ORANG KAFIR TERTIPU ILUSI YANG SALAH
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Delusi.
1)
Keyakinan yang salah, tapi dianggap
benar .
2)
Meskipun sudah ada bukti kuat yang
membantahnya.
3)
Biasanya dipakai dalam konteks
psikologi atau psikiatri.
4)
Contoh: seseorang yakin dirinya raja
atau nabi, padahal kenyataannya tidak.
Ilusi
1)
Persepsi atau gambaran yang menyimpang
dari kenyataan.
2)
Biasanya melibatkan pancaindra.
3)
Contoh: melihat jalan berair di
kejauhan saat panas terik
4)
Padahal itu fatamorgana.
Delusi = salah dalam keyakinan
pikiran.
Ilusi = salah dalam indera/persepsi.
Al-Quran jelaskan.
“ilusi orang kafir”
Yaitu:
1)
Hidup dunia yang dinikmati hanya
tipuan.
2)
Fatamorgana.
3)
Kesenangan semu.
4)
Bukan bahagia hakiki.
Allah melukiskan.
1)
Orang kafir sering tertipu.
2)
Oleh ilusi dunia.
A.
Fatamorgana (ilusi air di padang
pasir)
QS. An-Nūr (24:39)
وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَعْمَالُهُمْ
كَسَرَابٍ بِقِيعَةٍ يَحْسَبُهُ الظَّمْآنُ مَاءً حَتَّىٰ إِذَا جَاءَهُ لَمْ
يَجِدْهُ شَيْئًا وَوَجَدَ اللَّهَ عِنْدَهُ فَوَفَّاهُ حِسَابَهُ ۗ وَاللَّهُ
سَرِيعُ الْحِسَابِ
Dan orang-orang kafir
amal-amal mereka laksana fatamorgana di tanah datar, yang disangka air oleh
orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya
sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah di sisinya, lalu Allah
memberikan kepadanya perhitungan amal dengan cukup dan Allah sangat cepat
perhitungan-Nya.
Tafsir Klasik.
Ibnu Kasir, Qurthubi:
1)
Amal orang kafir tampak megah seakan
bermanfaat.
2)
Tapi di akhirat nihil.
3)
Nilainya nol.
4)
Seperti fatamorgana yang dikira air.
Tafsir Modern:
1)
Gambaran psikologis ilusi.
2)
Orang kafir merasa punya kebenaran dan
pegangan.
3)
Padahal kosong di depan Allah.
B.
Kehidupan dunia hanya permainan
QS. Al-Ḥadīd (57:20)
اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ
الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي
الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ
ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ وَفِي الْآخِرَةِ
عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ ۚ وَمَا الْحَيَاةُ
الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Ketahui, bahwa
sesungguhnya kehidupan dunia hanya permainan dan suatu yang melalaikan,
perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga tentang banyaknya
harta dan anak, seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani; kemudian
tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi
hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta
rida-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanya kesenangan yang menipu.
Tafsir Klasik:
1)
Dunia hanya tempat ujian.
2)
Dunia tidak kekal.
3)
Orang kafir menjadikan dunia tujuan
utama.
4)
Orang kafir tertipu dunia.
Tafsir Modern:
1)
Tegaskan “ilusi materialis”.
2)
Anggap kesenangan dunia adalah tujuan
hidup.
3)
Tapi orang kafir salah sangka.
C.
Setan membuat indah perbuatan orang
kafir.
QS. Al-An‘ām (6:43)
فَلَوْلَا إِذْ جَاءَهُمْ بَأْسُنَا تَضَرَّعُوا وَلَٰكِنْ قَسَتْ قُلُوبُهُمْ
وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Maka mengapa mereka
tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang
siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan setan
menampakkan kepada mereka indah apa yang selalu mereka kerjakan.
Tafsir Klasik:
1)
Setan membungkus keburukan dengan
tampilan indah.
2)
Orang kafir hidup dalam ilusi.
Tafsir Modern:
1)
Fenomena “cognitive bias”.
2)
Orang mengira benar padahal salah.
3)
Sebab ada pembenaran batin yang
keliru.
D.
Tertipu kehidupan dunia
QS. Luqmān (31:33)
يَا أَيُّهَا
النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لَا يَجْزِي وَالِدٌ عَنْ
وَلَدِهِ وَلَا مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ شَيْئًا ۚ إِنَّ وَعْدَ
اللَّهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ
بِاللَّهِ الْغَرُورُ
Hai manusia, bertakwalah
kepada Tuhanmu dan takutlah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak
dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya
sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka jangan sekali-kali
kehidupan dunia menipu kamu, dan jangan (pula) penipu (setan) memperdayakan
kamu dalam (menaati) Allah.
Tafsir:
1)
Dunia jadi ilusi kesenangan.
2)
Manusia lalai dari tujuan akhirat.
Kesimpulan:
Dalam tafsir Al-Qur’an.
Ilusi orang kafir adalah:
1)
Mengira amalnya bernilai.
2)
Padahal sia-sia di akhirat.
3)
Menyangka dunia adalah tujuan akhir.
4)
Tertipu setan yang menghiasi
keburukan.
5)
Hidup dalam bayangan palsu.
6)
Seperti fatamorgana.
QS. Al-Ḥadīd 57:14 & 57:20
Dunia hanyalah tipuan.
QS. Fāṭir 35:5
“Sesungguhnya janji Allah adalah
benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu...”
Makna:
Dunia hanya ilusi kesenangan.
Perumpamaan harta dan anak sebagai fatamorgana
QS. Al-Kahf 18:45–46
“Perumpamaan kehidupan dunia adalah
seperti air yang Kami turunkan dari langit...”
Makna:
Dunia tumbuh subur, lalu sirna.
QS. Yūnus 10:24
“Sesungguhnya perumpamaan kehidupan
dunia itu adalah seperti air hujan yang Kami turunkan...”
Makna:
Dunia tampak indah, lalu musnah
seketika.
Orang kafir tertipu di akhirat
QS. Al-Mujādilah 58:18
“Pada hari ketika Allah membangkitkan
mereka semua, mereka bersumpah kepada-Nya sebagaimana mereka bersumpah kepada
kamu, mereka mengira bahwa mereka berada di atas sesuatu (kebenaran).
Ketahuilah bahwa merekalah pendusta.”
Makna:
Orang kafir hidup dalam ilusi
kebenaran palsu.
Tapi terbongkar di akhirat.
Rangkuman “ilusi orang kafir” di
Qur’an:
1)
Fatamorgana amal:
QS. 24:39–40
2)
Dunia hanya tipuan:
QS. 57:20, QS. 10:24, QS. 18:45–46
3)
Setan menghiasi keburukan:
QS. 6:43, QS. 35:8, QS. 29:38
4)
Tertipu kehidupan dunia:
QS. 31:33, QS. 35:5
5)
Ilusi kebenaran palsu:
QS. 58:18
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.





