BANYAK AYAT LAUT BUKTI ALQURAN WAHYU
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Banyak ayat Al-Quran.
Terkait laut.
Padahal Nabi Muhammad
Tidak pernah:
1)
Ke laut.
2)
Ke pantai.
3)
Melihat laut.
A.
Menurut riwayat Sejarah.
Nabi Muhammad tak pernah melihat laut.
Secara langsung.
Sepanjang hidup beliau.
Alasannya:
1)
Nabi lahir, tumbuh, dan wafat.
2)
Di jazirah Arab bagian dalam.
3)
Yaitu Mekah dan Madinah.
4)
Wilayah daratan dan pegunungan.
5)
Jauh dari pantai.
6)
Nabi ikut bisnis bersama Abu Thalib.
7)
Nabi membawa bisnis Khadijah.
8)
Keluar negeri sampai Syam (Suriah).
9)
Tapi jalur kafilah Quraisy.
10) Biasanya lewat jalur darat.
11) Yaitu lembah, gurun, dan oasis.
12) Bukan jalur laut.
13) Tidak ada riwayat sahih.
14) Nabi Muhammad pernah ke pelabuhan atau pesisir.
Tapi menariknya:
Meskipun Nabi Muhammad.
Tak pernah melihat laut.
Al-Qur’an memuat banyak ayat
tentang:
1)
Laut.
2)
Kapal.
3)
Ombak.
4)
Mutiara.
5)
Fenomena laut dalam.
Hal itu bukti.
Bahwa Al-Quran wahyu.
Bukan dari Nabi Muhammad.
B.
Daftar Ayat Al-Qur’an tentang Laut
1)
An-Nur 40.
Laut sebagai nikmat dan tanda kebesaran Allah.
2)
An-Naḥl 14.
Allah menundukkan laut agar manusia bisa makan daging segar (ikan) dan
mengeluarkan perhiasan.
3)
Al-Ḥajj 65
Allah menundukkan laut agar kapal berlayar di atasnya.
4)
Al-Jāthiyah 12
Allah menundukkan laut agar manusia mengambil rezeki darinya.
5)
Yāsīn 41-42
Allah mengajarkan manusia membuat kapal seperti Nuh agar berlayar di
laut.
6)
Fatir 12
Allah menyebut dua laut: yang tawar dan yang asin, dari keduanya manusia
makan daging segar dan mengeluarkan perhiasan.
7)
Ar-Raḥmān 19–22.
Dua laut yang mengalir berdampingan, darinya keluar mutiara dan marjan.
C.
Laut sebagai tempat berlayar
1)
Al-Baqarah 164
Kapal berlayar di laut adalah tanda kekuasaan Allah.
2)
Ibrāhīm 32.
Allah menundukkan sungai dan laut agar kapal bisa berlayar.
3)
Al-Isrā’ 66, 67, 68, 70.
Manusia berlayar di laut, ketika bahaya berdoa pada Allah, setelah
selamat kembali lupa.
4)
Al-Kahfi 79.
Kisah kapal kaum miskin yang dilubangi oleh Khidr.
5)
Al-Kahfi 60, 61, 63 .
Pertemuan Musa dan Khidr di pertemuan dua laut (majma‘ al-baḥrayn).
6)
Al-Hajj 65.
Kapal berjalan di laut dengan izin Allah.
7)
Luqmān 31.
Kapal berjalan di laut dengan nikmat Allah, sebagai tanda bagi orang
sabar dan bersyukur.
8)
Al-Furqān 53.
Allah jadikan dua laut, yang asin dan tawar, ada pemisah di antara
keduanya.
9)
Fāṭir 12.
Dari keduanya manusia makan ikan segar dan mutiara.
D.
Laut sebagai ancaman / bencana
1)
Al-A‘rāf 138 – Bani Israil
menyeberangi laut lalu menyembah berhala.
2)
Al-A‘rāf 163 – Kisah nelayan di laut
yang diuji dengan ikan pada hari Sabat.
3)
Yūnus 22, 73 – Manusia ditimpa badai
di laut, lalu berdoa kepada Allah.
4)
Hūd 42–43 – Kisah Nuh dan banjir
besar, air laut menenggelamkan kaumnya.
5)
Ibrāhīm 32 – Allah menundukkan laut
agar kapal berjalan, tapi juga bisa menenggelamkan.
6)
Ash-Shūrā 32–33 – Kapal berlayar
bagaikan gunung di laut, bila Allah mau bisa menghentikan angin sehingga kapal
terdiam.
E.
Laut dalam kisah para nabi
1)
Al-Baqarah 50 – Allah membelah laut
untuk Bani Israil.
2)
Al-A‘rāf 138 – Setelah selamat dari
laut, Bani Israil menyembah berhala.
3)
Yūnus 90 – Fir‘aun ditenggelamkan di
laut ketika mengejar Musa.
4)
Ṭāhā 77–78 – Allah perintahkan Musa
menyeberangi laut, Fir‘aun ditenggelamkan.
5)
Ash-Shu‘arā’ 63–66 – Musa memukulkan
tongkat ke laut, laut terbelah, Fir‘aun dan bala tentaranya tenggelam.
6)
Ad-Dukhān 24 – Allah memerintahkan
Musa menyeberangi laut, tidak perlu takut.
7)
Az-Zukhruf 55 – Allah menenggelamkan
Fir‘aun dan tentaranya di laut.
8)
Al-Fajr 17 – Fir‘aun yang
ditenggelamkan di laut.
F.
Laut dalam gambaran alam semesta
1)
An-Naml 61 – Allah menjadikan bumi
sebagai tempat tinggal dan laut sebagai pemisah.
2)
Al-Furqān 53 – Dua laut, yang asin dan
yang tawar, dipisahkan oleh batas yang tidak dilampaui.
3)
Ar-Raḥmān 19–20 – Dua laut yang
bertemu namun tidak bercampur.
4)
An-Nūr 40 – Kegelapan di lautan dalam:
gelap bertingkat-tingkat bila ombak menutupi ombak, di atasnya awan.
Al-Quran surah An-Nur (surah ke-24) ayat
40.
أَوْ كَظُلُمَاتٍ فِي بَحْرٍ لُجِّيٍّ يَغْشَاهُ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ مَوْجٌ مِنْ
فَوْقِهِ سَحَابٌ ۚ ظُلُمَاتٌ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍ إِذَا أَخْرَجَ يَدَهُ لَمْ
يَكَدْ يَرَاهَا ۗ وَمَنْ لَمْ يَجْعَلِ اللَّهُ لَهُ نُورًا فَمَا لَهُ مِنْ
نُورٍ
Atau seperti gelap
gulita di lautandalam, yang diliputi ombak, yang di atasnya ombak (pula), di
atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia
mengeluarkan tangannya, dia tak dapat melihatnya, (dan) barang siapa tidak
diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, dia tak punya cahaya sedikitpun.
Kata “al-baḥr” dalam Al-Qur’an.
bisa berarti:
1)
Laut.
2)
Samudera.
3)
Danau besar.
4)
Perairan luas.
Jumlah ayat menyebut laut (al-baḥr dan
bentuk turunannya)
Sekitar 41 kali.
Laut dalam Al-Qur’an ditampilkan
sebagai:
1)
Sumber rezeki.
2)
Jalan transportasi.
3)
Tempat ujian.
4)
Tanda kebesaran Allah.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.



