WAHYU AWAL PERINTAH AGAR
MENJAGA KEBERSIHAN
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.
Berhias adalah
berdandan untuk memperelok diri.
Dengan pakaian atau
perhiasan indah.
Al-Quran surah
Al-A'raf (surah ke-7) ayat 31.
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu
yang indah tiap (masuk) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebihan.
Perhiasan dipakai untuk memperelok
diri.
Pemakainya harus menganggap
perhiasan itu indah.
Meskipun
orang lain tidak menilai indah.
Atau pada hakikatnya
memang tidak indah.
Al-Quran tidak menjelaskan
terperinci.
Apakah yang dimaksud
perhiasan.
Atau sesuatu
yang “elok” dan “indah” itu.
Sesuatu yang elok
adalah yang menghasilkan kebebasan dan serasi.
Misalnya bentuk tubuh
elok adalah yang ramping.
Karena gemuk
membatasi kebebasan bergerak.
Sentuhan indah adalah
sentuhan yang memberi kebebasan memegang.
Yaitu
tidak ada duri.
Atau kekasaran yang
mengganggu tangan.
Suara elok adalah
suara keluar dari tenggorokan tanpa paksaan.
Atau
dihadang serak dan semacamnya.
Gagasan indah adalah
ide yang tidak dipaksa.
Atau dihambat oleh
ketidaktahuan.
Takhayul
dan semacamnya.
Pakaian elok adalah yang
memberi kebebasan pemakainya untuk bergerak.
Tetapi kebebasan
harus disertai tanggung jawab.
Maka keindahan harus
menghasilkan kebebasan bertanggung jawab.
Kita dapat menerima
atau menolak pendapat itu.
Meskipun sepakat bahwa keindahan adalah dambaan
manusia.
Tetapi
keindahan adalah relatif dan tidak mutlak.
Yaitu
tergantung sudut pandang masing-masing.
Sehingga
Al-Quran tidak menjelaskan terperinci.
Tentang sesuatu yang
dinilai indah.
Wahyu ke-2 (atau ke-3).
Dinilai oleh para
ulama sebagai ayat Al-Quran.
Yang mengandung info
pengangkatan Nabi Muhammad sebagai Rasul.
Dengan menuntun
beliau.
Agar terus menjaga.
Dan meningkatkan kebersihan pakaiannya.
Al-Quran surah
Al-Muddassir (surah ke-74) ayat 1-4.
يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ قُمْ فَأَنْذِرْ وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ
Hai orang yang
berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu
agungkanlah, dan pakaianmu bersihkan.
Salah satu unsur
indah adalah bersih.
Nabi senang memakai pakaian
bwarna putih.
Warna putih sesuai
dengan iklim wilayah Arab Saudi yang panas.
Dan
segera tampakk kotornya.
Sehingga terdorong
untuk berganti pakaian lain yang bersih.
Al-Quran
memerintahkan agar umat Islam memakai
busana indah saat ke masjid.
Dan
mengecam orang yang mengharamkan perhiasan.
Yang telah diciptakan Allah untuk
manusia.
Al-Quran surah
Al-A'raf (surah ke-7) ayat 32.
قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ اللَّهِ الَّتِي أَخْرَجَ لِعِبَادِهِ
وَالطَّيِّبَاتِ مِنَ الرِّزْقِ ۚ قُلْ هِيَ لِلَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ
الدُّنْيَا خَالِصَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ كَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ
يَعْلَمُونَ
Katakan: “Siapakah
yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk
hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?”
Katakan: “Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan
dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat. Demikian Kami menjelaskan
ayat-ayat bagi orang yang mengetahui”.
Berhias adalah naluri manusia
yang wajar.
Sahabat bertanya,
”Wahai Rasulullah.
Ada orang senang
berpakaian indah dan alas kakinya indah.
Apakah itu
keangkuhan?”
Nabi menjawab,
“Sesungguhnya Allah
Maha Indah.
Senang kepada
keindahan.
Keangkuhan adalah
menolak kebenaran.
Dan menghina orang
lain”.
Rasulullah banyak
menganjurkan agar kuku manusia dirawat dan diperindah.
Istri Nabi,
Aisyah, meriwayatkan.
Ada wanita menyodorkan
selembar surat.
Dengan tangannya
kepada Nabi dari balik tirai.
Nabi berhenti sejenak
sebelum menerimanya.
Nabi bersabda,
“Saya tidak tahu.
Apakah orang yang
menyodorkan surat ini adalah lelaki atau wanita”.
Aisyah berkata,
“Tangan seorang
wanita”.
Nabi bersabda,
“Jika kamu seorang
wanita.
Maka kamu merawat
kukumu dengan mewarnainya dengan pacar atau daun inai”.
Nabi menganjurkan agar
wanita berhias.
Tapi Al-Quran
tidak memerinci jenis perhiasan.
Dan bahan pakaian yang
elok untuk digunakan.
Al-Quran bicara
penghuni surga dan pakaian mereka.
Al-Quran surah Fathir
(surah ke-35) ayat 33.
جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ
مِنْ ذَهَبٍ وَلُؤْلُؤًا ۖ وَلِبَاسُهُمْ فِيهَا حَرِيرٌ
(Bagi mereka) surga Adn, mereka masuk
ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang dari emas, dan
dengan mutiara, dan pakaian mereka di dalamnya adalah sutera.
Al-Quran surah
Al-Kahfi (surah ke-18) ayat 31.
أُولَٰئِكَ لَهُمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ
الْأَنْهَارُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَيَلْبَسُونَ
ثِيَابًا خُضْرًا مِنْ سُنْدُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ مُتَّكِئِينَ فِيهَا عَلَى
الْأَرَائِكِ ۚ نِعْمَ الثَّوَابُ وَحَسُنَتْ مُرْتَفَقًا
Mereka itu (orang-orang yang) bagi
mereka surga Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya, dalam surga mereka
dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus
dan sutera tebal, sedangkan mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan
yang indah. Itu pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat-istirahat yang indah.
Bahan dalam surga
seperti disebutkan Al-Quran.
Tidak dapat
dianalogikan dengan nama bahan yang sama di dunia ini.
Para penghuni surga
diberi rezeki berupa buah-buahan.
Orang menduga bahwa
suguhan itu sama dengan yang pernah mereka peroleh
di dunia.
Al-Quran surat
Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 25.
وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ
لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا
مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا ۙ قَالُوا هَٰذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ ۖ وَأُتُوا
بِهِ مُتَشَابِهًا ۖ وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ ۖ وَهُمْ فِيهَا
خَالِدُونَ
Dan sampaikan berita
gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka
disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Tiap mereka
diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan, “Inilah
yang pernah diberikan kepada kami dahulu”. Mereka diberikan buah-buahan
yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka
kekal di dalamnya.
Al-Quran menjelaskan
penghuni surga.
Diberi
buah-buahan YANG SERUPA, tetapi tidak sama.
Termasuk jenis
perhiasan lainnya.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish.
Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish
Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit
Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish.
E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran Digital,
Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment