Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label BEDA BERITA FAKTA OPINI HOAKS. Show all posts
Showing posts with label BEDA BERITA FAKTA OPINI HOAKS. Show all posts

Wednesday, June 11, 2025

40929. PERBEDAAN BERITA FAKTA OPINI HOAKS

 


PERBEDAAN BERITA FAKTA OPINI DAN HOAKS

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

Perbedaan:

 

1)        Berita.

2)        Fakta.

 

3)        Opini.

4)        Hoaks info palsu.

 

A.       Berita

 

Berita.

Yaitu:

 

1.        Laporan tentang peristiwa nyata .

2.        Disampaikan lewat media.

 

1)        Cetak.

2)        Elektronik.

3)        Online.

 

Ciri-ciri berita:

 

1.        Berdasar kejadian nyata.

2.        Harus ada sumber jelas.

 

3.        Ditulis objektif.

 

4.        Mengandung unsur 5W + 1H

 

1)                What (apa)

2)                Who (siapa).

 

3)                When (kapan).

4)                Where (di mana).

 

5)                Why (kenapa)

6)                How (bagaimana).

 

 

Contoh berita:

 

1.        Gunung Merapi erupsi pada pukul 07.30 pagi ini, mengeluarkan abu setinggi 3.000 meter."

 

B.       Fakta

 

Fakta

Yaitu:

1)        Pernyataan atau informasi yang benar-benar terjadi.

 

2)        Dapat dibuktikan kebenarannya.

 

Ciri-ciri fakta:

 

1)        Dapat diverifikasi.

2)        Bisa dicek kebenarannya.

 

3)        Objektif.

4)        Bukan pendapat pribadi.

 

Contoh fakta:

1.        Air mendidih pada suhu 100°C di permukaan laut."

 

C.       Opini

 

Opini

Yaitu:

 

Pendapat atau pandangan pribadi seseorang.

Pada suatu hal.

 

Ciri-ciri opini:

 

1)        Subjektif .

2)        Berdasar perasaan atau pikiran.

 

3)        Tidak harus benar atau salah.

4)        Bisa berbeda satu orang dengan lainnya.

 

Contoh opini:

1.        Menurut saya, cuaca hari ini terlalu panas untuk keluar rumah.

 

D.       Informasi palsu (hoaks)

 

Hoaks

Yaitu:

 

1)                Info sengaja dibuat salah.

2)                Info menyesatkan.

 

3)                Untuk menipu.

4)                Agar timbul kebingungan.

 

5)                Untuk provokasi.

6)                Untuk adu domba.

 

Ciri-ciri hoaks:

 

1)        Tak ada sumber jelas.

2)        Cenderung sensasional.

 

3)        Provokatif.

4)        Tak bisa dicek kebenarannya.

 

5)        Sering menyebar di media sosial tanpa konfirmasi.

 

Contoh hoaks:

1.        Minum air rebusan daun pisang bisa menyembuhkan semua penyakit, termasuk kanker.

 

 

Al-Qur’an beri panduan.

Dalam menyikapi berita.

Terutama zaman sekarang.

 

Penuh informasi:

1)        Cepat.

2)        Palsu (hoaks).

3)        Fitnah.

 

Cara pandang Al-Qur’an pada berita.

Yaitu:

 

1)                Tabayun (teliti kebenaran).

2)                Cek dulu baru disebar.

 

3)                Sampaikan hanya yang benar dan baik.

4)                Tak fitnah.

 

5)                Tak bohong.

6)                Tak prasangka buruk.

7)                Adil

 

A.       Tabayun (teliti berita)

 

Al-Quraan surah Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 6.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

 

Hai orang-orang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksa dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa tahu keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.

 

 

Keterangan.

1)        Jangan langsung percaya pada berita.

2)        Apalagi dari sumber tidak jelas.

 

3)        Di era media sosial, kita harus menyaring info sebelum menyebarkan.

 

B.       Jangan menyebarkan semuanya.

 

Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 83.

 


وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِنَ الْأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ ۖ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَىٰ
أُولِي الْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَهُ مِنْهُمْ ۗ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَاتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلَّا قَلِيلًا

 

Dan jika datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan atau ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan jika mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentu orang yang ingin tahu kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Jika  tidak karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentu kamu mengikuti setan, kecuali sebagian kecil saja (di antaramu).

 

Keterangan.

 

1)        Tidak semua berita langsung disebarkan.

2)        Serahkan pada ahlinya.

 

3)        Jangan menyebarkan fitnah atau teori konspirasi.

C.        Dilarang fitnah dan prasangka buruk .

 

Al-Quran surah Al-Hujurat (surah ke-49) ayat 12.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

 

Hai orang-orang beriman, jauhi kebanyakan prasangka (curiga), karena sebagian dari perasangka itu dosa. Dan jangan mencari keburukan orang dan jangan bergunjing satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

 

Keterangan.

 

1)        Banyak berita dugaan dan opini.

2)        Berita tapi bukan fakta.

 

3)        Islam anjurkan berpikir positif .

4)        Menghindari gibah (bergunjing).

 

D.       Hanya sebarkan yang benar dan manfaat.

 

Rasulullah bersabda,

 

"Siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam."

 

(HR. Bukhari dan Muslim)

 

Keterangan.

 

1)        Menyebarkan berita harus dengan niat baik dan isi yang benar.

 

2)        Bukan untuk sensasi.

3)        Bukan provokasi.

 

4)        Tak adu domba.

5)        Sebarkan yang baik atau diam.

 

E.       Adil dan jujur dalam berita.

 

Al-Quran surah Al-Ma'idah (surah ke-5) ayat 8.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

 

Hai orang-orang beriman hendaklah kamu jadi orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan jangan sekali-kali kebencianmu pada suatu kaum, mendorong kamu berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

 

Keterangan.

 

1)        Menyebarkan berita orang yang dibenci.

2)        Harus tetap adil dan jujur.

 

Kesimpulan.

Cara Al-Qur'an menyikapi berita.

 

Yaitu:

 

1)        Tabayun (verifikasi fakta)

2)        Tak asal sebar.

3)        Sampaikan yang benar dan baik.

4)        Tak fitnah, tak buruk sangka, tak bohong.

 

5)        Selalu adil dan jujur dalam berita.

 

 

Sumber

1)        Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.

2)        ChatGPT.

 

3)        Copilot.

4)        Cici.

 

5)        Claude.

6)        Grok.