DESAIN DAN ALAM TERATUR VERSI ALQURAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
A.
DESAIN & KETERATURAN ALAM DALAM
AL-QUR’AN
1)
Al-Qur’an berulang kali tegaskan.
2)
Alam semesta bukan hasil kebetulan.
3)
Tapi diciptakan dengan ukuran, hukum,
dan teratur.
4)
Yang sangat presisi.
Tema ini argumen utama Al-Qur’an.
Bukti keberadaan dan keesaan Allah.
B.
Alam semesta diciptakan dengan takaran
(qadar) dan ukuran
QS Al-Qamar (54:49)
إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ
Sesungguhnya Kami
menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.
Catatan.
1)
Semua fenomena alam.
2)
Mengikuti hukum, ukuran, konstanta,
dan proporsi presisi.
Tafsir Ibnu Kasir
1)
Setiap makhluk dan peristiwa.
2)
Terjadi dengan ketentuan sempurna.
3)
Menurut hikmah Allah.
Contoh modern:
1)
Hukum gravitasi.
2)
Konstanta fisika.
3)
Orbit planet.
4)
Rasio elemen kimia.
5)
Semua konsisten.
6)
Dapat diprediksi.
C.
Tidak Ada Cacat dalam Penciptaan
QS Al-Mulk (67:3-4)
الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ طِبَاقًا ۖ مَا تَرَىٰ فِي خَلْقِ الرَّحْمَٰنِ
مِنْ تَفَاوُتٍ ۖ فَارْجِعِ الْبَصَرَ هَلْ تَرَىٰ مِنْ فُطُورٍ
3. Yang menciptakan 7
langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang
Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihat berulang-ulang, adakah
kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?
ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ
يَنْقَلِبْ إِلَيْكَ الْبَصَرُ خَاسِئًا وَهُوَ حَسِيرٌ
4. Kemudian pandang
sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan
sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah.
Catatan.
1)
“Engkau tak akan melihat pada ciptaan
Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang…”
2)
Penciptaan kosmos punya keserasian
(tanasub) dan keseimbangan struktural.
3)
Kata “tafāwut” berarti ganjil, cacat,
sesuatu tidak harmonis.
4)
Ayat ini menantang manusia.
5)
Untuk terus “melihat berulang-ulang”.
6)
Tanda keteraturan alam.
7)
Bukti rasional.
8)
Bukan dogma.
9)
Dogma yaitu ajaran tak boleh ditanyakan
D.
Matahari dan Bulan Berjalan Menurut
Perhitungan
QS Ar-Rahman (55:5)
الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ
Matahari dan bulan
(beredar) menurut perhitungan.
QS Yunus (10:5)
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ
لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ ۚ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا
بِالْحَقِّ ۚ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
Dia yang menjadikan
matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah
(tempat-tempat) bagi perjalanan bulan, supaya kamu tahu bilangan tahun dan
perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian melainkan dengan
hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang
mengetahui.
Catatan.
1)
Orbit matahari–bulan mengikuti hukum
astronomi yang tetap.
Tafsir Qurṭubī:
1)
“Perhitungan” berarti hukum pasti.
2)
Bisa dipakai manusia.
3)
Untuk menentukan waktu, musim, dan
ibadah (hisab).
E.
Langit Dijaga agar Tidak Runtuh
QS Al-Anbiya (21:32)
وَجَعَلْنَا السَّمَاءَ سَقْفًا
مَحْفُوظًا ۖ وَهُمْ عَنْ آيَاتِهَا مُعْرِضُونَ
Dan Kami menjadikan
langit sebagai atap yang terpelihara, sedangkan mereka berpaling dari segala
tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang ada padanya.
Catatan
1)
“Kami menjadikan langit sebagai atap
yang terpelihara…”
Tafsir sebut perlindungan
1)
Berupa kekuatan struktur kosmik.
2)
Seperti gravitasi.
3)
Penjagaan dari berbagai ancaman
kosmik.
4)
Ayat ini dinilai banyak ulama modern.
5)
Selaras dengan konsep fine-tuning.
“Alam semesta fine
tuning”
Artinya:
1)
Alam semesta punya
pengaturan.
2)
Sangat
tepat, halus, dan spesifik.
3)
Dalam hukum
fisika.
4)
Sehingga
muncul kehidupan.
5)
Jika salah satu parameter ini.
6)
Berubah sedikit saja.
7)
Misalnya gravitasi, konstanta kosmologis,
atau kekuatan gaya elektromagnetik.
8)
Maka alam semesta tak stabil.
9)
Kehidupan tak mungkin ada.
10) Makna
ringkasnya:
Fine tuning = penyetelan sangat presisi dalam alam semesta.
Dalam diskusi filsafat dan
teologi.
1)
Fine tuning dijadikan argument.
2)
Ada desain,
tujuan,
pengaturan cerdas.
3)
Dalam penciptaan alam semesta.
4)
Sangat presisi tepat.
5)
Mustahil terjadi kebetulan.
F.
Semua Bergerak dalam Orbit (Falak)
QS Yasin (36:38-40)
وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ
لَهَا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ
38. dan matahari
berjalan di tempat peredarannya. Demikian ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha
Mengetahui.
وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ
حَتَّىٰ عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ
39. Dan telah Kami
tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah
yang terakhir) kembali dia sebagai bentuk tandan tua.
لَا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ
تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ
يَسْبَحُونَ
40. Tidak mungkin bagi
matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan
masing-masing beredar pada garis edarnya.
Catatan.
1)
“Dan semua (matahari, bulan) beredar
pada porosnya masing-masing.”
2)
Kata فَلَكٍ (falak) berarti jalur
melingkar teratur.
3)
Makna ilmiah:
4)
Bumi, matahari, bulan bergerak dalam
orbit stabil.
Tafsir Fakhruddin Rāzī:
1)
Ayat ini tegaskan.
2)
Hukum dinamika kosmik.
3)
Yang tidak berubah.
G.
Keteraturan Geologi dan Air
QS Az-Zariyat (51:20-21)
وَفِي الْأَرْضِ آيَاتٌ لِلْمُوقِنِينَ
20. Dan di bumi itu ada tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin.
وَفِي أَنْفُسِكُمْ ۚ أَفَلَا
تُبْصِرُونَ
21. dan (juga) pada
dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?
QS Al-Anbiya 30
Air jadi faktor utama kehidupan.
QS Al-Nahl 15
Gunung dipasang sebagai stabilizer
bumi.
Catatan.
1)
Al-Qur’an arahkan manusia merenung.
2)
Ekosistem, pegunungan, siklus air, dan
kehidupan.
3)
Tersusun dengan timbangan dan proporsi
4)
Yang sangat tepat.
H.
Keteraturan Siklus Kehidupan
QS Ali Imran 190–191
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit
dan bumi dan pergantian malam dan siang ada tanda bagi orang berakal…”
1)
Pergantian siang–malam, musim, siklus
pertumbuhan.
2)
Semua bukti desain berulang dan
stabil.
I.
Hukum Kausalitas dalam Alam
QS Fathir 43
“Engkau tak akan mendapati perubahan
pada sunatullah.”
1)
Kata sunatullah berarti hukum tetap
dan tidak berubah.
2)
Seperti: hukum sebab-akibat,
3)
Hukum fisika, hukum sosial.
Tafsir Ibnu Kasir, Tabari.
1)
Alam semesta berjalan dengan hukum sama
sepanjang masa.
2)
Teratur rapi.
3)
Bukan chaos.
4)
Bukan acak.
Kesimpulan
Menurut Al-Qur’an:
1)
Alam semesta bukan kebetulan.
2)
Tapiberjalan dengan aturan presisi.
3)
Semua tunduk pada hukum tetap.
4)
Semua harmonis dan seimbang.
5)
Argumen rasional.
6)
Adanya Desainer Maha Cerdas.
7)
Yaitu Allah.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.
7)
Meta AI



