Sunday, August 6, 2017

178. BADUI PINTAR

ORANG BADUI YANG “BODOH” TETAPI “PINTAR”
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

 
      Seorang lelaki Badui tinggal di pedalaman yang jauh dari pusat keramaian kota. Dia berada di daerah terpencil di pelosok pedesaan.
      Tempat tinggalnya termasuk daerah terpencil, terjauh dan terluar. Wilayahnya sulit terjangkau. Dia tidak berpendidikaan dan orang “bodoh”. Dia tidak pernah “makan” sekolah.
      Si Badui datang menjumpai Nabi. Badui bertanya, “Wahai Nabi, siapakah yang mengurus hisabnya seluruh makhluk?” “Allah”, jawab Nabi. “Apakah Allah mengurusnya seorang diri?” Tanya Si Badui. “Ya,” jawab Nabi.
      Mendengarkan jawaban Nabi, si Badui tersenyum puas, dan tampaknya dia amat gembira. Nabi bertanya, “Mengapa engkau tersenyum, Wahai orang Badui?” Badui menjawab, “Seorang yang pemurah, jika menghisab pasti akan banyak memaafkan.”
     Si Badui melanjutkan,”Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Allah Maha Pemaaf dan Maha Pengampun. Jika Allah menghisab manusia pasti akan banyak memaafkan, dan banyak memberi ampunan.” Nabi tersenyum mendengarkan jawabannya.
     Nabi bersabda,”Engkau benar, tidak ada yang lebih pemurah dibandingkan dengan Allah.  Allah Maha Pemurah dan Maha Pengampun.”
     Si Badui mengucapkan terima kasih kepada Nabi dan pamit pulang dengan riang gembira. Nabi bersabda, “Dia sungguh pintar.”
Sumber :
1. Katsir, Ibnu. Kisah Para Nabi. Penerbit Pustaka Azzam. Jakarta 2011.
2. Sahil, Azharuddin. Indeks Al-Quran. Panduan Mudah Mencari Ayat dan Kata dalam Al-Quran. Penerbit Mizan. Bandung 2007.
3. Kisah Para Sahabat.

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment