INDONESIA
MERDEKA JUMAT LEGI RAMADAN
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

A. Pengertian
Ramadan.
1. Kata
“Ramadan” terambil dari akar kata yang artinya “membakar” atau “mengasah”.
2. Disebut
bulan “Ramadan” (membakar) karena pada bulan ini semua dosa manusia habis
terbakar disebabkan kesadaran dan amal kebaikannya.
3. Disebut
bulan “Ramadan” (mengasah) karena bulan itu sebagai waktu “mengasah” dan
“mengasuh” jiwa manusia.
4. Bulan
Ramadan juga diibaratkan sepert tanah subur siap ditaburi benih kebajikan.
5. Semua
orang dipersilakan untuk menabur.
6. Pada
waktunya panen hasil sesuai dengan benih ditanamnya.
7. Bagi
yang lalai, maka tanah garapannya hanya ditumbuhi rumput tidak berguna.
B. Puasa mencontoh
sifat Allah.
1. Berpuasa
selama Ramadan adalah usaha manusia sebagai makhluk Allah dengan kemampuannya mencontoh
sifat mulia dari Allah.
2. Misalnya
sifat Allah yang tidak makan dan tidak minum.
3. Bahkan
memberi makan dan minum.
4. Serta “tidak
punya anak dan tidak dilahirkan”.
5. Manusia
berpuasa berusaha mencontoh sifat Allah yang tidak makan dan tidak minum.
6. Padahal
makan dan minum kebutuhan primer manusia.
7. Jika manusia
mampu mengendalikannya, maka kebutuhan yang lain mudah dikendalikan.
C. Hikmah
puasa.
1. Dalam
segi hikmah dan tujuan berpuasa, manusia seharusnya mencontoh semua sifat Allah
yang mulia.
2. Hakikat
puasa adalah menabur benih yang bisa mengantarkan manusia kepada "bersikap
dan bersifat dengan sikap dan sifat Allah”.
3. Sikap
dan sifat mulia itu bisa menghiasi dirinya dalam bersikap, berperilaku, dan
cara berpikirnya.
4. Allah
Maha Hidup, Maha Berpengetahuan, Maha Kaya, Maha Pengasih, Maha Damai, terhadap
semua makhluk-Nya,
5. Yang dimaksud “hidup” bukan sekadar menarik
dan menghembuskan nafas.
6. Tetapi,
yang dimaksud “hidup” adalah sejalan dengan sifat Allah Maha Yang Hidup sesuai kemampuan
manusia
7. Yakni
hidup berkesinambungan melampaui batas
generasi, umat, dan bangsa.
8. Yang bisa
dicapai lewat kerja keras tanpa henti.
9. Al-Quran
surah Ar-Rahman (surah ke-55) ayat 29 menyatakan Allah setiap saat dalam
kesibukan.
يَسْأَلُهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِي شَأْنٍ
Semua yang ada
di langit dan di bumi selalu minta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.
D. Karya besar
bulan Ramadan.
1. Karya
besar Nabi Muhammad justru terjadi pada bulan Ramadan.
1) Misalnya,
kemenangan dalam Perang Badar.
2) Dan
berhasil menguasai kota Mekah tanpa pertumpahan darah.
3) , dan
sebagainya.
2. Kemenangan
umat Islam sepeninggal Rasulullah terjadi bulan Ramadan.
1) Pasukan
Muslim menang di Spanyol terjadi pada bulan Ramadan (91H/710 M).
2) Menang
dalam Perang Salib (584 H/1188 M).
3) Menang
melawan pasukan Tartar (658 H/1168 M).
4) Banyak
lainnya.
3. Proklamasi
Kemerdekaan bangsa Indonesia tercapai pada:
1) Jumat
Legi.
2) Bulan Ramadan.
4. Sehingga
selama bulan Ramadan tetap semangat kerja seperti bulan lainnya.
5. Untuk
membangun peradaban manusia lebih baik.
Daftar
Pustaka
1. Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab,
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan
Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online
0 comments:
Post a Comment