ORANG KAFIR SALING MENYALAHKAN DI AKHIRAT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Orang kafir saling menyalahkan di
akhirat.
Muncul dalam banyak ayat.
A.
QS. Ibrahim (14:21-22).
وَبَرَزُوا لِلَّهِ جَمِيعًا فَقَالَ الضُّعَفَاءُ لِلَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا
إِنَّا كُنَّا لَكُمْ تَبَعًا فَهَلْ أَنْتُمْ مُغْنُونَ عَنَّا مِنْ عَذَابِ
اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ ۚ قَالُوا لَوْ هَدَانَا اللَّهُ لَهَدَيْنَاكُمْ ۖ سَوَاءٌ
عَلَيْنَا أَجَزِعْنَا أَمْ صَبَرْنَا مَا لَنَا مِنْ مَحِيصٍ
21. Dan mereka semua (di
padang Mahsyar) akan berkumpul menghadap ke hadirat Allah, lalu berkata orang lemah
kepada orang sombong: "Sesungguhnya kami dahulu pengikutmu, maka dapatkah
kamu menghindarkan dari kami azab Allah (walaupun) sedikit saja? Mereka
menjawab: "Seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami
dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh atau
bersabar. Sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri".
وَقَالَ الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَ
الْأَمْرُ إِنَّ اللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُكُمْ
فَأَخْلَفْتُكُمْ ۖ وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلَّا أَنْ
دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي ۖ فَلَا تَلُومُونِي وَلُومُوا أَنْفُسَكُمْ ۖ مَا
أَنَا بِمُصْرِخِكُمْ وَمَا أَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّ ۖ إِنِّي كَفَرْتُ بِمَا
أَشْرَكْتُمُونِ مِنْ قَبْلُ ۗ إِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
22. Dan berkata setan
tatkala hal (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah
menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu
tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku padamu,
melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab
itu jangan kamu mencerca aku, tapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali
tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku.
Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan
Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim mendapat siksaan
pedih.
Catatan.
1)
Para pengikut menyalahkan pemimpin
mereka.
2)
Iblis menolak disalahkan.
3)
Sebab iblis hanya membisikkan dan
mendesak.
4)
Tapi tak memaksa.
B.
QS. As-Saffat (37:27-33)
وَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ يَتَسَاءَلُونَ
27. Dan sebagian mereka
menghadap kepada sebagian lain berbantahan.
قَالُوا إِنَّكُمْ كُنْتُمْ
تَأْتُونَنَا عَنِ الْيَمِينِ
28. Pengikut mereka
berkata (kepada pemimpin mereka): "Sesungguhnya kamu yang datang kepada
kami dari kanan (dengan tegas).
قَالُوا بَلْ لَمْ تَكُونُوا
مُؤْمِنِينَ
29. Pemimpin mereka
menjawab: "Sebenarnya kamu yang tidak beriman".
وَمَا كَانَ لَنَا عَلَيْكُمْ مِنْ
سُلْطَانٍ ۖ بَلْ كُنْتُمْ قَوْمًا طَاغِينَ
30. Dan sekali-kali kami
tidak berkuasa pada mu, bahkan kamu kaum melampaui batas.
فَحَقَّ عَلَيْنَا قَوْلُ رَبِّنَا ۖ إِنَّا لَذَائِقُونَ
31. Maka pasti putusan
(azab) Tuhan kita menimpa atas kita; sesungguhnya kita akan merasakan (azab
itu).
فَأَغْوَيْنَاكُمْ إِنَّا كُنَّا
غَاوِينَ
32. Maka kami telah
menyesatkan kamu, sesungguhnya kami adalah orang sesat.
فَإِنَّهُمْ يَوْمَئِذٍ فِي الْعَذَابِ
مُشْتَرِكُونَ
33. Maka sesungguhnya
mereka pada hari itu bersama dalam azab.
Catatan
1)
Dialog panas pendusta agama dan tokoh penyesat.
2)
Keduanya saling tuduh: “kamu
penyebabnya!”
3)
Allah tegaskan: dua-duanya salah.
4)
Karena ikut sesat dan mengajarkannya.
C.
QS. Al-A‘raf (7:38-39).
