ISLAM MELAWAN RASIS DENGAN BUKTI NYATA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Dalam Islam.
Al-Qur’an menegaskan.
1)
Warna kulit.
2)
Bahasa.
3)
Suku.
Bukan dasar seseorang.
Jadi mulia.
Semua manusia
Berasal dari asal yang sama.
Yang membedakan.
Hanya takwanya.
QS Al-Hujurāt (49:13)
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ
وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ
اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Hai manusia,
sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal.
Sesungguhnya orang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah yang paling
takwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Catatan.
1)
Perbedaan suku, bangsa, atau warna
kulit.
2)
Hanya sarana saling mengenal.
3)
Bukan saling merendahkan.
QS Ar-Rūm (30:22)
وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ
وَأَلْوَانِكُمْ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِلْعَالِمِينَ
22. Dan di antara tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan
langit dan bumi dan berlainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada
yang demikan benar-benar ada tanda bagi orang yang mengetahui.
Catatan.
1)
Perbedaan warna kulit bagian tanda
kebesaran Allah.
2)
Bukan alasan diskriminasi.
QS Surah An-Nisā’ (4:1)
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ
وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا
وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ
اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Hai sekalian manusia,
bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan
darinya Allah menciptakan isterinya; dan dari keduanya Allah mengembangbiakkan
laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (pelihara)
hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
Catatan.
1)
Semua manusia berasal dari asal yang
sama.
2)
Yaitu Adam dan Hawa.
3)
Tak ada dasar membedakan warna kulit.
Rasulullah dalam Khotbah Wada’:
1)
Tidak ada kelebihan orang Arab atas
orang non-Arab.
2)
Tak pula orang non-Arab atas orang
Arab.
3)
Tak ada kelebihan orang kulit putih
atas orang kulit hitam.
4)
Tak pula orang kulit hitam atas orang kulit
putih.
5)
Kecuali dengan takwa."
Tafsir Klasik
Tafsir Ṭabarī, Ibnu Kasir, Qurṭubī.
1)
Asal penciptaan manusia sama.
2)
Semua dari Nabi Adam dan Hawa.
3)
Tak ada alasan merasa lebih mulia.
4)
Karena warna kulit atau suku.
5)
Perbedaan bahasa dan warna kulit.
6)
Tanda kekuasaan Allah.
7)
Agar manusia saling kenal.
8)
Tak saling menghina.
9)
Kemuliaan ditentukan oleh takwa.
Tafsir Modern
Sayid Qutb, Muhammad Abduh, Rashid
Rida, Buya Hamka.
Tekankan aspek sosial:
1)
Islam menolak rasisme.
2)
Islam tolak diskriminasi rasial.
3)
Pluralitas manusia sunnatullah.
4)
Perbedaan warna kulit, suku, dan bahasa.
5)
Bagian keindahan ciptaan Allah.
6)
Dasar membangun peradaban.
Relevansi sosial-politik.
Hamka dalam Tafsir Al-Azhar.
1)
Islam tolak feodal, kolonial, dan rasis.
2)
Islam ingin manusia dihargai.
3)
Karena integritas.
4)
Bukan ras atau status sosial.
Sayid Qutb
1)
Islam menyatukan umat manusia.
2)
Di bawah prinsip tauhid.
3)
Bukan suku atau beda ras.
Klasik:
1)
Penjelasan asal-usul manusia.
2)
Kemuliaan ditentukan takwa.
Modern:
1)
menekankan pesan social.
2)
Anti diskriminasi.
3)
Setara dan saudara universal.
Contoh sejarah
Bilāl bin Rabāh (Muazin Rasulullah)
1)
Bilāl dari Habasyah (Ethiopia).
2)
Berkulit hitam.
3)
Dulu seorang budak.
4)
Setelah masuk Islam.
5)
Rasulullah ﷺ memuliakannya.
6)
Menjadi muazin utama.
7)
Saat itu warga Arab sering merendahkan
orang kulit hitam.
8)
Saat penaklukan Makkah.
9)
Rasulullah perintah Bilal naik ke atas
Kakbah.
10) Mengumandangkan azan.
11) Simbol hapus diskriminasi rasial.
Islam di masa Nabi.
Banyak sahabat berbagai bangsa:
Persia, Romawi, Afrika.
Mereka tidak dibedakan.
Bahkan berperan penting.
Kepemimpinan dan perang.
Abad tengah Islam
Di masa peradaban Islam.
Para ilmuwan berbagai bangsa.
Arab, Persia, Turki, Afrika,
Andalusia, India.
Kontribusi tak lihat warna kulit.
Contoh:
Al-Jahiz, ilmuwan keturunan Afrika.
Menulis kitab Fakhr al-Sūdān ‘ala
al-Bīḍān (Kebanggaan Orang Hitam atas Orang Putih).
Bukti masyarakat ilmiah Islam.
Terbuka diskusi kesetaraan.
Kesimpulan.
1)
Sejarah Islam awal.
2)
Pesan Qur’an kesetaraan warna kulit.
3)
Tak hanya teori.
4)
Tapi praktik Nabi dan para sahabat.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.



.png)