Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Thursday, September 5, 2024

36155. RIWAYAT HIDUP NABI MUHAMMAD USIA 0 - 15 TAHUN

 


RIWAYAT HIDUP NABI MUHAMMAD USIA 0 - 15 TAHUN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Senin, 12 Rabiul Awal tahun Gajah.

Nabi Muhammad lahir.

Bertepatan 20 April 571 Masehi (?).

 

Abdullah bin Abdul Muttalib.

Ayah Nabi, wafat umur 25 tahun.

 

Ayah Nabi meninggal 6 bulan.

Sebelum Nabi lahir.

 

Aminah binti Wahab.

Ibu Nabi berasal dari Madinah.  

 

Abdullah dan Aminah.

Bersambung dari Bani Abdi Manaf.

 

 Abdul Muttalib bin Hasyim.

Kepala suku Quraisy.

Menikah dengan Fatimah binti Amr.

 

Kakek dan nenek Nabi.

Punya 16 anak.

Yaitu 6 wanita dan 10 pria.

 

Nama 10 anak lelaki:

1)        Abu Thalib.

2)        Haris.

 

3)        Zubeir.

4)        Hamzah.

 

5)        Abbas.

6)        Abu Lahab.

 

7)        Al-Gaidaq.

8)        Al-Muqawin.

 

9)        Saffar.

10)  Abdullah.

 

Nama 6 anak wanita:

1)        Umi Hakim.

2)        Barrah.

 

3)        Atikah.

4)        Safiyah.

 

5)        Arwa.

6)        Umaimah.

 

Nabi Muhammad.

Sejak bayi sampai 2 tahun.

 Tinggal di pedalaman.

Hidup bersama suku Sakdiyah.

 

Diasuh dan disusui Halimah.

Berasal dari suku Sakdiyah.

 

Sekitar 80 km dari Mekah.

Nabi umur 2 tahun.

Dikembalikan ke ibunya.

 

Halimah mengasuh lagi.

Umur Nabi 2 - 4 tahun.

 

Nabi berusia 4 tahun.

Dadanya dioperas malaikat.  

 

Nabi umur 4 - 6 tahun.

Tinggal di rumah ibu kandungnya.

 

Aminah wafat.

Nabi umur 6 tahun.

 

Dalam perjalanan dari Madinah ke Mekah.

Setelah ziarah makam Abdullah.

Ayah kandung Nabi. 

 

Nabi usia 6 - 8 tahun.

Diasuh Abdul Muttalib, kakek Nabi.

 

Sebagai kepala suku.

Kuasai sumber air zam-zam.

 

Abdul Muttalib wafat.

Nabi umur 8 tahun.  

 

 Abu Thalib, kepala suku.

Mengasuh Nabi.

Umur 8 - 50 tahun.  

 

Abu Thalib, paman Nabi.

Mengajari cara gembala domba.

Dan bisnis.

 

Belajar bela diri dan berperang.

Mencari “SIM” kendaraan padang pasir.

 

Mengendalikan kuda dan unta.

Juga, keterampilan lainnya.

 

Nabi umur 12 tahun.

Diajak ke luar negeri.  

 

Ikut bisnis ke negeri  Syam.

 

Di utara Arab Saudi.

 

Dalam perjalanan.

Berjumpa pendeta Bahira.

 

Dia tahu tanda kenabian.

Meminta agar Nabi kembali ke Mekah.

 

Nabi usia 15 tahun.

Membantu pamannya.

Dalam perang suku.        

 

Nabi Muhammad umur 25 tahun.

Menikah dengan Khadijah bin Khuwailid.

 

Umur 40 tahun.

Janda cantik dan kaya.

 

Khadijah pernah menikah 2 kali.

Nama 2 manatn suamainya.

 

1)        Abu Halah.

2)        Atiq.

 

Keduanya sudah wafat.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.        Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.

2.        Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.

3.        Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.

 

 

36154. SEJARAH NABI MUHAMMAD UMUR 0 - 15 TAHUN

 


SEJARAH NABI MUHAMMAD UMUR 0 - 15 TAHUN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Senin, 12 Rabiul Awal tahun Gajah.

Nabi Muhammad lahir.

Bertepatan 20 April 571 Masehi (?).

 

Abdullah bin Abdul Muttalib.

Ayah Nabi, wafat umur 25 tahun.

 

Ayah Nabi meninggal 6 bulan.

Sebelum Nabi lahir.

 

Aminah binti Wahab.

Ibu Nabi berasal dari Madinah.  

 

Abdullah dan Aminah.

Bersambung dari Bani Abdi Manaf.

 

 Abdul Muttalib bin Hasyim.

Kepala suku Quraisy.

Menikah dengan Fatimah binti Amr.

 

Kakek dan nenek Nabi.

Punya 16 anak.

Yaitu 6 wanita dan 10 pria.

 

Nama 10 anak lelaki:

1)        Abu Thalib.

2)        Haris.

 

3)        Zubeir.

4)        Hamzah.

 

5)        Abbas.

6)        Abu Lahab.

 

7)        Al-Gaidaq.

8)        Al-Muqawin.

 

9)        Saffar.

10)  Abdullah.

 

Nama 6 anak wanita:

1)        Umi Hakim.

2)        Barrah.

 

3)        Atikah.

4)        Safiyah.

