Saturday, February 3, 2024

32170. PARA AHLI MUAK LIHAT DEMOKRASI MENYIMPANG

 


PARA AHLI MUAK LIHAT DEMOKRASI MENYIMPANG

Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Ari Junaedi tanggapi.

 

Keprihatinan civitas akademika.

Kondisi demokrasi Indonesia.

Dalam Pemilu 2024.

 

Ari katakan.

Para intelektual muak.

 

Lihat praktik Presiden Jokowi.

Yang menyimpang.

 

Jumat (2/2/2024).

 

Suara civitas akademika.

Wujud pikiran jernih.

 

Kaum cerdik pandai.

Anggap rezim saat ini .

Keblinger kekuasaan.

 

"Saya khawatir.

Rezim bebal.

 

Dengan suara prihatin.

Kaum cerdik pandai.

Bisa jadi awal kejatuhan Jokowi," ujar Ari.

 

Ari tegaskan.

Jokowi tak belajar sejarah.

 

Soeharto jatuh.

Sebab ingkar suara rakyat.

 

"Saya bandingkan saat ini.

Mirip kondisi Soeharto.

 

Menjelang lengser. 

Jokowi terbuai suara palsu.

Menteri jadi penjilat," ucapnya.

 

Dia berpendapat.

Jokowi di akhir pemerintahannya.

 

Tak perkuat legacynya.

Tak perjelas wairsan.

 

"Jokowi disebut  Bapak pembangun infrastruktur.

 

Tapi keputusan Mahkamah Konstitusi.

terakait hubungan ipar Ketua MK.

Menguatkan label Jokowi.

Bapak pembangun dinasti keluarga," ungkap Ari.

 

Ari menilai.

Jokowi perlihatkan ambisi.

 

Kekuasaan keluarga.

Akhir pemerintahan.

 

"Anak dan menantu.

Diberi panggung politik .

Abaikan etika," ucapnya.

 

Dia terangkan.

 

1)                Sandera kasus hukum.

2)                Bansos untuk kampanye.

3)                Apparat tak netral.

 

Jadi  wajah buruk

Pemerintahan Jokowi.

 

"Demokrasi dan reformasi.

Tahun 1998.

 

Berjuang korban nyawa dan darah.

 

Diselingkuhi Jokowi.

Tanpa malu," imbuhnya.

 

Sejumlah civitas akademika.

Beri kritik.

 

Pada pemerintah Presiden Jokowi .

Jelang Pemilu 2024.

 

Usai Jokowi beri pernyataan.

 

Bahwa presiden.

1)        Boleh memihak.

2)        Boleh kampanye.

 

Sejumlah guru besar.

Mengingatkan Jokowi.

 

Agar bersikap netral.

Pada Pemilu 2024.

 

(Sumber tribun)

0 comments:

Post a Comment