ABU BAKAR, PEMBELA SETIA NABI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang Abu Bakar Sidik seorang sahabat dan pembela setia Nabi Muhammad?” Berikut ini penjelasannya.
Abu Bakar adalah sahabat Nabi yang lahir bulan Oktober 573 Masehi di Mekah, dengan nama Abdul Kakbah bin Abi Quhafah dan meninggal 23 Agustus 634 Masehi di Madinah.
Ayahnya bernama Usman bin Amir yang dipanggil “Abu Quhafa”, dan Ibunya bernama Salam binti Sakhar yang dipanggil “Umi Khair”, keduanya berasal dari keluarga kaum Bani Tamim.
Abdul Kakbah bin Abi Quhafah atau Abu Bakar kecil senang bermain dengan unta dan kambing, sehingga dipanggil Abu Bakar, yang berarti “Bapaknya Unta”.
Abu Bakar termasuk “Ash-shabiqunal awwalun”, yaitu orang-orang yang terdahulu dan awal masuk Islam yang dijamin masuk surga selamanya.
Al-Quran surah At-Taubah, surah ke-9 ayat 100.
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Orang-orang yang terdahulu dan yang awal (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar”.
Abu Bakar berumur lebih muda 2 tahun dibandingkan dengan Nabi, dan terlibat perdagangan sejak kecil, sehingga Abu Bakar lebih terkenal dalam dunia bisnis.
Abu Bakar berumur 10 tahun mengikuti rombongan berdagang ke Syria, dan Nabi Muhammad berumur 12 tahun diajak oleh Abi Thalib ikut dalam rombongan kafilah yang sama.
Ketika Abu Bakar berumur 18 tahun sudah berprofesi sebagai pedagang kain mengikuti bisnis keluarganya, sehingga Abu Bakar sering bepergian ke luar negeri bersama rombongan kafilahnya, antara lain, pergi berdagang ke negeri Yaman, Syria, dan beberapa tempat lainnya.
Karena terjun dalam kegiatan bisnis sejak remaja, membuat Abu Bakar semakin kaya, dan semakin berpengalaman dalam berdagang.
Bisnisnya semakin berkembang sehingga status sosial Abu Bakar bertambah naik, layaknya keluarga pedagang Mekah yang kaya, maka Abu Bakar termasuk orang yang terpelajar, karena bisa menulis dan membaca, serta menyukai puisi.
Sewaktu Abu Bakar masih kecil, ayahnya pernah membawanya ke Kakbah, dan menyuruh Abu Bakar untuk berdoa kepada berhala, kemudian ayahnya pergi mengurus bisnisnya, dan Abu Bakar ditinggal sendirian.
Abu Bakar berdoa kepada berhala, "Ya tuhanku, aku membutuhkan pakaian, maka berikan kepadaku pakaian”. Tetapi berhala tersebut tetap diam, tidak menanggapi permintaan Abu Bakar.
Abu Bakar berdoa kepada berhala lainnya,”Ya tuhanku, berikanlah aku makanan yang lezat, lihatlah aku sangat lapar”. Tetapi berhala itu masih tidak memberikan jawaban apa pun, maka Abu Bakar mengangkat sebuah batu, dan berkata kepada berhala,”Saya sedang mengangkat batu ,dan mengarahkan kepadamu, apabila kamu memang tuhan, maka lindungilah dirimu sendiri”.
Abu Bakar melemparkan batu ke arah berhala, lalu pergi meninggalkan Kakbah, dan sejak saat itu, Abu Bakar tidak pernah menyembah berhala lagi.
Nabi sedang berdakwah,”Sesungguhnya aku adalah utusan Allah, maka aku mengajak kamu kepada Allah”. Saat itu, Abu Bakar langsung masuk Islam, sehingga Nabi amat gembira menyambutnya.
Kemudian Abu Bakar langsung menemui Usman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awam, dan Saad bin Abi Waqas untuk mengajak masuk Islam, dan mereka pun masuk Islam.