 

5)        Arwa.

6)        Umaimah.

 

Nabi Muhammad.

Sejak bayi sampai 2 tahun.

 Tinggal di pedalaman.

Hidup bersama suku Sakdiyah.

 

Diasuh dan disusui Halimah.

Berasal dari suku Sakdiyah.

 

Sekitar 80 km dari Mekah.

Nabi umur 2 tahun.

Dikembalikan ke ibunya.

 

Halimah mengasuh lagi.

Umur Nabi 2 - 4 tahun.

 

Nabi berusia 4 tahun.

Dadanya dioperas malaikat.  

 

Nabi umur 4 - 6 tahun.

Tinggal di rumah ibu kandungnya.

 

Aminah wafat.

Nabi umur 6 tahun.

 

Dalam perjalanan dari Madinah ke Mekah.

Setelah ziarah makam Abdullah.

Ayah kandung Nabi. 

 

Nabi usia 6 - 8 tahun.

Diasuh Abdul Muttalib, kakek Nabi.

 

Sebagai kepala suku.

Kuasai sumber air zam-zam.

 

Abdul Muttalib wafat.

Nabi umur 8 tahun.  

 

 Abu Thalib, kepala suku.

Mengasuh Nabi.

Umur 8 - 50 tahun.  

 

Abu Thalib, paman Nabi.

Mengajari cara gembala domba.

Dan bisnis.

 

Belajar bela diri dan berperang.

Mencari “SIM” kendaraan padang pasir.

 

Mengendalikan kuda dan unta.

Juga, keterampilan lainnya.

 

Nabi umur 12 tahun.

Diajak ke luar negeri.  

 

Ikut bisnis ke negeri  Syam.

 

Di utara Arab Saudi.

 

Dalam perjalanan.

Berjumpa pendeta Bahira.

 

Dia tahu tanda kenabian.

Meminta agar Nabi kembali ke Mekah.

 

Nabi usia 15 tahun.

Membantu pamannya.

Dalam perang suku.        

 

Nabi Muhammad umur 25 tahun.

Menikah dengan Khadijah bin Khuwailid.

 

Umur 40 tahun.

Janda cantik dan kaya.

 

Khadijah pernah menikah 2 kali.

Nama 2 manatn suamainya.

 

1)        Abu Halah.

2)        Atiq.

 

Keduanya sudah wafat.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.        Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.

2.        Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.

3.        Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.

 

 

36151. HARTA 4 ORANG LEBIH BESAR DARIPADA 100 JUTA RAKYAT

 


AMIES RAIS HARTA 4 ORANG LEBIH BESAR 100 JUTA RAKYAT

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Amien Rais.

Tokoh politik senior Indonesia.

 

Kritik tajam

Pada Presiden Jokowi.

 

Amien Rais prihatin.

Arah bangsa Indonesia.

 

Dipimpin Presdien Jokowi.

 

Makin jauh dari cita-cita.

Para pendiri bangsa.

 

Amies Rais jelaskan.

 

Selama 10 tahun berkuasa.

Presiden Jokowi:

 

1)        Pandai tambah utang.

2)        Lihai pecah belah bangsa.

 

3)        Acak-acak penegakan hukum.

4)        Hancurkan demokrasi.

 

5)        Menciptakan oligarki.

6)        Merusak demokrasi.

 

7)        Ciptakan jurang sosial ekonomi.

 

8)        Perbedaan ekonomi tajam dan menganga.

 

Amies Rais sebut.

Rezim Jokowi sukses.

 

1)        Menciptakan oligarki.

2)        Merusak tatanan demokrasi.

3)        Perdalam senjang sosial ekonomi.

 

Data Oxfam.

Bahwa 4 kaya di Indonesia.

 

Punya harta lebih besar.

Daripada gabungan harta 100 juta.

Rakyat Indonesia.

 

Temuan ini.

Tak pernah dibantah Pemerintah.

Bukti pernyataan benar.

 

Amien Rais singgung.

Perubahan mental.

Terjadi di Indonesia.

 

Dalam 10 tahun

Pemerintahan Jokowi.

 

“Saya angkat hal.

Sangat mencolok mata, hati, dan pikiran kita.

 

Yaitu:

 

1)        Mental budak.

 

2)        Mental bangsa pemberani.

3)        Warisan pemimpin dulu.

 

4)        Diganti mental pengecut.

5)        Pendatang Cina dibuat Istimewa.

 

Amien Rais  kaitkan.

Perlakuan khusus.

 

Oleh Pemerintah.

Bagi imigran Tiongkok.

 

Dapatkan keistimewaan.

Tak seharusnya.

 

 Ia menilai.

Perlakuan ini.

 

Cermin posisi Indonesia.

Tunduk dan tak berdaya.

 

Lawan kekuatan asing.

Khususnya Tiongkok.

 

 Hal ini.

1)        Merugikan daulat bangsa.

 

2)        Dampak jangka panjang.

Merusak mental generasi muda.

 

3)        Jadi mental jongos.

 

4)        Indonesia takut pada Tiongkok.

 

 

Rezim Jokowi buat perlakuan khusus.

 

 Bagi ratusan atau puluhan ribu.

Orang Cina.

 

Betul-betul diistimewakan,” pungkas Amien Rais.

 

(Sumber Amies Rais)