PEMISALAN HEWAN DI ALQURAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
A.
Apakah Al-Qur’an mengatakan manusia
berasal dari monyet?
Jawaban: Tidak.
1)
Al-Qur’an tegas menyatakan.
2)
Manusia berasal dari Nabi Adam.
3)
Diciptakan langsung oleh Allah dari
tanah.
4)
Bukan dari evolusi hewan.
QS. Al-Hijr (15:26)
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ
Dan sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari
lumpur hitam yang diberi bentuk.
QS. As-Sajdah (32:7-9)
الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ ۖ وَبَدَأَ خَلْقَ الْإِنْسَانِ مِنْ
طِينٍ
7. Yang membuat segala
sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia
dari tanah.
ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِنْ سُلَالَةٍ
مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ
8. Kemudian Dia
menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina.
ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِنْ
رُوحِهِ ۖ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۚ قَلِيلًا
مَا تَشْكُرُونَ
9. Kemudian Dia
menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan
bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali
bersyukur.
Catatan.
1)
Allah membentuk Adam dengan
tangan-Nya, meniupkan ruh, lalu memuliakannya.
2)
Jadi manusia dan monyet tidak punya
hubungan asal-usul menurut Al-Qur’an.
B.
Mengapa dalam Al-Qur’an ada manusia
yang dijadikan monyet?
1)
Ada ayat sebut manusia diubah jadi
kera/monyet.
2)
Hal ini bukan asal-usul.
3)
Tapi hukuman bagi kaum tertentu.
4)
Karena durhaka.
5)
Bani Israil melanggar aturan Sabat
QS. Al-Baqarah (2:65)
“…Lalu Kami katakan kepada mereka:
Jadilah kalian kera yang hina.”
QS. Al-A’raf (7:163-166)
وَاسْأَلْهُمْ عَنِ الْقَرْيَةِ الَّتِي كَانَتْ حَاضِرَةَ الْبَحْرِ إِذْ
يَعْدُونَ فِي السَّبْتِ إِذْ تَأْتِيهِمْ حِيتَانُهُمْ يَوْمَ سَبْتِهِمْ
شُرَّعًا وَيَوْمَ لَا يَسْبِتُونَ ۙ لَا تَأْتِيهِمْ ۚ كَذَٰلِكَ نَبْلُوهُمْ
بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ
163. Dan tanyakan kepada
Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar
aturan pada hari Sabtu, pada waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada
di sekitar) mereka terapung di permukaan air, dan pada hari yang bukan Sabtu,
ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikian Kami mencoba mereka sebab
mereka berlaku fasik.
وَإِذْ قَالَتْ أُمَّةٌ مِنْهُمْ لِمَ
تَعِظُونَ قَوْمًا ۙ اللَّهُ مُهْلِكُهُمْ أَوْ مُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا شَدِيدًا ۖ
قَالُوا مَعْذِرَةً إِلَىٰ رَبِّكُمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
164. Dan (ingatlah)
ketika suatu umat di antara mereka berkata: "Mengapa kamu menasihati kaum
yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab amat
keras?" Mereka menjawab: "Agar kami punya alasan (pelepas tanggung
jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa.
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ
أَنْجَيْنَا الَّذِينَ يَنْهَوْنَ عَنِ السُّوءِ وَأَخَذْنَا الَّذِينَ ظَلَمُوا
بِعَذَابٍ بَئِيسٍ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ
165. Maka tatkala mereka
melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang
yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang zalim siksaan
yang keras, sebab mereka selalu berbuat fasik.
فَلَمَّا عَتَوْا عَنْ مَا نُهُوا
عَنْهُ قُلْنَا لَهُمْ كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ
166. Maka tatkala mereka
bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan
kepadanya: "Jadilah kamu kera yang hina.
Catatan.
1)
Sebagian Bani Israil melanggar
larangan mencari ikan di hari Sabat.
2)
Mereka berpura-pura taat tapi
melakukan tipu muslihat.
3)
Allah menghukum mereka menjadi kera
yang hina.
Tafsir Ibnu Kasir:
1)
mereka benar-benar diubah jadi kera
secara fisik.
Tafsir Qurtubi:
1)
Mayoritas ulama berkata perubahan itu hakiki.
2)
Bukan kiasan.
3)
Penggantian itu sementara.
4)
Lalu mereka punah.
5)
Bukan nenek moyang monyet modern.
6)
Perubahan ini hukuman spiritual &
fisik.
7)
Bukan asal-usul manusia.
C.
Kata “kera/monyet” dalam Al-Qur’an
selalu terkait hukuman moral
1)
Al-Qur’an sebut kera.
2)
Hanya konteks pelajaran moral.
3)
Bukan biologi:
Yaitu:
1)
Hukuman bagi pembangkang Bani Israil
2)
Pelajaran bagi manusia agar tidak
menipu aturan Allah
3)
Tidak ada ayat sebut kera sebagai
nenek moyang manusia.
D.
Apakah Al-Qur’an menolak evolusi?
1)
Ulama beda pendapat dalam rincian
ilmiah.
2)
Tapi sepakat dalam satu hal:
3)
Evolusi manusia dari monyet = ditolak
oleh Qur’an.
Sebab:
1)
Adam manusia lengkap sejak awal
(QS. Al-Baqarah 30).
2)
Adam diciptakan secara khusus.
3)
Bukan dari hewan.
4)
Tapi evolusi antar hewan (bukan
manusia)
5)
Tak dibahas Al-Qur’an terperinci.
6)
Ulama tak persoalkan hal itu.
7)
Selama tak menyentuh manusia.
E.
Hubungan moral dan simbolik
Dalam tafsir Al-Qur’an.
Kera jadi perumpamaan:
1)
Kera ikuti naluri tanpa akal.
2)
Kera tak punya komitmen moral.
3)
Orang membangkang petunjuk Allah
“direduksi” martabatnya seperti kera.
4)
Bukan secara fisik.
5)
Tapi secara mental dan moral.
QS. Al-Jumu'ah (62:5)
مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ
الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا ۚ بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا
بِآيَاتِ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
5. Perumpamaan orang
yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tidak memikulnya seperti
keledai membawa kitab-kitab yang tebal. Amat buruknya perumpamaan kaum yang
mendustakan ayat-ayat Allah. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang
zalim.
Catatan.
1)
Orang tidak mengamalkan ilmu.
2)
Seperti “keledai membawa kitab”.
3)
Al-Qur’an sering pakai perumpamaan
hewan.
Rangkuman.
Hubungan manusia dan monyet
Menurut Al-Qur’an
(1)
Bukan hubungan biologis
Manusia tidak berasal dari monyet.
Adam manusia pertama yang diciptakan Allah.
(2) Ada peristiwa manusia dijadikan kera
Hanya sebagai hukuman atas kedurhakaan
Bani Israil.
(2)
Tidak ada pewarisan ke generasi saat
ini
Manusia-kera itu musnah.
Monyet modern bukan hasil keturunan
mereka.
(3)
Dipakai perumpamaan moral
Untuk gambaran hina akibat
membangkang.
Evolusi versi Darwin:
1)
Makhluk berkembang.
2)
Dari bentuk sederhana jadi kompleks
3)
Manusia berasal dari nenek moyang
mirip monyet
4)
Perubahan lewat jutaan tahun
Pandangan Al-Qur’an:
1)
Adam diciptakan langsung oleh Allah
2)
Bukan hasil evolusi
3)
Tidak ada ayat sebut manusia berasal
dari hewan
4)
Tapi tegaskan manusia dimuliakan
QS. Al-Isra’ 70
“Kami telah memuliakan anak Adam…”
1)
Jika manusia keturunan hewan.
2)
Maka kemuliaan tidak relevan.
Evolusi hewan lain?
Ulama katakan:
1)
Al-Qur’an tak melarang sains
mempelajari evolusi hewan.
2)
Yang ditolak hanya evolusi manusia
dari hewan.
Evolusi bukan transformasi hukuman
1)
Perubahan Bani Israil jadi kera
2)
Bukan evolusi.
Sebab:
1)
Terjadi seketika.
2)
Bukan jutaan tahun
3)
Akibat hukuman.
4)
Bukan proses ilmiah
5)
Tak punya keturunan
6)
Bukan evolusi biologis.
7)
Tapi contoh kebesaran Allah.
PELAJARAN MORAL KENAPA ALLAH MENJADIKAN MANUSIA KERA
1)
Hukuman bagi penipu aturan Allah
2)
Tak berani melanggar terang-terangan.
3)
Tapi melanggar secara halus.
Contoh modern:
1)
Korupsi terselubung
2)
Manipulasi aturan
3)
Mencari untung dengan “legalitas
palsu”
Peringatan bagi umat Islam.
Sebab mereka dihukum:
1)
Licik
2)
Menipu Allah
3)
Tak jujur pada diri sendiri
Pelajaran bagi generasi penerus.
1)
Peristiwa ini ‘ibrah (pelajaran).
2)
Agar manusia tak mengulanginya.
PERUMPAMAAN HEWAN DI AL-QUR’AN UNTUK AJARI MANUSIA
1)
Keledai → orang punya ilmu tapi tidak
mengamalkan
(QS. Al-Jumu’ah 5)
2)
Anjing → orang mengikuti hawa nafsu
(QS. Al-A’raf 175–176)
3)
Semut → tertib
(QS. An-Naml)
4)
Lebah → produktif
(QS. An-Nahl)
RANGKUMAN UTAMA
1)
Manusia tidak berasal dari monyet →
Manusia berasal dari Adam.
2)
Ada manusia yang dijadikan kera →
bukan asal-usul, tapi hukuman.
3)
Perubahan itu benar-benar terjadi
menurut mayoritas ulama.
4)
Mereka tidak punya keturunan, sehingga
bukan nenek moyang monyet modern.
5)
Al-Qur’an menolak evolusi manusia,
tetapi tidak membahas evolusi hewan secara umum.
6)
Pelajaran moral: jangan menipu aturan
Allah, jangan menutupi dosa.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.
7)
Meta AI



