AYAT QURAN YANG SERING DIKRITIK NON MUSLIM
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Beberapa ayat Al-Qur’an.
Kerap jadi sasaran;
1)
Kritik.
2)
Salah paham.
Oleh sebagian non-Muslim.
Yaitu ayat;
1)
Perang (jihad, qitāl)
2)
Hak waris perempuan
3)
Jilbab (hijab, aurat).
4)
Pemimpin non-Muslim.
5)
Hukuman hudud (pencuri, zina)
A.
Ayat perang (jihad, qitāl)
QS. Al-Baqarah (2:191).
وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُمْ مِنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ
ۚ وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ۚ وَلَا تُقَاتِلُوهُمْ عِنْدَ
الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتَّىٰ يُقَاتِلُوكُمْ فِيهِ ۖ فَإِنْ قَاتَلُوكُمْ
فَاقْتُلُوهُمْ ۗ كَذَٰلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ
Dan bunuh mereka di mana
saja kamu jumpai mereka, dan usir mereka dari tempat mereka mengusir kamu
(Mekah); dan fitnah lebih besar bahayanya daripada pembunuhan, dan jangan kamu
memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di
tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuh mereka.
Demikan balasan bagi orang kafir.
QS. At-Taubah (9:5)
فَإِذَا انْسَلَخَ الْأَشْهُرُ الْحُرُمُ فَاقْتُلُوا الْمُشْرِكِينَ حَيْثُ
وَجَدْتُمُوهُمْ وَخُذُوهُمْ وَاحْصُرُوهُمْ وَاقْعُدُوا لَهُمْ كُلَّ مَرْصَدٍ ۚ
فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ فَخَلُّوا سَبِيلَهُمْ
ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Apabila sudah habis
bulan Haram, maka bunuh orang musyrik itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan
tangkap mereka. Kepung mereka dan intai di tempat pengintaian. Jika mereka bertobat
dan mendirikan salat dan menunaikan zakat, maka beri kebebasan kepada mereka
untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang.
Catatan.
1)
Isu:
Dituduh memerintahkan kekerasan.
2)
Konteks:
Ayat ini turun pada situasi perang nyata.
Kaum Muslim awal dengan pasukan Quraisy.
Yang melanggar perjanjian.
Ulama tegaskan.
Hukum perang di Qur’an.
Selalu disertai syarat:
1)
Melawan agresi.
2)
Hormati perjanjian.
3)
Utamakan damai.
4)
Jika musuh berhenti.
B.
Ayat hak waris Perempuan
QS. An-Nisā’ (4:11).
يُوصِيكُمُ اللَّهُ فِي أَوْلَادِكُمْ ۖ لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْأُنْثَيَيْنِ
ۚ فَإِنْ كُنَّ نِسَاءً فَوْقَ اثْنَتَيْنِ فَلَهُنَّ ثُلُثَا مَا تَرَكَ ۖ وَإِنْ
كَانَتْ وَاحِدَةً فَلَهَا النِّصْفُ ۚ وَلِأَبَوَيْهِ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا
السُّدُسُ مِمَّا تَرَكَ إِنْ كَانَ لَهُ وَلَدٌ ۚ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ وَلَدٌ
وَوَرِثَهُ أَبَوَاهُ فَلِأُمِّهِ الثُّلُثُ ۚ فَإِنْ كَانَ لَهُ إِخْوَةٌ
فَلِأُمِّهِ السُّدُسُ ۚ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصِي بِهَا أَوْ دَيْنٍ ۗ
آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ لَا تَدْرُونَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ لَكُمْ نَفْعًا ۚ
فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا
Allah mensyariatkan
bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu: bahagian 1 orang
anak lelaki sama dengan bagian 2 orang anak perempuan; dan jika anak semua
perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang
ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo
harta. Dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta
yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang
meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja), maka
ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara,
maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah
dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang)
orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang
lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Catatan.
1)
Isu:
Dianggap merendahkan perempuan.
Sebab bagian anak laki 2 kali anak perempuan.
2)
Konteks:
Ayat ini muncul di Arab.
Sebelumnya tak ada hak waris Perempuan.
Ketentuan 2:1.
Terkait pria wajib beri nafkah.
Tak nilai Wanita lebih rendah.
C.
Ayat jilbab (hijab, aurat)
QS. An-Nur (24:31).
QS. Al-Ahzab (33:59).
Catatan.
1)
Isu:
Dianggap kekang bebas perempuan.
2)
Konteks:
Perintah menutup aurat .
Terkait melindungi, sopan, dan identitas.
3)
Tafsir klasik dan modern.
Tekankan hikmah social.
Bukan menindas.
D.
Ayat pemimpin non-Muslim.
QS. Al-Mā’idah (5:51).
۞ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَىٰ
أَوْلِيَاءَ ۘ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ
فَإِنَّهُ مِنْهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
Hai orang-orang beriman,
jangan kamu mengambil orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin(mu); sebagian
mereka pemimpin bagi sebagian lain. Barang siapa di antara kamu mengambil
mereka menjadi pemimpin, maka sungguh orang itu termasuk golongan mereka.
Sesungguhnya Allah tak memberi petunjuk kepada orang zalim.
Catatan.
1)
Isu:
Dituduh diskriminasi pemeluk agama lain.
2)
Konteks:
Ayat respons kondisi politik Madinah.
Koalisi mengancam keselamatan umat.
Bukan larangan bersikap adil.
Atau kerja sama dengan non-Muslim.
Secara umum .
QS. Al-Mumtahanah (60:8).
لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ
يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ ۚ
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Allah tak melarangmu berbuat
baik dan berlaku adil pada orang yang tak memerangimu karena agama dan tak
(pula) mengusirmu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang berlaku
adil.
E.
Ayat hukuman hudud (pencurian, zina)
QS. Al-Mā’idah (5:38).
Potong tangan pencuri.
وَالسَّارِقُ وَالسَّارِقَةُ
فَاقْطَعُوا أَيْدِيَهُمَا جَزَاءً بِمَا كَسَبَا نَكَالًا مِنَ اللَّهِ ۗ
وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Pria mencuri dan wanita mencuri, potong tangan keduanya
(sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari
Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Catatan.
1)
Isu:
Dinilai kejam.
2)
Konteks:
Hukuman diatur standar bukti sangat ketat.
Tujuan utama pencegahan.
Banyak ulama fikih.
Tetapkan syarat sosial-ekonomi.
Sangat spesifik.
Sebelum hukuman diterapkan.
F.
Cara Menyikapi
1)
Pahami konteks turunnya
(Asbābun Nuzūl).
Pahami latar sejarah.
Tak hanya terjemahan literal.
2)
Lihat ayat terkait.
AlQur’an menafsirkan dirinya.
Ayat kasih saying dan adil.
Larangan melampaui batas.
Sering menyertai ayat hukum.
3)
Gunakan tafsir otoritatif.
Tafsir Ibnu Kasir, Maraghi, atau kontemporer.
Paparkan makna menyeluruh.
Dengan pahami:
1)
Konteks.
2)
Prinsip keadilan.
3)
Tema besar Al-Qur’an.
Kritik yang muncul.
Dijawab penjelasan seimbang.
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.





