PENGERTIAN WUKUF
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
1. Tiap tahun tanggal 9 Zulhijah, umat Islam seluruh
dunia yang beribadah haji melakukan wuquf di Arafah.
2. Haji mereka tidak sah tanpa wuquf.
3. Dari Arafah, para jemaah haji pindah ke
Muzdalifah.
4. Dari Muzadlifah ke Mina untuk melempar
jumrah.
5. Selanjutnya berkorban dan berlebaran.
6. Dalam pandangan sufi, ada orang memandang
Kakbah, wukuf di Arafah, dan melakukan kegiatan haji lainnya.
7. Tetapi tidak mencapai makna haji sebenarnya.
8. Kaum sufi berkata,”Ada orang di Mekah, bagaikan
berkunjung ke rumah orang tidak berpenghuni.
9. Dan ada orang tidak berkunjung ke Mekah.
10. Tetapi merasakan kehadiran Allah hadir
mengunjungi rumahnya”.
11. Kaum sufi berpendapat,”Siapa memandang kepada
makhluk akan binasa dan siapa memandang kepada Allah akan kuasa”.
12. Ibadah haji suatu “mujahadah” (upaya jiwa bersungguh-sungguh)
mencapai “musyahadah” (penyaksian).
13. Waktu jemaah haji wukuf di Arafah, diharapkan
semua jemaah haji dalam “musyahadah”
(menyaksikan dengan hati) kehadiran Allah.
14. Saat wuquf di Arafah adalah saat “musyahadah”
(penyaksian).
15. Ada 2 macam “musyahadah” (upaya jiwa yang
bersungguh-sungguh), yaitu:
1)
Kepercayaan sempurna.
2)
Kehangatan cinta
membara kepada Allah.
16. Dengan terbakarnya cinta, orang mengalami
dirinya “fana”.
17. Yaitu merasa dirinya hilang dan musnah.
18. Sehingga tidak ada yang disaksikannya selain yang
dicintainya.
19. Bahkan dia iri kepada segala sesuatu, termasuk
kepada matanya sendiri.
20. ”Sungguh aku iri kepada mataku sendiri, dan
kututup mataku jika aku menghadap Engkau, Ya Allah.”
21. Aisyah, istri Nabi, berkata bahwa Rasulullah memberitahu
kepadanya waktu isra mikraj, beliau tidak melihat Allah.
22. Tetapi Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Nabi
Muhammad bisa “melihat” Allah.
23. Keduanya benar.
24. Artinya Nabi Muhammad tidak melihat (dengan
pandangan fisik mata) kepada Allah.
25. Yang disampaikan Rasulullah kepada Aisyah yang
“formalis”.
26. Dan beliau “melihat” Allah (dengan mata
hati) seperti penyampaian Ibnu Abbas yang “spiritualis”.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan
Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran.
Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver
3.2.
5. Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment