Sunday, September 27, 2020

5579. KAKBAH PEMERSATU UMAT

 


KAKBAH PEMERSATU UMAT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

A.   Bangunan Kakbah.

 

1.    Kakbah adalah suatu bangunan berbentuk mirip balok.

2.    Yang terbuat dari tumpukan batu hitam.

3.    Dan tersusun sangat sederhana.

4.    Setiap umat Islam mengenal Kakbah sebagai arah dituju ketika salat.

5.    Dan tempat yang dikelilingi ketika tawaf.

 

B.      Cara salat di dalam Kakbah.

 

1.    Beberapa ulama pernah mendapat kehormatan salat di ruangan dalam Kakbah.

2.    Muncul diskusi kecil tentang salat di ruangan dalam Kakbah.

3.    Sebagian ulama berpendapat hanya salat sunah yang boleh dikerjakan di ruangan dalam Kakbah.

4.    Ketika ditanyakan: “Mengapa demikian?”

6.    Banyak yang terdiam.

7.    Dan hanya seorang memberi jawaban.

8.    “Salat sunah adalah salat pilihan, boleh dikerjakan dan boleh ditinggalkan.

9.    Jika tiap orang diberi kebebasan melakukan salat wajib di ruangan dalam Kakbah.

10. Niscaya tiap orang bebas memilih arah yang ditujunya.

11. Ke arah  ke utara, selatan, timur, atau barat.

 

12. Ketika mata orang melakukan salat tidak tertuju ke satu arah tertentu.

13. Hati mereka bisa mengarah ke beberapa tujuan.

14. Dan salat sunah di ruangan dalam Kakbah bisa dibenarkan.

15. Karena sifat salat sunah adalah pilihan.

 

16. Salat sunah berkaitan hak pilih umat Islam.

17. Yang melambangkan kebebasan menghadapkan wajahnya.

18. Ke arah mana pun yang dikehendaki.

19. Selama masih berada di ruangan dalam Kakbah.

20. Setiap orang berhak membentuk kepribadiannya.

21. Meskipun dirinya terkadang menduga pribadinya utuh.

22. Tetapi pemiliknya menghadapi banyak hal.

23. Yang awalnya bertentangan satu dengan lain.

 

24. Suatu ketika orang mungkin ingin makanan lezat.

25. Tetapi keinginannya terhalang keyakinan agamanya.

26. Atau kepentingan kesehatannya.

27. Jika membiarkan dirinya bimbang, maka bukan lezatnya makanan yang dicapai.

28. Dan bukan ketenangan batin yang diperoleh.

 

C.   Kakbah pemersatu umat.

 

1.    Untuk menghindari keraguan memutuskan sesuatu.

2.    Maka perlu pelita hati, pedoman, atau falsafah hidup.

3.    Yang bisa dijadikan sebagai pedoman dan tolok ukur.

4.    Dalam mengatasi keraguan.

5.    Dan yang akan membentuk pribadi seseorang.

 

6.    Gambaran yang terjadi terhadap seseorang.

7.    Bisa terjadi terhadap sekumpulan umat manusia.

8.    Yang membentuk masyarakat atau bangsa.

9.    Sehingga mereka harus punya pandangan hidup dan tolok ukur.

10. Dalam mewujudkan kepribadian masyarakat dan bangsanya.

 

11. Dalam skala lebih besar.

12. Semuanya butuh arah jelas sebagai pedoman dan tolok ukur.

13.  Ketika menghadapi masalah apa pun dan dalam mencari solusinya.

 

14. Kakbah adalah arah dan pedoman yang dituju umat Islam di seluruh penjuru dunia.

15. Pada saat sama, Kakbah adalah lambang menghadap kepada Allah Yang Maha Mengetahui.

16. Sehingga dalam menghadapi masalah apa pun dan di mana pun.

17. Serta dalam mencari solusi apa pun.

18. Umat Islam harus berpedoman dan memakai tolok ukur kepada Allah.

19. Artinya semua perintah dan larangan dari Allah adalah pedoman utamanya.

 

20. Hal ini tidak berarti segala perbedaan harus dihapus.

21. Dan semua kepentingan dan kecenderungan harus dilebur dalam satu wadah.

22. Tetapi terdapat satu kesatuan kompak.

 

23. Ketika umat Islam melakukan salat di mana pun.

24. Wajahnya menghadap ke arah sama, yaitu ke arah Kakbah.

25. Umat Islam yang berada di sebelah barat Kakbah, salatnya menghadap ke arah timur.

26. Umat Islam yang tinggal di sebelah timur Kakbah, salatnya menghadap ke arah barat.

27. Umat Islam di utara Kakbah, salatnya menghadap ke arah selatan.

28. Dan umat Islam di selatan Kakbah, salatnya menghadap ke arah utara.

 

29. Sehingga umat Islam di seluruh dunia tampak kompak bersatu menghadapkan wajahnya ke arah sama ketika salat.

30. Yaitu menghadap ke arah Kakbah.


.

Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994. 

2.      Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.    Tafsirq.com online

0 comments:

Post a Comment