KONSEP MATEMATIKA DALAM ALQURAN
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Al-Qur'an memuat banyak ayat.
Terkait konsep matematika.
Secara:
1)
Eksplisit.
2)
Implisit.
A.
Bilangan dan Pengulangan.
Beberapa kata dalam Al-Qur’an.
Diulang dalam jumlah tertentu.
Yang menunjukkan seimbang.
Atau keajaiban angka.
Contohnya.
1)
Kata "hari" (yaum).
Disebut 365
kali.
Sama dengan
jumlah hari.
Dalam 1 tahun.
2)
Kata "bulan" (syahr).
Disebut 12 kali.
Sesuai jumlah
bulan.
Dalam 1 tahun.
3)
Kata "laki-laki" dan "perempuan".
Masing-masing
disebut 24 kali.
Bukti seimbang
gender.
4)
Dunia 115 kali.
Akhirat 115 kali.
Konsep simetri.
5)
Malaikat 88 kali.
Setan 88 kali.
Simetri 2 kekuatan.
6)
Hayat (hidup) 145 kali.
Maut (mati) 145 kali.
Keseimbangan
B.
Pembagian Warisan (Ilmu Faraid)
Surat An-Nisa (4:11-12, 176)
Menjelaskan aturan matematika.
Sangat spesifik.
Untuk pembagian harta warisan.
Termasuk hitungan pecahan.
Seperti:
1)
Sepertiga
2)
Seperempat
3)
Seperdelapan.
4)
Dua pertiga
5)
Setengah
Al-Quran surah An-Nisa
(surah ke-4) ayat 11.
يُوصِيكُمُ اللَّهُ فِي أَوْلَادِكُمْ ۖ لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْأُنْثَيَيْنِ
ۚ فَإِنْ كُنَّ نِسَاءً فَوْقَ اثْنَتَيْنِ فَلَهُنَّ ثُلُثَا مَا تَرَكَ ۖ وَإِنْ
كَانَتْ وَاحِدَةً فَلَهَا النِّصْفُ ۚ وَلِأَبَوَيْهِ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا
السُّدُسُ مِمَّا تَرَكَ إِنْ كَانَ لَهُ وَلَدٌ ۚ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ وَلَدٌ
وَوَرِثَهُ أَبَوَاهُ فَلِأُمِّهِ الثُّلُثُ ۚ فَإِنْ كَانَ لَهُ إِخْوَةٌ
فَلِأُمِّهِ السُّدُسُ ۚ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصِي بِهَا أَوْ دَيْنٍ ۗ
آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ لَا تَدْرُونَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ لَكُمْ نَفْعًا ۚ
فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا
Allah mensyariatkan
bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu: bagian 1 orang anak
lelaki sama dengan bagian 2 orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya
perempuan lebih dari 2, maka bagi mereka 2/3 dari harta yang ditinggalkan; jika
anak perempuan itu 1 orang saja, maka ia memperoleh 1/2 harta. Dan untuk 2
orang ibu-bapak, bagi masing-masingnya 1/6 dari harta yang ditinggalkan, jika
yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai
anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapaknya (saja), maka ibunya mendapat 1/3; jika
yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat 1/6.
(Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat
atau (dan) sesudah dibayar utangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu,
kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak)
manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
C.
Perbandingan dan Proporsi.
Perbandingan amal baik dan buruk.
Al-Quran surah Al-An’am (surah ke-6) ayat 160.
نْ جَاءَ
بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا ۖ وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا
يُجْزَىٰ إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
Barang siapa membawa
amal yang baik, maka baginya (pahala) 10 kali lipat amalnya; dan barang siapa membawa
perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan
kejahatannya, sedangkan mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).
Keterangan
1)
Amal baik dibalas 10 kali lipat.
2)
Perbuatan jahat dibalas seimbang.
Pembagian ganimah (harta rampasan perang):
Al-Quran surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat 41.
۞
وَاعْلَمُوا أَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَأَنَّ لِلَّهِ خُمُسَهُ
وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ
السَّبِيلِ إِنْ كُنْتُمْ آمَنْتُمْ بِاللَّهِ وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا
يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيرٌ
Ketahui, sesungguhnya
apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya 1/5
untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak yatim, orang miskin dan ibnus sabil,
jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba
Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu di hari bertemunya 2 pasukan. Dan Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Kesaksian Wanita
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 282.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ
مُسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُبْ بَيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ ۚ وَلَا
يَأْبَ كَاتِبٌ أَنْ يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ
وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلَا
يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا ۚ فَإِنْ كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ
ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَنْ يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ
بِالْعَدْلِ ۚ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِنْ رِجَالِكُمْ ۖ فَإِنْ لَمْ
يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّنْ تَرْضَوْنَ مِنَ
الشُّهَدَاءِ أَنْ تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَىٰ ۚ
وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا ۚ وَلَا تَسْأَمُوا أَنْ تَكْتُبُوهُ
صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَىٰ أَجَلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ أَقْسَطُ عِنْدَ اللَّهِ
وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَىٰ أَلَّا تَرْتَابُوا ۖ إِلَّا أَنْ تَكُونَ
تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا
تَكْتُبُوهَا ۗ وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ ۚ وَلَا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلَا
شَهِيدٌ ۚ وَإِنْ تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ
وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Hai orang-orang beriman,
jika kamu bermuamalah tidak tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya. Dan hendaklah 1 orang penulis di antara kamu menuliskannya
dengan benar. Dan jangan penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah
mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berutang mengimlakkan
(apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya,
dan jangan ia mengurangi sedikitpun utangnya. Jika yang berutang itu orang lemah
akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka
hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikan dengan 2 orang
saksi dari orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada 2 orang lelaki, maka
(boleh) 1 orang lelaki dan 2 orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridai,
supaya jika 1 orang lupa maka yang 1 orang mengingatkannya. Jangan saksi-saksi
itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan jangan kamu jemu
menulis utang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang
demikian, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih
dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah muamalahmu itu), kecuali
jika muamalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka
tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikan apabila
kamu berjual beli; dan jangan penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika
kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu suatu kefasikan pada
dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu.
5. Konsep Waktu dan Hitungan
Al-Quran surah At-Taubah (surah ke-9) ayat 36.
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ
اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ
ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ
وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ
وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Sesungguhnya bilangan
bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia
menciptakan langit dan bumi, di antaranya 4 bulan haram. Itu (ketetapan) agama
yang lurus, maka jangan kamu menganiaya diri kamu dalam 4 bulan itu, dan
perangi kaum musyrik semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya,
dan ketahui bahwa Allah beserta orang-orang bertakwa.
6. Hitungan dalam Kisah
Al-Quran surah Al-Kahfi (surah ke-18) ayat 25.
وَلَبِثُوا فِي كَهْفِهِمْ ثَلَاثَ مِائَةٍ سِنِينَ وَازْدَادُوا تِسْعًا
Dan mereka tinggal dalam
gua mereka 300 tahun dan ditambah 9 tahun (lagi).
Keterangan.
Pemuda Kahfi tidur di
gua selama:
1)
300 tahun Masehi.
2)
309 tahun Hijriah.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.






