KEKUASAAN POLITIK
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang kekuasaan politik
menurut Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1. Kekuasaan (menurut KBBI V) dapat diartikan
“kuasa (untuk mengurus, memerintah, dan sebagainya)”, “kemampuan”,
“kesanggupan”, “daerah (tempat dan sebagainya) yang dikuasai”, “kemampuan atau
golongan untuk menguasai orang atau golonga lain berdasarkan kewibawaan,
wewenang, karisma, atau kekuatan fisik”, serta “fungsi menciptakan dan
memantapkan kedamaian (keadilan) serta mencegah dan menindak ketidakdamaian
atau ketidakadilan”.
2. Politik (menurut KBBI V) dapat diartikan
“(pengetahuan) mengenai ketatanegaraan ata kenegaraan (seperti tentang sistem
pemerintahan, dasar pemerintahan)”, “segala urusan dan tindakan (kebijakan,
siasat, dsb) mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain”, “cara
bertindak dalam menghadapi atau menangani suatu masalah”, dan “kebijaksanaan”.
3. Kata “politik” pada mulanya terambil dari
bahasa Yunani atau Latin “politicos” atau
“politõcus” yang berarti “relating to citizen”, keduanya berasal dari
kata “polis” yang artinya “kota”.
4. Dalam kamus bahasa Arab modern, kata
“politik” diterjemahkan dengan kata “siyasah”, yang terambil dari akar kata
“sasa-yasusu” yang diartikan “mengemudi”, “mengendalikan”, “mengatur”, dan
sebagainya, serta dari akar kata “sasa-yasusu”
ditemukan kata “sus” yang artinya “penuh kuman, kutu”, atau “rusak”.
5. Uraian Al-Quran tentang politik dapat
ditemukan pada ayat yang berakar kata “hukm”, yang pada mulanya artinya
“menghalangi atau melarang dalam rangka perbaikan”.
6. Allah adalah pemilik segala sesuatu,
Allah adalah pemilik kerajaan langit dan bumi serta semua yang terdapat di antara
keduanya.
7. Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5)
ayat 18 menjelaskan bahwa Allah adalah Pemilik kerajaan langit dan bumi.
وَقَالَتِ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَىٰ نَحْنُ
أَبْنَاءُ اللَّهِ وَأَحِبَّاؤُهُ ۚ قُلْ فَلِمَ يُعَذِّبُكُمْ بِذُنُوبِكُمْ ۖ
بَلْ أَنْتُمْ بَشَرٌ مِمَّنْ خَلَقَ ۚ يَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ
يَشَاءُ ۚ وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ۖ
وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan,
“Kami adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya”. Katakanlah, “Maka
mengapa Allah menyiksamu karena dosa-dosamu?” (Kamu bukanlah anak-anak Allah
dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia (biasa) di antara
orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia mengampuni bagi siapa yang dikehendaki-Nya
dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan
langit dan bumi serta apa yang ada antara keduanya. Dan kepada Allah-lah
kembali (segala sesuatu).
8. Al-Quran surah Al-Fatihah (surah ke-1)
ayat 4 menyatakan bahwa Allah Pemilik akhirat.
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
Yang menguasai hari pembalasan.
9. Al-Quran surah Thaha (surah ke-20) ayat
108 menjelaskan bahwa Allah Maha Kuasa, sehingga semua makhluk hanya berani
berbisik.
يَوْمَئِذٍ يَتَّبِعُونَ الدَّاعِيَ
لَا عِوَجَ لَهُ ۖ وَخَشَعَتِ الْأَصْوَاتُ لِلرَّحْمَٰنِ فَلَا تَسْمَعُ إِلَّا
هَمْسًا
Pada hari itu manusia mengikuti (menuju
kepada suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara
kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja.
10. Al-Quran surah An-Naba (surah ke-78) ayat
38 menyatakan apabila ada makhluk yang ingin bercakap harus seizin Allah dan
perkataan mereka benar.
يَوْمَ يَقُومُ
الرُّوحُ وَالْمَلَائِكَةُ صَفًّا ۖ لَا يَتَكَلَّمُونَ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ
الرَّحْمَٰنُ وَقَالَ صَوَابًا
Pada hari, ketika roh dan para malaikat
berdiri bersaf-saf, mereka tidak berkata-kata kecuali siapa yang telah diberikan
izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan dia mengucapkan kata yang
benar.
11. Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3)
ayat 26 menyatakan bahwa Allah melimpahkan sebagian kekuasaan politik kepada
makhluk.
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ
تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ
مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيرٌ
Katakanlah, “Wahai Tuhan Yang mempunyai
kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau
cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang
Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan
Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
12. Allah menganugerahkan sebagian kekuasaan politik
kepada manusia.
a. Manusia ada yang berhasil melaksanakan
tugasnya dengan baik, karena mengikuti prinsip kekuasaan politik menurut ajaran Islam.
b. Tetapi ada pula yang gagal dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin.
Daftar Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan
Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran.
Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver
3.2
5. Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment