Monday, September 28, 2020

5589. PANGGILAN IBADAH HAJI

 


PANGGILAN IBADAH HAJI

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

1.  Al-Quran surah Al-Haj (surah ke-22)  ayat 27.

      وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ

     Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.

 

2.      Allah memerintahkan Nabi Ibrahim, “Kumandangkan panggilan kepada manusia untuk melakukan ibadah haji”.

3.  Nabi Ibrahim menjawab,”Ya Allah, suara saya tidak akan terdengar seluruh manusia”.

4.  Allah berfirman,”Yang penting serukan panggilan itu, Kami yang akan memperdengarkannya”.

5.       Sungguh Maha Benar Allah.

6.  Sekarang semua umat Islam di seluruh penjuru dunia, pasti mendengar panggilan ibadah haji.

7.  Dan paham  kewajiban ibadah haji sebagai tamu Allah.

 

8.        Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2  ayat 197.

       الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ ۗ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ ۚ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ

        (Musim) haji adalah beberapa bulan dimaklumi, barang siapa menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafas, berbuat fasik dan berbantahan dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang berakal.

 

9.       Al-Quran menjelaskan kepada para tamu undangan untuk beribadah haji.

10.      “Datanglah dengan membawa bekal".

11.      ltu akan menentukan “layanan Tuan rumah” kepada para tamu.

 

12.            Kakbah adalah “rumah” Allah sederhana tanpa warna warni.

13.      Bangunan Kabah bisa mengarah ke mana saja.

14.      Dari mana pun para tamu masuk.

15.      Asalkan membawa bekal baik, para tamu akan diterima Allah.

 

16.      Ada tata cara “protokoler” yang ditetapkan Allah.

17.       Yang menimbulkan pertanyaan.

18.      Atau mungkin ditertawakan jika bekalnya tidak mencukupi.

 

19.      Para tamu Allah diminta mengelilingi bangunan Kakbah.

20.      Mondar mandir antara bukit Sofa dan Marwa.

21.      Melontar dengan kerikil kecil.

22.      Mencium batu hitam Hajar Aswad.

23.      Pakaian para lelaki tidak boleh berjahit, alas kaki jangan menutup mata kaki.

 

24.      Ketika berpakaian ihram, tidak boleh berhias lagi.

25.           Menyisir rambut, menggunting kuku, dan mencabut bulu apabila dilakukan akan terkena denda.

26.      Bercumbu suami istri, membunuh hewan, dan mencabut tumbuhan akan terkena “dam” (denda).

 

27.      Para pengunjung di sekeliling Kakbah amat banyak.

28.      Banyak kepentingan bisa berbenturan.

29.      Setan dan iblis berkeliaran menanti mangsa atau mencari pengikut.

 

30.            Jika bekal tidak cukup, maka bukan “rumah” Allah yang kita jumpai.

31.      Tetapi sarang iblis yang akan kita huni.

 

32.      Bekal terbaik adalah takwa.

33.      Yaitu nama himpunan simpul agama mencakup pengetahuan, ketabahan, keikhlasan, kesadaran jati diri, serta persamaan manusia dan kelemahannya di depan Allah.

 

34.      Dengan bekal pengetahuan, sang tamu sadar apa yang dilihat dan dilakukannya simbol penuh makna.

 

35.      Jika dihayati akan mengantarkannya pemahaman “rumah” Allah mengarah ke segala arah.

36.      Melambangkan Allah berada di segala arah.

 

37.          Ketika kesadaran muncul, tanpa segan para tamu akan mencium atau atau  melambaikan tangan ke arah batu hitam Hajar Aswad.

38.      Melambangkan “tangan” Allah diulurkan menerima para tamunya yang datang dan  mengikat janji setia.

 

39.           Dengan bekal kesadaran persamaan manusia dan kelemahan di depan Allah.

40.      Para tamu akan melepaskan atribut kebesaran dunia saat  melepas pakaian harian dan mengganti pakaian ihram.

 

41.          Sejak saat ini para tamu Allah tidak gampang tersinggung dan tidak cepat marah.

42.      Rasa sombongan ditinggalkan dan diganti perasaan tunduk dan patuh di depan Allah.

 

43.      Langkah awal memperoleh dan menjaga bekal takwa adalah meluruskan niat, menyingkirkan rayuan, menghapus iming-iming dunia.

44.      Dan hanya menghadapkan wajah kepada Allah semata.

 

45.      Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2)  ayat 196.

 

   وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ ۚ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۖ وَلَا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّىٰ يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ بِهِ أَذًى مِنْ رَأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِنْ صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ ۚ فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۚ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗ ذَٰلِكَ لِمَنْ لَمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَاتَّقُوا ا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

      Dan sempurnakan ibadah haji dan `umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajib atasnya berfidiah, yaitu: puasa atau sedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa ingin mengerjakan `umrah sebelum haji (dalam bulan haji), (wajib ia menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (hewan korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidiah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidilharam (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.

 

46.      Sempurnakan haji dan umrah karena Allah semata.

47.      Rasulullah bersabda,”Nilai setiap perbuatan ditentukan oleh niat pelakunya”.

   إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ

       Sesungguhnya, semua amal perbuatan tergantung kepada niatnya.




Daftar Pustaka.’

1.  Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.   Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.  Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.  Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.

5.  Tafsirq.com online

 

0 comments:

Post a Comment