TUJUAN BERPUASA RAMADAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang “Tujuan berpuasa Ramadan menurut Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya
Kata “puasa” (menurut KBBI V) bisa diartikan “meniadakan makan, minum, dan sebagainya dengan sengaja (terutama bertalian dengan keagamaan)”, “salah satu rukun Islam berupa ibadah menahan diri atau berpantang makan, minum, dan segala yang membatalkannya mulai terbit fajar sampai terbenam matahari”, dan “saum”.
Al-Quran menggunakan kata “shiam” sebanyak 8 kali, kesemuanya dalam arti “puasa” menurut pengertian hukum syariat, hanay 1 kali Al-Quran memakai kata “shaum”, tetapi maknanya adalah “menahan diri untuk tidak bebicara”.
Uraian Al-Quran tentang puasa Ramadan, ditemukan dalam surat Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 183, 184, 185, dan 187, artinya puasa Ramadan baru diwajibkan setelah Nabi Muhammad berada di Madinah, karena para ulama sepakat bahwa surah Al-Baqarah turun di Madinah.
Para sejarawan menyatakan bahwa kewajiban berpuasa Ramadan pertama kali ditetapkan Allah pada 10 Syakban tahun ke-2 Hijriah di Madinah.
Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 183.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atasmu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelummu agar kamu bertakwa”.
Secara jelas Al-Quran menyatakan bahwa tujuan puasa yang hendaknya diperjuangkan adalah untuk mencapai ketakwaan atau “la'allakum tattaqun” (agar kamu bertakwa).
Nabi bersabda, ”Banyak di antara orang yang berpuasa tidak memperoleh sesuatu dari puasanya, selain perasaan lapar dan dahaga.”
Hal ini berarti menahan diri dari rasa lapar dan dahaga bukan tujuan utama dari berpuasa, dan dalam sebuah hadis qudsi, Allah berfirman,”Semua amal putra putri Adam untuk dirinya sendiri, kecuali berpuasa, karena berpuasa adalah untuk-Ku dan Aku yang memberikan ganjaran atasnya.”
Berpuasa adalah satu ibadah yang unik, karena berpuasa adalah rahasia antara Allah dan pelakunya sendiri, yang tahu seseorang berpuasa atau tidak berpuasa adalah dirinya sendiri dan Allah.
Dapat disimpulkan bahwa umat Islam berpuasa Ramadan karena patuh menjalankan perintah dari Allah, sedangkan umat yangberpuasa karena berbagai motif, misalnya, protes, turut belasungkawa, penyucian diri, kesehatan, dan sebagainya.
Tetapi, umat Islam yang berpuasa Ramadan dengan benar, sesuai dengan tata cara dan pedoman dari Al-Quran, maka pastilah dia melakukannya karena Allah semata.
Kata “takwa” (menurut KBBI V) bisa diartikan “terpeliharanya diri untuk tetap taat melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah”, “keinsafan diri yang diikuti dengan kepatuhan dan ketaatan dalam melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah”, dan “kesalehan hidup”.
Kesimpulannya, bahwa umat Islam berpuasa Ramadan adalah untuk melaksanakan perintah Allah dan bertujuan agar menjadi orang yang bertakwa, yaitu orang yang patuh dan taat melaksanakan semua perintah dan Allah dan menjauhi segala larangan Allah.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment