UCAPAN SAYIDINA DALAM SALAT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang ucapan Sayidina Muhammad dalam salat?” Ustad Abdul Somad menjelaskannya.
Ketika sedang melaksanakan salat, pada saat “tasyahud” dan pada saat membaca “salawat Ibrahimiah”, dianjurkan agar mengucapkan Sayidina sebelum menyebut nama Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim.
Dalam salawat Ibrahimiah, ucapan lafaz “Sayidina Ibrahim” diambil dari perbuatan Rasulullah dan diambil dari ucapan beliau, karena penggunaan kata Sayidina ditemukan dalam banyak hadis Nabi Muhammad.
Imam Nawawi berpendapat bahwa “Mengucapkan lafaz Sayidina Muhammad dan Sayidina Ibrahim adalah lebih sopan dalam adab dan sopan santun, sehingga menggunakan Sayidina lebih baik daripada tidak menggunakannya.
Al-Quran surah Al-A’raf, surah ke-7 ayat 157 menyatakan bahwa orang yang beriman memuliakan Nabi Muhammad.
الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِنْدَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالْأَغْلَالَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ ۚ فَالَّذِينَ آمَنُوا بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُوا النُّورَ الَّذِي أُنْزِلَ مَعَهُ ۙ أُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
‘(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang umi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
Nabi bersabda,”Janganlah kamu menggunakan kata Sayidina pada namaku dalam salat.” Para ulama berpendapat bahwa hadis ini adalah hadis maudu dan dusta, sehingga tidak boleh dianggap sebagai hadis.
Menurut mazhab Hanafi dan Syafii bahwa dianjurkan mengucapkan Sayidina pada salawat Ibrahimiah, karena memberikan tambahan pada riwayat adalah salah satu bentuk adab dan kesopanan.
Imam Hashfaki dari kalangan mazhab Hanafi berpendapat bahwa dianjurkan ‘As-Siyadah’, karena tambahan Sayidina adalah inti adab kesopanan, maka menggunakan Sayidina lebih afdal daripada tanpa Sayidina.
Hafizh Ibnu Hajar Asqalani berpendapat bahwa dalam salat boleh membuat bacaan yang tidak “maktsur”, asalkan tidak bertentangan dengan yang “maktsur”
Imam Ahmad bin Hambal berpendapat bahwa salat tidak batal dengan tambahan doa yang tidak “maktsur”, tetapi Imam Ahmad bin Hambal tidak menganjurkan menambahkan ucapan “Sayidina” Muhammad dalam salat.
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment