MANUSIA WAJIB AKTIF UBAH NASIB TAK PASRAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
QS. Ar-Ra’d (13:11).
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ
أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا
مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ
ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
Bagi manusia ada
malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di
belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah
keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan pada diri mereka sendiri.
Dan apabila Allah menghendaki keburukan pada sesuatu kaum, maka tak ada yang
dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Makna Umum
1)
Menjelaskan hukum sosial dan spiritual.
2)
Berlaku dalam hidup manusia.
3)
Allah tak mengubah nasib suatu bangsa.
4)
Dari nikmat ke sengsara.
5)
Atau dari sengsara ke nikmat.
6)
Kecuali mereka sendiri.
7)
Mengubah perilaku dan sikapnya.
Tafsir Ibnu Kasir:
1)
Allah tak mencabut nikmat dari suatu
kaum.
2)
Kecuali jika mereka mengubah taat jadi
maksiat, syukur jadi kufur, dan takwa jadi lalai.
3)
Jika mereka memperbaiki diri.
4)
Maka Allah memperbaiki mereka.
5)
Jika mereka taat kepada Allah.
6)
Maka Allah memperbaiki keadaan mereka.
7)
Tapi jika mereka maksiat.
8)
Maka Allah mengubah nikmat jadi
bencana.
Tafsir Qurthubi:
1)
Ayat ini mendorong tanggung jawab
pribadi dan sosial.
2)
Allah menetapkan sunatullah.
3)
Nasib manusia tak berubah.
4)
Tanpa niat dan usaha nyata.
5)
Perubahan nasib hasil perubahan moral,
iman, dan amal manusia.
Tafsir Modern
(Sayid Quthb – Fi Zhilalil Qur’an):
1)
Allah memberi manusia peran aktif.
2)
Dalam sejarahnya sendiri.
3)
Manusia bukan makhluk pasif.
4)
Tak hanya menunggu takdir.
5)
Tapi diberi kebebasan dan tanggung
jawab.
6)
Untuk memperbaiki hidupnya.
Makna “Mengubah Diri Sendiri”
1)
Tak hanya perubahan fisik atau ekonomi.
2)
Tapi mengubah cara berpikir.
3)
Memperbaiki moral dan iman,
4)
Menyucikan hati dari sombong, malas,
dan putusasa.
5)
Meningkatkan amal saleh dan kerja
keras.
Prinsip Sunatullah
1)
Allah memberi petunjuk, peluang, dan sebab
perubahan.
2)
Tapi hasilnya tergantung usaha
manusia.
3)
Seperti hukum alam: “Siapa yang
menanam, dia yang menuai.”
KESIMPULAN
1)
Allah tidak mengubah nasib orang atau
suatu kaum.
2)
Tanpa usaha mereka.
3)
Perubahan nasib.
4)
Dimulai dari perubahan hati, niat, dan
tindakan.
5)
Berhasil atau gagal.
6)
Tak semata takdir buta.
7)
Tapi hasil sikap pada sunatullah.
8)
Ayat ini menolak fatalisme.
9)
Menolak pasrah tanpa usaha.
10) Menegaskan pentingnya ikhtiar + doa.
PELAJARAN HIDUP
1)
Tak hanya berdoa mohon perubahan.
2)
Tapi mengubah diri lebih dulu.
3)
Perbaiki niat, iman, disiplin, dan
kerja.
4)
Maka Allah akan membuka jalan.
5)
Jika masyarakat ingin bangkit.
6)
Maka harus dimulai dari anggotanya.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.





.jpg)