

Rasulullah  memandang si Badui dengan kagum.

 

Si badui orang muslim biasa, orang yang sederhana telah berjuang begitu beratnya dengan menempuh perjalanan jauh.

Berjalan 15 hari untuk memperoleh penjelasan langsung dari beliau.

 

Rasulullah bersabda,

“Siapakah namamu?”

 

Si Badui menjawab,

“Nama saya, Zaid Al-Khoil (Zaid, si unta)”.

 

Rasulullah tampaknya kurang berkenan dengan nama itu, sehingga beliau  bersabda,

 

”Oh, jadi namamu Zaid Al-Khair (Zaid yang penuh kebaikan).”

 

Rasulullah ingin mengganti namanya.

 

Dia berkata,

”Benar, ya Nabi, nama saya Zaid Al-Khair.”

 

Zaid Al-Khair sangat senang dengan nama barunya, karena yang memberi nama adalah Rasulullah  sendiri.

 

Rasulullah bersabda,

”Sekarang, silakan bertanya kepadaku.”

 

Zaid Al-Khair berkata,

” Ya, Nabi, saya ingin bertanya tentang tanda-tanda orang yang dicintai Allah dan ciri-ciri orang yang dibenci Allah.”

 

Rasulullah bersabda,

”Untung, untung,…”

 

Rasulullah sangat gembira mendengar pertanyaannya.

Tak keliru namanya Al-Khair (yang penuh kebaikan).

 

Rasulullah bersabda,

”Wahai Zaid Al-Khair, bagaimanakah keadaanmu sekarang?” 

 

Zaid Al-Khair menjawab,

”Saya sekarang senang dengan amal kebaikan, suka dengan orang-orang yang berbuat kebaikan, dan gembira dengan tersebarnya kebajikan.”

 

Zaid Al-Khair melanjutkan,

”Saya menyesal, jika tidak ikut berbuat amal kebaikan.

 

Saya selalu rindu untuk berbuat kebaikan, karena jika saya berbuat kebajikan, pasti Allah akan memberikan pahalanya.”

 

Rasulullah bersabda,

 

“Ya, itulah tanda-tanda orang yang dicintai oleh Allah.

Jika  Allah membencimu, maka kamu akan melakukan yang berlawanan dengan itu.

 

Yaitu kamu akan senang berbuat keburukan, suka berbuat jahat, dan gembira dengan orang berbuat kejelekan.”

 

Zaid Al-Khair berkata,

”Sudah cukup, ya Nabi,”

 

Seolah-olah dia tidak ingin Rasulullah melanjutkan penjelasannya.

 

Zaid Al-Khair mengucapkan terima kasih, pamit keluar masjid, dia menunggang untanya, dan kembali pulang.

 

Wajah Rasulullah sumringah, tanda beliau amat gembira.

 

Seorang musafir datang dari jauh, tidak bergaul dengan Rasulullah, tetapi dia merasakan nuansa kasih sayang Allah yang begitu mendalam.

 

Seorang Badui berasal dari daerah pedalaman, wilayah yang “adoh kawat”, tetapi dapat menikmati kasih sayang Rasulullah.

 

Dia merasa dicintai oleh Allah seperti yang dirasakan oleh para sahabat yang setiap hari berada di sekitar Nabi Muhammad.   

 

Daftar Pustaka

1.                Kisah Para Sahabat.

2.                Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.

3.                Tafsirq.com online