Thursday, May 11, 2023

17991. MUHAMMADIYAH 106 TAHUN TAK POLITIK PRAKTIS

 

 



MUHAMMADIYAH 106 TAHUN TAK IKUT POLITIK PRAKTIS

Oleh: Drs HM Yusron Hadi, MM

 

 

 

 

Muhammadiyah.

Tak terlibat politik praktis.

 

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Haedar Nashir tegaskan.

 

“Muhammadiyah bertahan 106 tahun.

Tegak sebagai organisasi warga.

Tak politik praktis.

 

Muhammadiyah dalam situasi apa pun.

Tetap istikamah pada Khittah.

 

Muktamar Makassar 2015.

 

Khittah Denpasar 2002.

Sambungan Khittah 1971,” ungkap Haedar.

 

Sabtu (5/6/2023).

Di Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

 

Muhammadiyah tetap baik.

Dan berkembang.

 

Dalam Khittah 1971.

Ada 9 garis Muhammdiyah.

Dalam berbangsa dan bernegara.

 

1)        Bahwa politik berbangsa dan negara.

Salah satu aspek ajaran Islam.

Dalam urusan dunia.

 

Harus dijiwai nilai luhur agama.

Dan moral utama.

 

2)        Bahwa membangun hidup berbangsa dan bernegara.

 

Lewat politik dan bangun warga.

Untuk wujudnya:

 “Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur”.

 

3)        Bahwa Muhammadiyah berjuang.

Bagi wujudnya warga madani.

Warga Islam sebenarnya.

 

 

4)        Bahwa perjuangan politik.

Bersifat praktis dan orientasi kekuasaan.

 

Pakai sistem politik demokratis.

Beradab sesuai cita-cita luhur bangsa dan negara.

 

Kedepankan kepentingan rakyat.

Wujudkan tujuan proklamasi tahun 1945.

 

5)        Bahwa  dakwah amar makruf nahi mungkar.

 

Muhammadiyah aktif jadi perekat bangsa.

Hidup damai dan beradab.  

 

6)        Muhammadiyah tak punya hubungan organisasi dengan partai politik.

 

7)        Warga Muhammadiyah bebas pakai  hak pilihnya.

 

Sesuai hati nurani.

 

8)        Warga Muhammadiyah yang aktif dalam politik.

Agar jadi teladan, akhlak mulia, dan damai.

 

9)        Muhammadiyah kerja sama dengan semua pihak.

Berdasar maslahat.

 

Membangun bangsa dan negara.

Agar maju, demokratis dan beradab.

 

(Sumber muhammadiyah)

0 comments:

Post a Comment