WARGA MUHAMMADIYAH TAK IKUT DEMO BERJILID
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.
Warga Muhammadiyah.
Tak ikut demo berjilid-jilid.
Karena tak produktif.
Pasca Muktamar ke-47 dan ke-48.
Program Muhammadiyah.
Makin spesifik.
Yaitu:
1)
Pelayanan sosial.
2)
Pemberdayaan umat.
3)
Jihad ekonomi.
4)
Internasionalisasi.
Agar jadi gerakan produktif.
Ketua Umum
Pimpinan Pusat
Muhammadiyah.
Haedar Nashir berpesan.
Untuk melakukan:
1.
Re-orientasi Gerakan.
2.
Utamakan pendekatan:
1)
Proaktif.
2)
Konstruktif.
3)
Positif.
4)
Jangan reaktif.
5)
Jangan konfrontatif.
Proaktif
Yaitu Tindakan lebih aktif.
Konstruktif.
Yaitu bersifat membangun.
Positif.
Yaitu sikap baik .
Dalam hadapi sesuatu.
Reaktif.
Yaitu cepat menyalahkan.
Konfrontasi.
Yaitu bersifat menantang.
Haedar berpesan.
Warga Muhammadiyah.
Agar hindari gerakan massa.
Seperti demonstrasi.
Tak ikut demo berjilid-jilid.
Sebab tak produktif.
Pengajian Ramadan 1444 H.
Di UM Malang.
Sabtu (25/3/2023).
Haedar anggap.
Aksi demo berjilid-jilid.
Tak produktif bagi umat.
Juga rawan dipolitisasi.
“Kami ingatkan.
Aksi demo asli.
Memang harus dilakukan.
Tapi ada reuni-reuni.
Sudah pasti politis.
Ada kepentingan.
Ada macam-macamlah,” imbuh Haedar.
“Memang heroik.
Tapi kasihan.
Banyak yang pulang.
Usai demo.
Balik ke rumah.
Tapi susah cari makan.
Muhammadiyah harus produktif.
Jika situasi masa bergerak.
Masak Muhammadiyah diam?
Tapi jangan buat aksi
masa terus,” tegasnya.
Haedar ajak warga Muhammadiyah.
Mengurus jamaah dan masjid.
Di cabang dan rantingnya.
Masing-masing.
Agar tetap hidup.
Muhammadiyah harus hadir.
(Sumber muhammadiyah)
0 comments:
Post a Comment