Menurut Ibnu Katsir, Khadijah, istri Nabi, adalah wanita pertama yang masuk Islam, dan Zaid bin Haritsah adalah budak pertama masuk Islam, serta Ali bin Abi Thalib adalah anak kecil pertama yang masuk Islam, sedangkan Abu Bakar adalah laki-laki dewasa pertama yang masuk Islam.
Istri pertama Abu Bakar, yaitu Qutailah binti Abdul-Uzza, tidak mau masuk Islam, sehingga mereka bercerai, sedangkan istri Abu Bakar yang lain, yaitu Umi Ruman, bersedia memeluk Islam.
Semua anak Abu Bakar ikut masuk Islam, selain Abdurrahman bin Abu Bakar yang baru memeluk Islam dalam Perjanjian Hudaibiyah.
Nabi Muhammad menikah dengan Khadijah, dan rumah Nabi bertetangga dengan Abu Bakar, serta Nabi Muhammad muda sebagai pedagang yang baru, sedangkan Abu Bakar muda adalah seorang ahli berdagang.
Nabi Muhammad berumur lebih tua 2 tahun dibandingkan dengan Abu Bakar yang berpostur “agak kurus”, berkulit “putih”, dan berambut lebat.
Pada awal Islam, banyak penganut ajaran Islam yang disiksa, tetapi para keluarga yang kaya dan terhormat dilindungi oleh keluarganya, sedangkan para budak mengalami penyiksaan paling parah, maka Abu Bakar membeli beberapa budak, lalu membebaskannya.
Bilal bin Rabah adalah seorang budak terkenal yang dibeli oleh Abu Bakar, lalu dimerdekakannya, akhirnya, Bilal bin Rabah menjadi sahabat setia Nabi, dan muazin pertama pada zaman Nabi karena suaranya sangat merdu.
Dalam Peristiwa Isra Mikraj, semua penduduk Mekah gempar dan hampir semua pemeluk Islam kembali murtad, karena mendengarkan kisah Nabi yang “tidak masuk akal”, yaitu perjalanan dari Mekah ke Palestina yang berjarak lebih dari 1.000 km dan ditambah lagi dengan “cerita” naik ke-7 langit, sungguh sangat mencengangkan dan membingungkan masyarakat.
Pada zaman itu, dengan menunggang kuda tercepat, untuk menempuh jarak dari Mekah ke Palestina memerlukan waktu sebulan lebih, sedangkan untuk kembalinya, juga membutuhkan sebulan lebih.
Nabi bercerita dalam Peristiwa Isra Mikraj, beliau berangkat dari Mekah ke Palestina, dan langsung kembali dari Palestina ke Mekah, hanya ditempuh beberapa jam saja. Sungguh “sangat mustahil” dan tidak masuk dalam akal mereka.
Tetapi, Abu Bakar berhasil mengubah semuanya, bahkan dengan amat yakin Abu Bakar berkata, “Semua yang dikatakan Nabi Muhammad pasti benar!”.
Kemudian Abu Bakar mengumpulkan para tokoh Quraisy, dan semua orang yang pernah mengunjungi Palestina, kemudian mereka dipersilakan bertanya kepada Nabi tentang “seluk beluk” Palestina, padahal, Nabi sendiri belum pernah mengunjungi Palestina!
Sungguh mengherankan, karena Nabi Muhammad berhasil menjawab semua pertanyaan dengan baik, dan mampu menjelaskan dengan amat sempurna. Sungguh sangat mengherankan, sekali lagi, Nabi Muhammad belum pernah pergi ke Palestina.
Nabi bersabda, “Malam hari tadi, saya berjumpa dengan suatu kafilah dari Mekah, dan mereka kehilangan satu unta, lalu saya menunjukkan tempatnya, dan untanya berhasil ditemukan, kemudian saya meminum sebagian bekal air mereka, dan dua hari lagi mereka akan datang.”
Nabi menyebutkan nama semua orang yang ikut dalam rombongan kafilah, jumlah untanya, dan perbekalan lainnya, semuanya dijelaskan dengan terperinci.
Dua hari kemudian, semua penduduk Mekah berkumpul dan bergerombol berjajar di tepi jalan pintu masuk Mekah, karena menunggu kedatangan kafilah yang diceritakan Nabi Muhammad.
Ketika rombongan kafilah datang, maka para penduduk Mekah bertanya kepada anggota rombongan, dan sungguh ajaib, ternyata, semuanya benar seperti yang diceritakan Nabi Muhammad. Sungguh sangat mengherankan dan menakjubkan, akhirnya semua pemeluk Islam bertambah kuat keyakinan mereka.
Nabi Muhammad memberi gelar kepada Abu Bakar “Ash-Shiddiq”, yang berarti “berkata benar“, karena Abu Bakar membenarkan peristiwa Isra Mikraj, sehingga terkenal dengan nama “Abu Bakar Sidik”.
Sewaktu Nabi hijrah dari Mekah ke Madinah, hanya Abu Bakar yang menemani bersembunyi di Gua Tsur selama 3 malam untuk menghindari kejaran pasukan Quraisy, lalu beliau hijrah menempuh jalur yang sulit berjalan selama 7 hari menuju Madinah.
Abu Bakar adalah mertua Nabi Muhammad, karena Aisyah, putri Abu Bakar menikah dengan Nabi beberapa waktu setelah Hijrah.
Ketika Nabi Muhammad sakit, maka Abu Bakar yang menggantikan menjadi imam salat, sehingga banyak para sahabat yang menganggap ini suatu “tanda” bahwa Abu Bakar akan menggantikan posisi Nabi.
Sewaktu Nabi Muhammad meninggal dunia, Abu Bakar adalah sahabat Nabi yang paling tabah menghadapinya, dan berhasil menenangkan Umar bin Khattab yang bingung menghadapinya.
. Abu Bakar menjadi Khalifah Islam pertama selama dua tahun, yaitu mulai tahun 632 sampai 634 Masehi.
Pasukan Khalifah Abu Bakar berhasil mengalahkan Kaisar Bizantium dan Kaisar Sassanid, dan Panglima pasukan Islam Khalid bin Walid berhasil menaklukkan Irak dan Syria.
Ketika para penghafal Al-Quran banyak yang meninggal dunia, maka Abu Bakar memerintahkan Zaid bin Tsabit sebagai ketua tim, untuk mengumpulkan koleksi lembaran Al-Quran.
Zaid bin Tsabit dan timnya mengumpulkan semua lembaran Al-Quran yang berasal dari para penghafal Al-Quran, tulisan pada tulang, kulit dan bahan lainnya, kemudian Abu Bakar menyimpan buku kumpulan Al-Quran tersebut.
Setelah Abu Bakar meninggal, maka buku lembaran Al-Quran disimpan oleh Umar bin Khattab, dan pada zaman Khalifah Usman bin Affan koleksi ini dipakai sebagai dasar penulisan teks Al-Quran, yang dikenal dengan Al-Quran “Mushaf Usmany”.
Abu Bakar meninggal 23 Agustus 634 Masehi di Madinah karena sakit, dan dimakamkan di rumah Aisyah, putrinya, berdampingan dengan makam Nabi.
Sekarang ini, kondisi makam Nabi Muhammad, Abu Bakar, dan Umar bin Khattab berada di sisi timur Masjid Nabawi, Madinah, yaitu berada di bawah kubah berwarna hijau.
Daftar Pustaka
1. Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004
4. Al-Kandahlawi, Maulana Muhammad Zakaria. Himpunan Fadhilah Amal. Penerbit Ash-Shaff. Yogyakarta. 2000.
0 comments:
Post a Comment