BEDA PENDAPAT SALAT JAMAK SUNI DAN
SYIAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Perbedaan (khilafiah) salat jamak.
1)
Suni.
2)
Syiah.
Terkait
1)
Kapan.
2)
Alasan.
Boleh gabungkan 2 salat fardu.
Atau salat jamak.’
Al-Qur’an tak sebut eksplisit.
Salat jamak.
Tafsir dan praktiknya.
Gabungan ayat dan hadis.
A.
Pendapat Suni
Prinsip Umum:
1)
Salat 5 waktu tetap pada waktunya
masing-masing.
2)
Jamak boleh dalam darurat.
3)
Seperti musafir atau hujan lebat.
QS. An-Nisa’ (4:101).
Keringanan salat musafir.
وَإِذَا ضَرَبْتُمْ فِي الْأَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَقْصُرُوا
مِنَ الصَّلَاةِ إِنْ خِفْتُمْ أَنْ يَفْتِنَكُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا ۚ إِنَّ
الْكَافِرِينَ كَانُوا لَكُمْ عَدُوًّا مُبِينًا
Dan jika kamu bepergian
di bumi, maka tidak mengapa kamu men-qasar salat(mu), jika kamu takut diserang
orang kafir. Sesungguhnya orang kafir musuh nyata bagimu.
QS. Al-Baqarah (2:185).
Allah menghendaki kemudahan bagimu.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ
مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ
وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ
يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا
الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُونَ
(Beberapa hari ditentukan itu ialah) bulan
Ramadan, bulan di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk
bagi manusia dan penjelasan mengenai petunjuk dan pembeda (hak dan batil).
Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di
bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit
atau musafir (lalu ia berbuka), maka (wajib baginya berpuasa), sebanyak hari
yang ditinggalkannya pada hari lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan
tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya
dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan
kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Hadis Utama:
Riwayat Nabi menjamak ketika safar
(Misal: Bukhari-Muslim).
B.
Pendapat Syiah Jakfari
Prinsip Umum:
1)
Boleh salat jamak tanpa sebab safar
atau hujan.
2)
Asalkan sesuai urutan (Zuhur–Asar,
Magrib–Isya)
3)
Dan waktunya masih dibolehkan.
Alasan.
1)
Nabi Muhammad di Madinah.
2)
Pernah salat jamak tanpa takut atau
hujan.
3)
Tapi rukhsah (keringanan).
4)
Tak sekadar kondisi darurat.
QS. Hud (11:114).
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ ۚ إِنَّ
الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّاكِرِينَ
Dan dirikan salat pada 2
tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian awal malam. Sesungguhnya perbuatan
baik menghapuskan (dosa) perbuatan
buruk. Itu peringatan bagi orang yang ingat.
Catatan.
1)
“Dirikanlah salat pada 2 tepi siang
dan pada bagian permulaan malam.”
2)
Diartikan: 3 rentang waktu besar.
3)
Yaitu pagi, sore, dan malam.
4)
Memungkinkan menggabung.
QS. Al-Isra’ (17:78).
أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ
الْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
Dirikan salat sesudah
matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikan pula salat) Subuh.
Sesungguhnya salat Subuh disaksikan (oleh malaikat).
Catatan.
1)
“Dirikan salat dari tergelincirnya
matahari sampai gelapnya malam…”
2)
Menunjukkan rentang waktu.
3)
Mencakup Zuhur–Ashar dan Magrib–Isya.
Ringkasan
1)
Al-Qur’an hanya sebut waktu salat global.
2)
Tak melarang atau perintah jamak
secara eksplisit.
3)
Suni batasi jamak darurat.
4)
Sesuai hadis musafir.
5)
Syiah melihat jamak rukhsah luas.
6)
Berdasar ayat rentang waktu salat.
Perbedaan salat jamak.
Suni dan Syiah.
Berawal cara tafsirkan ayat Al-Qur’an.
Terkait waktu salat
Dan hadis Nabi.
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.










