PENGERTIAN ZAKAT
Oleh: Drs. H. M. Yusron
Hadi, M.M
A.
Pengertian zakat.
1.
Bulan Ramadan adalah bulan ibadah dan “taqarrub” (pendekatan
diri) kepada Allah.
2.
Ramadan dijadikan pula oleh masyarakat sebagai bulan zakat dan
sedekah.
3.
Meskipun pada hakikatnya zakat harta dan sedekah tidak mutlak
harus dikaitkan bulan Ramadan.
4.
Karena banyaknya wajib zakat dan orang yang tergugah hatinya sedekah
pada bulan Ramadan.
5.
Tidak heran banyak terlihat kaum “mustadh'afin” (miskin dan
lemah) hilir mudik “membuang perasaan malu” untuk mendapat haknya.
6.
Sehingga terlihat “pameran kemiskinan” yang tidak direstui agama.
7.
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 43.
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ
وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ
Dan dirikan salat,
tunaikan zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.
8.
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 110.
وَأَقِيمُوا
الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ
تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Dan dirikan salat dan tunaikan zakat. Dan
kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat
pahala pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu
kerjakan.
9.
Ayat Al-Quran menyangkut wajib zakat, redaksinya selalu dengan
kata “atu”.
10. Akar dari kata “atu” bisa
dibentuk berbagai ragam kata dan mengandung berbagai makna.
11. Kata “atu” bisa diartikan:
1)
lstiqamah (bersikap jujur dan konsekuen).
2)
Cepat.
3)
Pelaksanaan dengan amat sempurna.
4)
Memudahkan jalan.
5)
Mengantar kepada.
6)
Seorang agung lagi bijaksana.
7)
Dan lainnya.
12. Jika semua makna dikandung
kata “atu” dihayati.
13. Maka akan diperoleh
gambaran jelas dan indah.
14. Tentang cara menunaikan
wajib zakat.
15. Dalam bahasa Al-Quran mengeluarkan
zakat diusahakan memenuhi:
1)
Zakat dikeluarkan istikamah.
2)
Cepat mengeluarkan zakat.
3)
Mempermuibah penyaluran zakat.
4)
Panitia zakat adalah orang terpilih.
B.
Penjelasan.
1.
Ke-1: Zakat harus dikeluarkan dengan sikap istikamah.
1)
Teguh pendirian dan selalu
konsisten.
2)
Sehingga tidak terjadi kecurangan dalam perhitungan, pemilihan dan pembagiannya.
2.
Ke-2: Bergegas mengeluarkan
zakat.
1)
Tidak senang menunda-nunda dan mengulur-ulur.
2)
Sehingga waktunya berlalu.
3.
Ke-3: Mempermudah pembagian dan penyaluran zakat.
1)
Mengusahakan mengantarkan kepada yang berhak.
2)
Menghindari pameran kemiskinan.
3)
Menumbuhkan rasa malu menjadi pengemis.
4.
Ke-4: Panitia zakat adalah orang terpilih.
1)
Para panitia petugas penerima dan penyalur zakat adalah
orang-orang yang terpilih.
2)
Karena sikapnya baik, santun, terpercaya, luwes, dan
bijaksana.
5.
Jika syarat di atas dipenuhi, maka bisa diyakini harta benda
yang dikeluarkan benar-benar menjadi zakat.
6. Dalam arti menyucikan dan
mengembangkan jiwa dan harta benda milik para muzaki (orang yang wajib membayar
zakat).
7. Kesucian jiwa melahirkan rasa
tenteram batin si pemberi dan penerima zakat.
8.
Zakat bisa menghilangkan benih dengki orang miskin dan lemah.
9. Ketika melihat orang kaya,
tetapi tidak mau membantu orang yang butuh.
10. Al-Quran surah Al-Baqarah
(surah ke-2) ayat 276.
يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا
وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ
Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah.
Dan Allah tidak suka setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu
berbuat dosa.
11. Zakat dalam aspek
spiritual agama cara memusnahkan riba dan mengembangkan sedekah.
12. Zakat secara
ekonomis-psikologis membuat tenang batin pemberi zakat.
13. Dengan berzakat, orang lebih
konsentrasi usaha pengembangan hartanya.
14. Zakat mendorong
terciptanya daya beli dan daya produksi.
Daftar Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan.
Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas
Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment