NABI
IBRAHIM DAN IBADAH HAJI
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
A.
Ibadah haji terkait Nabi Ibrahim.
1.
Ibadah haji bisa dipahami
dengan baik, jika paham Nabi Ibrahim dan keistimewaannya.
2.
Ibadah haji berkait erat dengan pengalaman rohani Nabi Ibrahim.
3.
Paling sedikit, ada 3 keistimewaan Nabi Ibrahim yang tidak
dimiliki nabi lain.
4.
Dan sekaligus dicerminkan dalam kegiatan ibadah haji.
1)
Ke-1: Nabi Ibrahim menemukan Allah melalui pencarian dan
pengalaman rohani.
2)
Ke-2: Nabi Ibrahim mengubah kebiasaan mengorbankan manusia untuk
sesaji atau tumbal diganti korban hewan ternak.
3)
Ke-3: Nabi Ibrahim adalah satu-satunya nabi yang mohon agar
diperlihatkan cara Allah menghidupkan makhluk mati, dan permohonan itu
dikabulkan Allah.
5.
Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan, dan keyakinan akan adanya
hari akhir adalah makna terdalam dari setiap amalan ibadah haji.
6.
Jika tanpa menghayatinya, maka ibadah haji tidak punya banyak
arti bagi jiwa manusia.
7.
Nabi Ibrahim mengumandangkan Allah adalah Tuhan sekalian alam.
8.
Allah bukan Tuhan satu ras dan bangsa tertentu.
9.
Allah bukan Tuhan yang terbatas untuk periode tertentu.
10. Raja menyembah api,
bertanya kepada Nabi Ibrahim.
11. “Jika kamu tidak mau
menyembah patung, mengapa kamu tidak menyembah api?”
12. “Karena air bisa
memadamkan api?” jawab Nabi Ibrahim.
13. Raja melanjutkan,”Kalau
begitu, mengapa kamu tidak menyembah air?”
14. “Karena awan yang
mengandung air lebih wajar daripada air," jawab Nabi Ibrahim.
15. Raja berkata,”Jika demikian,
maka sembahlah awan!"
16. “Angin yang menggiringnya
lebih berkuasa daripada awan,” jawab Nabi Ibrahim.
17. Raja berkata,”Kalau
demikian, mengapa kamu tidak menyembah angin?"
18. “Manusia bisa
menghembuskan dan menarik angin lebih hebat daripada angin”, jawab Nabi
Ibrahim.
B.
Ibadah haji boleh bisnis.
1.
Sebagain ulama berpendapat ibadah haji adalah ibadah murni.
2.
Yang tidak sah, jika dicampur aktivitas keduniaan.
3.
Seperti bisnis dan politik.
4.
Pendapat ini ada benarnya, meskipun tidak sepenuhnya benar.
5.
Ketika turun surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 197 tentang
larangan bercumbu, berkata cabul, dan bertengkar.
6.
Sebagian sahabat Nabi menduga larangan itu mencakup larangan
berdagang.
7.
Karena sering terjadi pertengkaran dalam bisnis.
8.
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 197.
ٱلْحَجُّ أَشْهُرٌ مَّعْلُومَٰتٌ ۚ فَمَن
فَرَضَ فِيهِنَّ ٱلْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِى ٱلْحَجِّ
ۗ وَمَا تَفْعَلُوا۟ مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ ٱللَّهُ ۗ وَتَزَوَّدُوا۟ فَإِنَّ
خَيْرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقْوَىٰ ۚ وَٱتَّقُونِ يَٰٓأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ
(Musim) haji adalah beberapa bulan yang
dimaklumi, barang siapa menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan
haji, maka tidak boleh rafas, berbuat fasik dan berbantahhan dalam masa
mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah
mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan
bertakwalah kepada-Ku hai orang berakal.
9.
Dugaan itu diluruskan Al-Quran.
10. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat
198 menyatakan tidak ada dosa bagimu mencari rezeki Allah dengan perniagaan
pada musim haji.
لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَن تَبْتَغُوا۟
فَضْلًا مِّن رَّبِّكُمْ ۚ فَإِذَآ أَفَضْتُم مِّنْ عَرَفَٰتٍ فَٱذْكُرُوا۟
ٱللَّهَ عِندَ ٱلْمَشْعَرِ ٱلْحَرَامِ ۖ وَٱذْكُرُوهُ كَمَا هَدَىٰكُمْ وَإِن
كُنتُم مِّن قَبْلِهِۦ لَمِنَ ٱلضَّآلِّينَ
Tidak ada dosa
bagimu mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka jika kamu
telah bertolak dari 'Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy'arilharam. Dan
berdzikirlah (dengan menyebut) Allah seperti yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan
sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang sesat.
C.
ibadah haji dan politik.
1.
Dalam bidang politik juga diperbolehkan.
2.
Asalkan dengan cara sehat dan santun.
3.
Menjadi terlarang jika bisa mengganggu kekhusyukan ritual jamaah.
4.
Rasulullah memerintahkan umat Islam mengikuti cara beliau melakuakan
haji.
5.
Misalnya, ketika Rasulullah tawaf.
6.
Yaitu berjalan kaki mengelilingi Kakbah 7 kali.
7.
Pada 3 putaran pertama, beliau berlari-lari kecil.
8.
Ibnu Abbas, seorang sahabat Nabi menjelaskan.
9.
Rasulullah berlari-lari kecil sewaktu tawaf keliling Kakbah.
10. Karena ada isu Nabi
Muhammad dan para pengikut dalam kondisi payah dan lemah.
11. Orang-orang musyrik Mekah
mengintip untuk melihat kebenaran isu itu.
12. Kemudian Rasulullah dan
para sahabat berlari-lari kecil untuk membantah desas-desus itu.
13. Artinya Rasulullah dan
para sahabat melakukan tawaf keliling Kakbah 7 kali.
14. Sebenarnya juga melakukan “show
of force” (pamer kekuatan).
15. Setelah 3 putaran, para
pengintip membubarkan diri.
16. Sehingga hanya pada sisi
Kakbah tertentu saja, Rasulullah dan para sahabat berlari-lari kecil.
17. Karena para pengintip bisa
memandang dari sisi itu.
18. Sewaktu Rasulullah dan
para sahabat melakukan sai.
19. Berjalan kaki bolak-balik 7
kali, dari Sofa ke Marwa.
20. Rasulullah dan para
sahabat juga berlari-lari kecil untuk tujuan serupa.
21. Kesimpulannya, ada tujuan
non-ibadah murni yang diperagakan Rasulullah dan para sahabat ketika melakukan
ibadah haji dan umrah.
22. Yang dianjurkan diteladani
seluruh umat Islam.
23. Tetapi, jangan menyebut ibadah haji Rasulullah
dan para sahabat seperti di atas sebagai ibadah politik kotor.
24. Karena politik dalam
pandangan Rasulullah harus berdasar nilai etika, tata krama, dan moral
yang mulia.
25. Rasulullah berpolitik
dengan cara santun, baik, moral mulia, dan tidak curang.
26. Yang bertujuan meraih hidup
bahagia dunia, akhirat, dan mengharap rida Allah.
Daftar
Pustaka.
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan.
Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas
Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment