MAKNA AGAMA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang makna agama menurut
Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya
1. Kata “agama” (menurut KBBI V) dapat
diartikan “ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan
kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan
pergaulan manusia dengan manusia dan lingkungannya”.
2. Para ulama berpendapat tidak mudah
mendefinisikan agama, apalagi di dunia
ini kita menemukan kenyataan bahwa agama sangat beragam dan pandangan seseorang
terhadap agama ditentukan oleh pemahamannya terhadap ajaran agama itu sendiri.
3. Ketika pemimpin gereja di Eropa menghukum
dan menindas para ilmuwan akibat penemuan para ilmuwan yang dianggap
bertentangan dengan kitab suci, para ilmuwan akhirnya menjauh dari agama dan
meninggalkannya.
4. Apakah manusia dapat melepaskan diri dari
agama, dan adakah alternatif lain yang dapat menggantikan agama?
5. Para ulama menjelaskan bahwa menurut
ajaran Islam, beragama adalah fitrah, yaitu sesuatu yang melekat
pada diri manusia dan terbawa sejak lahir.
6. Al-Quran surah Ar-Rum (surah ke-30) ayat
30.
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ
فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ
اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا
يَعْلَمُونَ
Maka
hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan
pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.
7. Hal ini berarti manusia tidak dapat
melepaskan diri dari agama, karena manusia adalah makhluk yang membutuhkan agama,
tetapi manusia dapat menunda dan menangguhkannya
sampai dengan menjelang kematiannya.
8. Pada akhirnya, sebelum manusia meninggal
dunia, sebelum roh manusia rmeninggalkan
jasadnya, manusia akan merasakan kebutuhan beragama.
9. Para ulama menjelaskan bahwa kebutuhan
manusia bertingkat-tingkat.
a. Kebutuhan udara untuk bernapas adalah kebutuhan
yang harus segera dipenuhi.
b. Kebutuhan manusia terhadap air dapat ditangguhkan
lebih lama dibandingkan dengan kebutuhan udara.
c. Kebutuhan
manusia untuk mengonsumsi makanan lebih lebih singkat dibandingkan dengan
kebutuhan manusia untuk menyalurkan naluri seksualnya.
d. Kebutuhan seksual manusia dapat ditunda
lebih lama dibandingkan terhadap kebutuhan makanan.
e. Kebutuhan manusia terhadap agama dapat
ditangguhkan sampai manusia akan meninggal dunia.
10. Ketika terjadi konfrontasi antara para ilmuwan
di Eropa dengan Gereja, para ilmuwan meninggalkan agama, kemudian para ilmuwan sadar
akan kebutuhan kepada pegangan yang pasti, mereka menjadikan hati nurani
sebagai alternatif pengganti agama.
11. Para ilmuwan menyadari bahwa alternatif ini
sangat labil, karena yang dinamakan hati nurani dibentuk oleh lingkungan dan latar belakang
pendidikan, sehingga hati nurani si A dapat berbeda dengan
hati nurani si B, sehingga tolok
ukur yang pasti menjadi sangat rancu.
12. Setelah itu lahir filsafat
eksistensialisme yang mempersilakan manusia
melakukan apa saja yang dianggapnya baik dan menyenangkan tanpa
mempedulikan nilai-nilai.
13. Tetapi, semuanya tidak membuat agama
tergusur, karena fitrah beragama berada dalam diri manusia, meskipun keberadaannya
sering kali tidak diakui oleh manusia itu sendiri.
14. Para ulama berpendapat selama manusia
masih mempunyai perasaan cemas dan mengharap, selama itu pula manusia akan beragama
dan berhubungan dengan Tuhan, karena perasaan
takut adalah salah satu dorongan terbesar
untuk beragama.
15. Para ulama berpendapat bahwa.
a. Ilmu akan mempercepat sampai ke tujuan, tetapi
agama menentukan arah yang dituju.
b. Ilmu akan menyesuaikan manusia dengan
lingkungannya, tetapi agama akan menyesuaikan dengan jati dirinya.
c. Ilmu adalah hiasan lahir, tetapi agama adalah
hiasan batin.
d. Ilmu akan memberikan kekuatan dan
menerangi jalan, tetapi agama akan memberikan harapan dan dorongan bagi jiwa.
e. Ilmu akan menjawab pertanyaan yang
dimulai dengan “bagaimana?”, tetapi agama akan menjawab pertanyaan yang dimulai
dengan “mengapa?”.
f. Ilmu tidak jarang mengeruhkan pikiran
pemiliknya, tetapi agama selalu menenangkan jiwa pemeluknya yang tulus.
16. Manusia terdiri atas akal, jiwa, dan
jasmani.
17. Akal dan rasio manusia ada wilayahnya, tidak
semua persoalan dapat diselesaikan dan dihadapi dengan akal.
18. Karya seni tidak dapat dinilai semata-mata
oleh akal, karena yang lebih berperan adalah kalbu.
19. Akal dan rasio bagaikan kemampuan
berenang yang akan berguna saat berenang
di sungai atau di laut yang airnya tenang,
tetapi jika ombak dan gelombang telah membahana, maka orang yang pandai
berenang dan yang tidak bisa berenang sama-sama membutuhkan pelampung.
20. Dalam hubungannya dengan pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, agama sangat berperan, terutama apabila manusia
tetap ingin menjadi manusia.
21. Kemajuan bidang bio-teknologi, sekarang ilmu
manusia sudah sampai kepada batas yang menjadikannya berhasil melakukan
rekayasa genetika.
22. Apakah
keberhasilan ini akan dilanjutkan sehingga menghasilkan makhluk-makhluk hidup
yang dapat menjadi tuan bagi penciptanya sendiri? Apakah ini baik atau buruk?
23. Yang dapat menjawabnya adalah nilai-nilai
agama, bukan seni, bukan pula filsafat.
24. Alternatifnya adalah kembali beragama,
orang yang mengabaikan agama akan terpaksa
menciptakan agama baru untuk memuaskan jiwanya.
25. Para ulama menjelaskan bahwa agama
diwahyukan oleh Tuhan, benihnya muncul dari pengenalan dan pengalaman manusia
pertama di pentas bumi.
26. Manusia memerlukan tiga hal, yaitu
keindahan, kebenaran, dan kebaikan, serta gabungan ketiganya dinamakan kesucian.
27. Manusia ingin mengetahui siapa atau apa
Yang Maha Suci dan ketika itulah dia menemukan Tuhan, dan sejak itu pula manusia
berusaha berhubungan dengan Tuhan dan berusaha
untuk meneladani sifat-sifat
Tuhan.
28. Usaha manusia itulah yang dinamakan beragama,
artinya beragama adalah terpatrinya rasa kesucian dalam jiwa seseorang, sehingga
seorang yang beragama akan selalu berusaha untuk mencari dan mendapatkan yang
benar, baik, dan indah.
a. Mencari yang benar akan menghasilkan ilmu.
b. Mencari yang baik akan menghasilkan akhlak.
c. Mencari yang indah akan menghasilkan seni.
29. Agama bukan hanya kebutuhan manusia,
tetapi juga selalu relevan dengan kehidupannya, karena semua manusia pasti mendambakan
kebenaran, keindahan, dan kebaikan.
Daftar Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan
Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir
Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver
3.2
5. Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment