NEGARA PAJAK RENDAH DAN TINGGI TAPI RAKYAT
MAKMUR
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Ada negara.
Dengan pajak tinggi.
Tapi rakyatnya tetap makmur.
Ada juga yang pajak rendah.
Tapi rakyatnya sejahtera.
Kuncinya bukan angka pajaknya.
Tapi yang peting.
Hasil pajak:
1)
Dikelola baik.
2)
Dikembalikan pada rakyat.
1.
Negara Pajak Tinggi tapi Makmur.
Biasanya negara Skandinavia dan Eropa
Barat.
Contoh:
1)
Denmark.
2)
Swedia.
3)
Norwegia.
4)
Finlandia.
Pajak penghasilan bisa mencapai 40-60%.
Tapi rakyat menikmati layanan publik
gratis dan berkualitas:
1)
Pendidikan gratis.
2)
Kesehatan gratis.
3)
Tunjangan pengangguran.
4)
Pensiun.
5)
Subsidi anak.
Akibatnya meski pajak besar.
Rakyat merasa adil.
Sebab “bayar mahal, dapat banyak.”
2.
Jerman dan Belanda
1)
Pajak tinggi.
2)
Infrastruktur bagus.
3)
Transportasi public baik.
4)
Jaminan sosial sangat baik.
3.
Negara Pajak Rendah tapi Makmur
Contoh:
1)
Uni Emirat Arab.
2)
Qatar.
3)
Kuwait
Hampir tak ada pajak penghasilan.
Bahkan 0% di beberapa sektor.
1)
Rakyat tetap Makmur.
2)
Negara punya sumber daya alam (minyak
& gas).
3)
Pemasukan besar untuk APBN.
4)
Kekayaan alam untuk subsidi kesehatan,
pendidikan, listrik & bahan bakar.
4.
Singapura.
Pajak relatif rendah.
Sekitar 0-22% tergantung penghasilan.
Lebih kecil dari Eropa
Negara kecil.
Ekonomi berbasis bisnis, jasa, dan
investasi asing.
1)
Rakyat tetap Sejahtera.
2)
Pengelolaan negara efisien.
3)
Birokrasi bersih.
4)
Sistem hukum kuat.
Kesimpulan
1)
Pajak Tinggi + Tata Kelola Baik =
Negara Makmur
(contoh: Skandinavia)
2)
Pajak Rendah + Sumber Pendapatan
Lain/Manajemen Efisien = Negara Makmur
(contoh: UEA, Singapura)
3)
Pajak Tinggi + Korupsi/Tata Kelola
Buruk = Rakyat Menderita
(contoh: sebagian negara berkembang yang APBN bocor).
Jadi yang menentukan bukan
tinggi-rendahnya pajak saja.
Tapi efektif kelola negara.
Dalam Al-Qur’an.
Allah sebutkan beberapa syarat.
Agar sebuah negeri:
1)
Makmur.
2)
Aman.
3)
Sejahtera.
1.
Iman dan Taqwa
Al-Quran surah Al-A‘raf (surah ke-7)
ayat 96.
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ
بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا
كَانُوا يَكْسِبُونَ
Jika sekiranya penduduk negeri
beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari
langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami
siksa mereka disebabkan perbuatannya.
Catatan.
1)
Negeri akan diberi berkah Makmur.
2)
Jika pemimpin dan warganya beriman dan
bertakwa.
2. Syukur atas Nikmat Allah.
Al-Quran surah Ibrahim (surah ke-14) ayat 7.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ
كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku
sangat pedih".
Catatan.
1)
Negeri yang mensyukuri nikmat.
2)
Syukur sumber daya, aman, rezeki.
3)
Akan ditambah berkah.
3.
Adil dalam Kepemimpinan & Hukum.
Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16)
ayat 90.
۞ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ
وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُونَ
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat
mengambil pelajaran.
Catatan.
1)
Keadilan fondasi kemakmuran.
2)
Jika pemimpin adil, maka rakyat makmur.
4.
Tidak zalim dan tak merusak.
Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 16.
وَإِذَا أَرَدْنَا أَنْ نُهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا
فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا
Dan jika Kami hendak
membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup
mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan
dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan
Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.
Catatan.
1)
Mewah disertai maksiat dan zalim.
2)
Menghancurkan negeri.
5.
Aman dan Tentram dengan Ibadah kepada
Allah.
Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 112
وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ آمِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا
رِزْقُهَا رَغَدًا مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا
اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ
Dan Allah membuat suatu
perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya
datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya
mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka
pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.
Catatan.
1)
Negeri bisa makmur.
2)
Jika aman, tenteram, dan tak kufur
nikmat.
Ringkasan Syarat Negeri Makmur
Menurut Al-Qur’an:
1)
Iman & takwa (Al-A‘raf: 96)
2)
Syukur nikmat (Ibrahim: 7)
3)
Adil & menjauhi maksiat (An-Nahl:
90)
4)
Tidak zalim & tidak merusak
(Al-Isra: 16)
5)
Aman, tenteram, dan ibadah kepada
Allah (An-Nahl: 112)
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.



.bmp)
.bmp)
.bmp)
.bmp)