Saturday, November 11, 2017

467. TAFSIR 2

PERKEMBANGAN TAFSIR AL-QURAN
(Seri ke-2)
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.


       Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang “Perkembangan tafsir Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
      Setiap umat Islam wajib meyakini segala sesuatu yang terdapat dalam Al-Quran, sehingga apabila seseorang membenarkan suatu teori ilmiah berdasarkan Al-Quran, maka dia mewajibkan setiap umat Islam untuk mempercayai teori ilmiah tersebut.
      Para ulama berbeda pendapat tentang “Teori Evolusi Darwin” (Tahun 1804-1872 Masehi), sebagian ulama membenarkan teori tersebut dan sebagian yang lain menyalahkan teori itu, yang mendukung dan yang menolak teori Darwin, semuanya berdasarkan ayat Al-Quran.
      Cendekiawan Islam yang lahir 500 tahun sebelum Charles Darwin, yaitu Abdurrahman Ibn Khaldun (Tahun 1332-1406 Masehi) dalam kitabnya menulis, “Alam binatang meluas sehingga bermacam-macam golongannya dan berakhir proses kejadiannya pada masa manusia yang mempunyai pikiran dan pandangan. Manusia meningkat dari alam kera yang hanya mempunyai kecakapan dan dapat mengetahui tetapi belum sampai pada tingkat menilik dan berpikir."
      Yang dimaksudkan dengan kera oleh Abdurrahman bin Khaldun adalah sejenis makhluk, yang oleh para penganut evolusionisme, disebut “Anthropoides”, dan ketika  Ibnu Khaldun dan cendekiawan lainnya menemukan teori itu bukan merujuk kepada Al-Quran, tetapi berdasarkan penyelidikan dan penelitian mereka sendiri.
      Sebagian ulama yang membenarkan Teori Evolusi Darwin menggunakan dalil Al-Quran surah Nuh, surah ke-71 ayat 13-14 yang menyatakan Allah menciptakan manusia berdasarkan fase-fase.
      Al-Quran surah Nuh, surah ke-71 ayat 13-14 menyatakan Allah menciptakan manusia berdasarkan fase-fase.

مَا لَكُمْ لَا تَرْجُونَ لِلَّهِ وَقَارًا وَقَدْ خَلَقَكُمْ أَطْوَارًا

      “Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? Padahal Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian”.
      Al-Quran surah Al-Mukminun, surah ke-23 ayat 12-14.

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

     “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)”.Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci lah Allah, Pencipta Yang Paling Baik”.
      Fase-fase penciptaan manusia dalam Al-Quran surah Nuh, surah ke-71 ayat 13-14 menurut ulama yang mendukung “Teori Evolusi Darwin” adalah sesuai dengan ayat tersebut, bukan dipahami seperti dan yang diterangkan dalam Al-Quran surah Al-Mukminun, surah ke-23 ayat 12-14.
      Al-Quran surah Ar-Ra’du, surah ke-13 ayat 17.

أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَسَالَتْ أَوْدِيَةٌ بِقَدَرِهَا فَاحْتَمَلَ السَّيْلُ زَبَدًا رَابِيًا ۚ وَمِمَّا يُوقِدُونَ عَلَيْهِ فِي النَّارِ ابْتِغَاءَ حِلْيَةٍ أَوْ مَتَاعٍ زَبَدٌ مِثْلُهُ ۚ كَذَٰلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الْحَقَّ وَالْبَاطِلَ ۚ فَأَمَّا الزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاءً ۖ وَأَمَّا مَا يَنْفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِي الْأَرْضِ ۚ كَذَٰلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ

      “Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang batil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tidak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka dia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan”.
      Al-Quran surah Ar-Ra’du, surah ke-13 ayat 17 menyatakan bahwa “buih akan lenyap menjadi sesuatu yang tidak bernilai, sedangkan yang berguna bagi manusia tetap tinggal di permukaan bumi” dijadikan alasan oleh sebagian ulama yang membenarkan teori “Struggle for life” yang menjadi salah satu landasan teori Darwin.
      Para ulama berpendapat sebaiknya umat Islam tidak cepat membenarkan dan menyalahkan suatu teori yang baru ditemukan dan yang belum mapan, sebelum “Teori ilmiah” itu menjadi  “Bukti kenyataan ilmiah” dengan memakai ayat Al-Quran.
     Apabila “Teori ilmiah” yang dibenarkan itu ternyata salah, maka orang yang tidak senang dengan umat Islam mendapatkan “senjata baru” dan kesempatan yang sangat baik untuk menyalahkan Al-Quran sambil mencemooh umat Islam.
      Al-Quran surah Al-An’am, surah ke-6 ayat 108.

وَلَا تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللَّهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ كَذَٰلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ أُمَّةٍ عَمَلَهُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِمْ مَرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

      “Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan”.
      Ayat Al-Quran ini melarang kita mencemoohkan orang non-Muslim, karena cercaan kita akan menyebabkan mereka mencerca kepada Allah, begitu juga halnya dalam masalah Al-Quran, “Jangan terlalu cepat membenarkan atau menyalahkan suatu teori ilmiah dengan ayat-ayat Al-Quran yang memang pada dasarnya tidak membicarakan masalah tersebut secara mendetail”.
      Al-Quran surah Al-Anbiya, surah ke-21 ayat 30.

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

      “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman?”
     Ayat ini menerangkan bahwa langit dan bumi, tadinya merupakan suatu gumpalan, dan pada suatu saat yang tidak diterangkan oleh Al-Quran, gumpalan itu dipecahkan atau dipisah oleh Allah, hanya ini yang dipahami dari ayat tersebut dan umat Islam wajib meyakininya.
     Setiap orang bebas untuk menyatakan pendapatnya yang dianggapnya benar, tetapi dia tidak berhak untuk menguatkan pendapatnya dengan ayat Al-Quran dan memahaminya lebih dari yang tersimpul didalamnya.
      Setiap orang berhak membenarkan atau menyalahkan suatu teori ilmiah tertentu, tetapi apabila dia menyatakan bahwa pendapatnya sesuai dengan akidah Al-Quran, maka dia harus dapat menunjukkan dalil dalam Al-Quran dengan jelas dan meyakinkan.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com onl

Related Posts:

  • 138. BENARAL-QURAN TERBUKTI BENAR Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M. Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo       Beberapa orang bert… Read More
  • 138. BENARAL-QURAN TERBUKTI BENAR Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M. Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo       Beberapa orang bert… Read More
  • 138. BENARAL-QURAN TERBUKTI BENAR Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M. Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo       Beberapa orang bert… Read More
  • 138. BENARAL-QURAN TERBUKTI BENAR Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M. Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo       Beberapa orang bert… Read More
  • 148. BENARAL-QURAN TERBUKTI BENAR Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M. Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo       Beberapa orang bert… Read More

0 comments:

Post a Comment