HUJAN BANJIR DAN LONGSOR DI ALQURAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Tafsir ayat Al-Qur’an.
Tentang:
1)
Hujan.
2)
Banjir.
3)
Longsor.
Terkait:
1)
Sebab
2)
Hikmah.
A.
HUJAN DALAM AL-QUR’AN
Dalam Al-Quran.
Hujan disebut sebagai:
1)
Rahmat.
2)
Rezeki.
3)
Ujian.
1.
Hujan sebagai Rahmat
QS. Al-A‘raf (7:57)
وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ ۖ حَتَّىٰ
إِذَا أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَنْزَلْنَا بِهِ
الْمَاءَ فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ ۚ كَذَٰلِكَ نُخْرِجُ
الْمَوْتَىٰ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Dan Dia yang meniupkan
angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan);
hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah
tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan
sebab hujan itu pelbagai macam buah. Seperti itu Kami membangkitkan orang yang
telah mati, semoga kamu mengambil pelajaran.
Tafsir Ibnu Kasir:
1)
Hujan adalah rahmat .
2)
Menghidupkan bumi yang mati.
Tafsir Qurthubi:
1)
Hujan kebutuhan dasar makhluk.
2)
Tanda kekuasaan Allah.
2.
Hujan diturunkan sesuai ukuran (tidak
sembarangan)
QS. Az-Zukhruf (43:11)
وَالَّذِي نَزَّلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً بِقَدَرٍ فَأَنْشَرْنَا بِهِ بَلْدَةً
مَيْتًا ۚ كَذَٰلِكَ تُخْرَجُونَ
Dan Yang menurunkan air
dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu
negeri yang mati, seperti itu kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).
Catatan.
1)
Allah mengatur jumlah, waktu, dan
tempat hujan.
2)
Agar tidak merusak.
3)
Jika berlebih, maka jadi bencana.
3.
Hujan salah satu tanda kekuasaan Allah
QS. Ar-Rum (30:48-50)
اللَّهُ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهُ فِي
السَّمَاءِ كَيْفَ يَشَاءُ وَيَجْعَلُهُ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ
خِلَالِهِ ۖ فَإِذَا أَصَابَ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ إِذَا هُمْ
يَسْتَبْشِرُونَ
48. Allah, Dia yang
mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di
langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu
kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun
mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi
gembira.
وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلِ أَنْ
يُنَزَّلَ عَلَيْهِمْ مِنْ قَبْلِهِ لَمُبْلِسِينَ
49. Dan Sesungguhnya
sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa.
فَانْظُرْ إِلَىٰ آثَارِ رَحْمَتِ
اللَّهِ كَيْفَ يُحْيِي الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ لَمُحْيِي
الْمَوْتَىٰ ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
50. Maka perhatikan bekas
rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati. Sesungguhnya
(Tuhan yang berkuasa seperti) demikian benar-benar (berkuasa) menghidupkan
orang-orang yang telah mati. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Catatan
1)
Allah gambarkan proses turunnya hujan.
2)
Perubahan bumi yang hidup kembali.
3)
Fenomena meteorologi.
4)
Bagian sunatullah yang teratur.
B.
BANJIR DALAM AL-QUR’AN
Banjir disebut dalam konteks:
1)
Azab.
2)
Peringatan.
3)
Ujian kehidupan.
1.
Banjir besar zaman Nabi Nuh
QS. Al-Qamar 54:11–12
Maka Kami bukakan pintu-pintu langit
dengan air yang tercurah…
Tafsir: banjir sebagai azab bagi kaum Nuh yang membangkang.
2.
Banjir sebagai ujian dan peringatan
QS. Al-Baqarah 2:155–156
Dan Kami pasti akan menguji kalian
dengan ketakutan, kelaparan, … serta kekurangan harta…
Tafsir: Ibn Katsir: termasuk musibah alam seperti banjir, badai, dan longsor.
3.
Banjir akibat kelalaian manusia
QS. Ar-Rum 30:41
Telah tampak kerusakan di darat dan
laut karena ulah tangan manusia…
Tafsir: para ulama mengaitkan ayat ini dengan kerusakan ekologi—menebang hutan,
merusak tanah, hingga menyebabkan banjir dan longsor.
C.
LONGSOR DALAM AL-QUR’AN
1)
Kata “longsor” tak disebut langsung.
2)
Tapi fenomena tanah amblas.
3)
Gunung runtuh.
4)
Bumi menelan.
5)
Disebut sebagai contoh.
1.
Tanah menelan Qarun
QS. Al-Qashash 28:81
Maka Kami benamkan Qarun beserta
rumahnya ke dalam bumi…
Tafsir:
• Al-Qurthubi: peristiwa ini menunjukkan Allah mampu membuat bumi runtuh kapan
saja.
• Ibnu Katsir: termasuk fenomena bumi bergeser atau tanah amblas.
2.
Gunung runtuh peringatan kekuasaan
Allah
QS. Al-Haqqah 69:14
Dan bumi serta gunung-gunung diangkat
dihancurkan sekali hentak…
Makna: Allah menunjukkan bahwa bumi tidak statis; pergerakan geologi bisa
memunculkan bencana.
3.
Akibat rusaknya keseimbangan alam
→ Dikaitkan juga dengan QS. Ar-Ra’d
13:41 tentang berkurangnya permukaan bumi, ditafsirkan para ulama modern
sebagai proses geologi dan erosi.
D.
SEBAB MUSIBAH MENURUT AL-QUR’AN
Al-Qur’an tekankan 2 jenis sebab:
1)
Sebab ALAMl (Sunatullah)
a.
Curah hujan sangat tinggi
b.
Kontur tanah labil
c.
Lereng curam
d.
Erosi karena hutan gundul
e.
Lempeng bumi bergerak
Ayat pendukung:
a.
QS. Al-Mulk 67:30
Allah menahan air.
Tak ada yang bisa mengalirkannya.
b.
QS. Ar-Ra’d 13:17
Air membawa material.
Sesuai sifat alamnya.
2)
Sebab MORAL dan SOSIAL
a.
Rusak lingkungan oleh manusia
b.
Tak adil dan mungkar timbul musibah social
c.
QS. Ar-Rum 30:41
d.
QS. Asy-Syura 42:30.
e.
“Musibah karena perbuatan kalian
sendiri.”
E.
HIKMAH BANJIR & LONGSOR MENURUT
ULAMA
1)
Tanda kekuasaan Allah
2)
Ujian kesabaran bagi mukmin
3)
Peringatan agar manusia menjaga bumi
4)
Membersihkan dosa (musibah kafarah)
5)
Menguatkan solidaritas sosial
6)
Memaksa manusia kembali kepada Allah
Imam Al-Ghazali dan Ibn Taimiyah
menegaskan:
1)
Musibah tak hanya hukuman.
2)
Tapi bisa jadi rahmat.
3)
Jika manusia kembali pada Allah.
4)
Memperbaiki bumi.
RANGKUMAN
1)
Hujan:
Rahmat, rezeki, ujian, dan diturunkan dengan takaran.
2)
Banjir:
Bisa azab (kaum Nuh), bisa ujian, bisa akibat kerusakan lingkungan oleh
manusia.
3)
Longsor:
Fenomena alam yang disebut melalui kisah bumi menelan Qarun dan
kehancuran gunung.
4)
Sebab: gabungan sunatullah (hukum
alam) + ulah manusia.
5)
Hikmah:
Agar manusia bertobat.
Menjaga alam.
Memperkuat iman.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.
7)
Meta AI



.png)