قَالَ ادْخُلُوا فِي أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ مِنَ الْجِنِّ
وَالْإِنْسِ فِي النَّارِ ۖ كُلَّمَا دَخَلَتْ أُمَّةٌ لَعَنَتْ أُخْتَهَا ۖ
حَتَّىٰ إِذَا ادَّارَكُوا فِيهَا جَمِيعًا قَالَتْ أُخْرَاهُمْ لِأُولَاهُمْ
رَبَّنَا هَٰؤُلَاءِ أَضَلُّونَا فَآتِهِمْ عَذَابًا ضِعْفًا مِنَ النَّارِ ۖ
قَالَ لِكُلٍّ ضِعْفٌ وَلَٰكِنْ لَا تَعْلَمُونَ
38. Allah berfirman:
"Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat jin dan manusia yang terdahulu
sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk kawannya
(menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk semua berkata orang yang masuk
kemudian di antara mereka kepada orang yang masuk terdahulu: "Ya Tuhan
kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkan kepada mereka siksaan berlipat
ganda dari neraka". Allah berfirman: "Masing-masing mendapat
(siksaan) berlipat ganda, tetapi kamu tidak mengetahui".
وَقَالَتْ أُولَاهُمْ لِأُخْرَاهُمْ
فَمَا كَانَ لَكُمْ عَلَيْنَا مِنْ فَضْلٍ فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ
تَكْسِبُونَ
39. Dan berkata orang
yang masuk terdahulu di antara mereka kepada orang yang masuk kemudian:
"Kamu tidak punya kelebihan sedikitpun atas kami, maka rasakan siksaan
karena perbuatan yang kamu lakukan".
Catatan.
1)
Setiap generasi saling mengutuk.
2)
Guru mengutuk muridnya.
3)
Murid mengutuk gurunya.
4)
Pengikut minta hukuman lebih berat
untuk pemimpinnya.
5)
Allah menjawab:
Masing-masing dapat azab sesuai amalnya.
Tak ada “korban yang tak bersalah”.
POKOK TAFSIR
1.
Saling menyalahkan.
2.
Sebab sadar semua kedok dunia
terbongkar.
3.
Saat hidup di dunia
a.
Jadi pemuka agama palsu
b.
Pejabat zalim
c.
Tokoh pemfitnah
d.
Menyeru agar maksiat.
4.
Tapi saat di akhirat.
a.
Semua kedudukan hilang.
b.
Tinggal menyesal dan benci.
2. Pengikut merasa “dibohongi”
a.
Pengikut berkata (Ibrahim 21):
b.
“Kami ikut pemimpin kami.”
c.
“Mereka menipu kami.”
Tafsir Ibnu Katsir:
1)
Tak berguna menyalahkan orang lain.
2)
Sebab mereka memilih kesesatan.
3. Para pemimpin menolak tanggung jawab
1)
Pemimpin sesat berkata (As-Saffat 29-32):
2)
“Bukan kami, tapi kalian sendiri yang
tidak beriman!”
3)
“Kami tak punya kekuasaan memaksa.”
Tafsir Qurthubi:
1)
Mereka ingin mengurangi dosanya.
2)
Dengan membagi kesalahan.
3)
Tapi tidak bisa.
5.
Setan berdiri sebagai saksi kebenaran
pahit
1)
QS. Ibrahim:22.
2)
Pidato Iblis:
3)
“Aku hanya menyeru.”
4)
“Kalian yang memilih.”
5)
“Jangan salahkan aku, salahkan diri
kalian.”
Ibnul Jauzi:
1)
Pengakuan iblis paling jujur.
2)
Setelah tak bisa berbohong.
6.
Semua saling laknat, tapi semua
benar-benar salah
1)
Dalam QS. Al-A‘raf:38:
2)
Mereka saling mengutuk.
3)
Pengikut minta azab pemimpinnya
ditambah.
4)
Allah menjawab: “masing-masing
mendapat bagian sama” (7:39).
5)
Pemimpin sesat dapat dosa tambahan.
6)
Pengikut tetap punya dosa sendiri.
HIKMAH
1.
Jangan ikut tokoh tanpa ilmu.
1)
Al-Qur’an sering kritik:
2)
Tak ikut tradisi, tanpa dalil
3)
Tak ikut tokoh, hanya karena populer
4)
Tak ikut mayoritas sesat
2.
Tiap orang tanggung jawab penuh pada
pilihan.
1)
Tidak ada alasan:
2)
“Saya cuma ikut-ikutan.”
3)
“Saya korban.”
4)
Di akhirat alas an tak diterima.
5)
Sebab sudah diberi akal dan wahyu.
3.
Pemimpin menyesatkan pikul dosa 2 kali.
1)
Dosa tersesat.
2)
Dosa menyesatkan orang lain.
4.
Hati-hati dari “penyesat modern”
Termasuk:
1)
Influencer maksiat
2)
Pembuat konten menyesatkan
3)
Pemimpin zalim
4)
Tokoh agama palsu
5)
Ideologi melemahkan iman
6)
Mereka semua kelak dicatat.
7)
Sebagai penyesat.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.




.jpg)
