Saturday, November 10, 2018

1433. MAKNA AGAMA


MAKNA AGAMA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

       Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang makna agama menurut Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya
1.    Kata “agama” (menurut KBBI V) dapat diartikan “ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dengan manusia dan lingkungannya”.
2.    Para ulama berpendapat tidak mudah mendefinisikan agama, apalagi di  dunia ini kita menemukan kenyataan bahwa agama sangat beragam dan pandangan seseorang terhadap agama ditentukan oleh pemahamannya terhadap ajaran  agama itu sendiri.
3.    Ketika pemimpin gereja di Eropa menghukum dan menindas para ilmuwan akibat penemuan para ilmuwan yang dianggap bertentangan dengan kitab suci, para ilmuwan akhirnya menjauh dari agama dan meninggalkannya. 
4.    Apakah manusia dapat melepaskan diri dari agama, dan adakah alternatif lain yang dapat menggantikan agama?  
5.    Para ulama menjelaskan bahwa menurut ajaran Islam, beragama adalah fitrah, yaitu sesuatu yang  melekat  pada diri manusia dan terbawa sejak lahir.

6.    Al-Quran surah Ar-Rum (surah ke-30) ayat 30.
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
         Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
7.    Hal ini berarti manusia tidak dapat melepaskan diri dari agama, karena manusia adalah makhluk yang membutuhkan agama, tetapi manusia dapat  menunda dan menangguhkannya sampai dengan menjelang kematiannya.
8.    Pada akhirnya, sebelum manusia meninggal dunia, sebelum roh manusia  rmeninggalkan jasadnya, manusia akan merasakan kebutuhan beragama. 
9.    Para ulama menjelaskan bahwa kebutuhan manusia bertingkat-tingkat.
a.    Kebutuhan udara untuk bernapas adalah kebutuhan yang harus segera dipenuhi.
b.    Kebutuhan manusia terhadap air dapat ditangguhkan lebih lama dibandingkan dengan kebutuhan udara.
c.     Kebutuhan manusia untuk mengonsumsi makanan lebih lebih singkat dibandingkan dengan kebutuhan manusia untuk menyalurkan naluri seksualnya.
d.    Kebutuhan seksual manusia dapat ditunda lebih lama dibandingkan terhadap kebutuhan makanan.
e.    Kebutuhan manusia terhadap agama dapat ditangguhkan sampai manusia akan meninggal dunia.
10. Ketika terjadi konfrontasi antara para ilmuwan di Eropa dengan Gereja, para ilmuwan meninggalkan agama, kemudian para ilmuwan sadar akan kebutuhan kepada pegangan yang pasti, mereka menjadikan hati nurani sebagai alternatif pengganti  agama. 
11. Para ilmuwan menyadari bahwa alternatif ini sangat  labil, karena yang  dinamakan hati nurani  dibentuk oleh lingkungan dan latar belakang pendidikan, sehingga hati nurani si A dapat berbeda  dengan  hati nurani si  B, sehingga  tolok  ukur yang pasti menjadi sangat rancu.
12. Setelah itu lahir filsafat eksistensialisme yang mempersilakan manusia  melakukan apa saja yang dianggapnya baik dan menyenangkan tanpa mempedulikan nilai-nilai.
13. Tetapi, semuanya tidak membuat agama tergusur, karena fitrah beragama berada dalam diri manusia, meskipun keberadaannya sering kali tidak diakui  oleh  manusia itu sendiri. 
14. Para ulama berpendapat selama manusia masih mempunyai perasaan cemas dan mengharap, selama itu pula manusia akan beragama dan berhubungan  dengan Tuhan, karena perasaan takut adalah salah satu dorongan terbesar  untuk beragama. 
15. Para ulama berpendapat bahwa.
a.    Ilmu akan mempercepat sampai ke tujuan, tetapi agama menentukan arah yang dituju.
b.    Ilmu akan menyesuaikan manusia dengan lingkungannya, tetapi agama akan menyesuaikan dengan jati dirinya.
c.    Ilmu adalah hiasan lahir, tetapi agama adalah hiasan batin.
d.    Ilmu akan memberikan kekuatan dan menerangi jalan, tetapi agama akan memberikan harapan dan dorongan bagi jiwa.
e.    Ilmu akan menjawab pertanyaan yang dimulai dengan “bagaimana?”, tetapi agama akan menjawab pertanyaan yang dimulai dengan “mengapa?”.
f.     Ilmu tidak jarang mengeruhkan pikiran pemiliknya, tetapi agama selalu menenangkan jiwa pemeluknya yang tulus. 
16. Manusia terdiri atas akal, jiwa, dan jasmani.
17. Akal dan rasio manusia ada wilayahnya, tidak semua persoalan dapat diselesaikan dan dihadapi dengan akal.
18. Karya seni tidak dapat dinilai semata-mata oleh akal, karena yang lebih berperan adalah kalbu. 
19. Akal dan rasio bagaikan kemampuan berenang yang akan berguna saat  berenang di sungai atau di laut  yang airnya tenang, tetapi jika ombak dan gelombang telah membahana, maka orang yang pandai berenang dan yang tidak bisa berenang sama-sama membutuhkan pelampung.  
20. Dalam hubungannya dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, agama sangat berperan, terutama apabila manusia tetap ingin menjadi manusia. 
21. Kemajuan bidang bio-teknologi, sekarang ilmu manusia sudah sampai kepada batas yang menjadikannya berhasil melakukan rekayasa genetika.
22.  Apakah keberhasilan ini akan dilanjutkan sehingga menghasilkan makhluk-makhluk hidup yang dapat menjadi tuan bagi penciptanya sendiri? Apakah ini baik atau buruk?
23. Yang dapat menjawabnya adalah nilai-nilai agama, bukan seni, bukan pula filsafat.
24. Alternatifnya adalah kembali beragama, orang yang  mengabaikan agama akan terpaksa menciptakan agama baru untuk memuaskan jiwanya.  
25. Para ulama menjelaskan bahwa agama diwahyukan oleh Tuhan, benihnya muncul dari pengenalan dan pengalaman manusia pertama di pentas bumi.
26. Manusia memerlukan tiga hal, yaitu keindahan, kebenaran, dan kebaikan, serta gabungan ketiganya dinamakan kesucian. 
27. Manusia ingin mengetahui siapa atau apa Yang Maha Suci dan ketika itulah dia menemukan Tuhan, dan sejak itu pula manusia berusaha berhubungan dengan Tuhan dan berusaha  untuk meneladani  sifat-sifat Tuhan.  
28. Usaha manusia itulah yang dinamakan beragama, artinya beragama adalah terpatrinya rasa kesucian dalam jiwa seseorang, sehingga seorang yang beragama akan selalu berusaha untuk mencari dan mendapatkan yang benar, baik, dan indah.  
a.    Mencari yang benar akan menghasilkan ilmu.
b.    Mencari yang baik akan  menghasilkan akhlak.
c.    Mencari yang indah akan menghasilkan seni. 
29. Agama bukan hanya kebutuhan manusia, tetapi juga selalu relevan dengan kehidupannya, karena semua manusia pasti mendambakan kebenaran, keindahan, dan kebaikan.
  
Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online.      

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment