LINGKUNGAN RUSAK SEBAB RISET PEMBANGUNAN DIPALSU
Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.
Era modern.
Dorong manusia.
Maksimal pikiran.
Agar hidup mudah.
Dengan cara otomatisasi.
Segala hal.
Dengan berbagai cara.
Tapi sering merusak alam.
Alam rusak.
Berhimpitan dengan pembangunan.
Ketua Umum Pimpinan
Pusat.
Muhammadiyah.
Haedar Nashir.
Jumat (12/5/2023).
Uiversitas Muhammadiyah
Yogyakarta (UMY).
Allah beri manusia amanah.
Sebagai khalifah.
Atau pemimpin.
Yang mengelola bumi.
Diberi bekal:
1)
Pikiran.
2)
Hati.
Tapi manusia tempatkan
diri.
Sebagai pusat hidup.
Anggap mampu atasi semuaya.
Tanpa kecuali.
Pola pandang itu.
Beri solusi hidup jadi
mudah.
Tapi di sisi lain timbul:
1)
Kerusakan lingkungan.
2)
Perubahan iklim cepat.
Jadi ancaman serius.
Bagi manusia sekarang.
Selain bom atom.
“Banyak masalah
lingkungan.
Banyak lokasi tak bisa ditempati.
Cuaca makin ekstrim.
Dan lainnya.
Ancaman perubahan iklim.
Lebih dahsyat ketimbang
bom atom,” ungkapnya.
Era antroposentris.
Sebabkan kerusakan
lingkungan.
Usai Perang Dunia II.
Fenomena merusak alam.
Terus berlanjut.
Tapi manusia terus eksplorasi.
Al-Quran larang merusak
ligkugan.
Al-Quran surah Al-A’raf (surah
ke-7) ayat 56.
وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ
إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ
الْمُحْسِنِينَ
Dan janganlah kamu membuat
kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan
diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat
kepada orang yang berbuat baik.
Merusak alam.
Dengan alasan membangun.
Juga dilarang Al Qur’an.
Misalnya.
Jakarta dibangun Belanda.
Dengan hitungan hebat dan
indah.
Tapi saat ini.
Jakarta dianggap tak
layak.
Jadi Ibu Kota Negara.
Hal itu timbul khawatir.
Pembangunan kota besar lain.
Harus riset yang benar.
Jika kita bangun di
Papua.
Kota raksasa.
Maka 100 tahun lagi.
Jadi seperti apa.
Jangan absolutkan rancang
bangun.
Dalam ruang hidup kita.
Rancang ruang hidup
manusia.
Pakai ilmu dan teknologi.
Tapi muncul efek rusak
lingkungan.
Apalagi jika terjadi
rekayasa riset.
Untuk legalkan kebijakan.
“Riset asli.
Punya kelemahan.
Apalagi riset rekayasa.”
kata Haedar Nashir.
Muhammadiyah hadir.
Ikut cerdaskan umat.
Secara universal.
Mencerdaskan hidup
bangsa.
Bukan hanya 1 dimensi.
Tapi multi dimensi.
Untuk maslahat manusia.
(Sumber muhammadiyah)
0 comments:
Post a Comment