Monday, September 28, 2020

5584. NIKMATNYA BERPUASA

 


NIKMATNYA BERPUASA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

1.  Kata “puasa” atau “shiam” dalam bahasa Al-Quran artinya “menahan diri”.

2.  Al-Quran ketika menetapkan kewajiban puasa tidak menegaskan kewajiban itu dari Allah.

3.  Redaksi yang dipakai bentuk pasif.

4.  Yaitu: ”Diwajibkan atas kamu berpuasa”.

 

5.  Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 183.

 

   ÙŠَا Ø£َÙŠُّÙ‡َا الَّØ°ِينَ آمَÙ†ُوا Ùƒُتِبَ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ُ الصِّÙŠَامُ ÙƒَÙ…َا Ùƒُتِبَ عَÙ„َÙ‰ الَّØ°ِينَ Ù…ِÙ†ْ Ù‚َبْÙ„ِÙƒُÙ…ْ Ù„َعَÙ„َّÙƒُÙ…ْ تَتَّÙ‚ُونَ

 

      Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa seperti diwajibkan atas orang-orang sebelummu agar kamu bertakwa.

 

6.  Agaknya, redaksi itu sengaja dipilih.

7.  Mengisyaratkan kewajiban berpuasa tidak harus datang dari Allah.

8.  Tetapi manusia akan mewajibkan dirinya sendiri berpuasa.

9.  Saat menyadari betapa banyaknya manfaat berpuasa.

 

10.      Manusia diciptakan Allah dari unsur tanah dan roh AIlah.

11.      Unsur tanah mendorongnya memenuhi kebutuhan jasmani.

12.      Unsur roh mengantarkan kepada hal bersifat rohani.

 

13.      Kebutuhan jasmani manusia.

 

14.      Terutama kebutuhan “fa'ali”.

15.      Yaitu butuh makan, minum, dan hubungan seks menempati posisi atas segala macam kebutuhan manusia.

16.      Daya tarik makan, minum, dan hubungan seks sangat kuat.

17.      Sehingga sering menjerumuskan.

 

18.      Orang yang mampu mengendalikan diri dalam kebutuhan dasarnya.

19.      Diharapkan mampu mengontrol diri dari kebutuhan nafsu lainnya.

20.      Mudah dipahami syarat sahnya puasa dalam Islam adalah menahan diri dari makan, minum, dan hubungan seksual.

 

21.           Naluri hewan secara alami mengatur jenis, kadar, waktu makan, waktu tidur, dan hubungan seksualnya.

22.      Naluri manusia tidak seperti hewan.

23.      Manusia bisa bebas yang menguntungkan.

24.      Dan malah membahayakan manusia sendiri.

 

25.          Agama datang mengatur manusia mengendalikan nafsunya.

 

26.      Kenyataan menunjukkan manusia yang mengosumsi makanan melebihi kebutuhan jasmaninya.

27.      Dia tidak bisa menikmati makanan dan minuman itu.

28.      Yang akan menjadikannya lesu sepanjang hari.

 

29.      Naluri hubungan seksual dan kebutuhan nafsu lainnya tidak pernah puas.

30.      Seperti gatal (eksim), makin digaruk makin tidak menyembuhkan bahkan infeksi.

 

31.      Manusia perlu obat mujarab latihan mengendalikan kebutuhan nafsunya.

32.      Salah satu obat ditempuh agama untuk mengendalian nafsu adalah berpuasa.

 

33.      Rasulullah  bersabda,”Ada 2 kenikmatan orang berpuasa, yaitu waktu berbuka dan kelak saat berjumpa dengan Allah”.

 

34.      Besarnya kenikmatan rohani melebihi kenikmatan jasmani.

35.      Nikmatnya rohani berpuasa hanya bisa dirasakan yang mengalaminya sendiri.

36.      Sungguh sayang, jika ada orang tidak pernah merasakan nikmatnya berpuasa, karena tidak pernah mencobanya.

 


Daftar Pustaka

1.  Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994. 

2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.  Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.  Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.

5.  Tafsirq.com online

 

 

0 comments:

Post a Comment