ARTI QADA
DAN QADAR VERSI ALQURAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Arti
Qada dan Qadar.
Dalam
Al-Qur’an
Qada (قَضَاء)
dan Qadar (قَدَر)
Yaitu 2
istilah penting.
Dalam
akidah Islam.
Disebut
dalam takdir Allah.
Terkait
ilmu, kehendak, dan kekuasaan Allah.
Atas
segala sesuatu yang terjadi.
Di
alam semesta.
A. Arti QADA
Qadha
(قَضَاء):
Arti
bahasa:
1)
Keputusan.
2)
Ketetapan.
3)
Perintah.
Arti
istilah:
QADA yaitu:
1)
Keputusan Allah yang sudah ditetapkan
sejak azali.
2)
Sebelum sesuatu terjadi.
Qada.
1)
Perwujudan kehendak dan ilmu Allah.
2)
Dalam bentuk kejadian nyata di alam.
B. Arti QADAR.
Qadar
(قَدَر):
Arti
bahasa:
1)
Ukuran.
2)
Ketentuan.
3)
Takaran.
Arti istilah:
1)
Ketentuan Allah tentang segala sesuatu.
2)
Termasuk ukuran, waktu, dan cara terjadi.
3)
Tersimpan dalam Lauhul Mahfuz.
C. Ayat Al-Qur’an
Qada dan Qadar:
Al-Quran
surah Al-Qamar (surah ke-54) ayat 49.
إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut
ukuran.
Catatan.
1)
Segala hal di dunia ini tak terjadi kebetulan.
2)
Semua sesuai ukuran dan ketetapan Allah:
3)
Ukuran waktu lahir, rezeki, ajal, dan
takdir.
Al-Quran
surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 34.
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً
ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
Setiap umat punya batas
waktu; maka jika telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya sesaatpun
dan tidak dapat (pula) memajukannya.
Catatan.
1)
Qada Allah yang telah diputuskan.
2)
Tak bisa diubah oleh manusia.
Al-Quran
surah Al-Hadid (surah ke-57) ayat 22.
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي
كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
Tidak suatu bencanapun
yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah
tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya
yang demikian adalah mudah bagi Allah.
Catatan.
1)
Semua sudah dicatat (qadar).
2)
Sebelum terjadi (qada).
Qadā’:
Ketetapan
Allah yang bersifat azali (sudah ditentukan sejak dulu di Lauh Mahfuz).
Qadar:
Perwujudan
atau realisasi dari Qadā’.
Sesuai
waktu, tempat, dan keadaannya.
Penciptaan
dan Takdir Manusia
Al-Quran
surah Al-Haj (surah ke-22) ayat 70.
أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ۗ إِنَّ
ذَٰلِكَ فِي كِتَابٍ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
Apakah kamu tidak tahu
bahwa sesungguhnya Allah tahu apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwa
yang demikian ada dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian
amat mudah bagi Allah.
Catatan.
1)
Segala hal, termasuk nasib manusia, sudah
tertulis dalam kitab Allah.
2)
Hal ini disebut Qadā’.
Kematian
Sudah Ditetapkan
Al-Quran
surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 145.
وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُؤَجَّلًا ۗ
وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ
الْآخِرَةِ نُؤْتِهِ مِنْهَا ۚ وَسَنَجْزِي الشَّاكِرِينَ
Sesuatu yang bernyawa
tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah
ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami
berikan kepadanya pahala dunia, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat,
Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat. Dan kami akan memberi balasan
kepada orang-orang yang bersyukur.
Catatan.
1)
Kematian tiap makhluk sudah ditentukan
waktunya oleh Allah.
2)
Hal ini disebut Qadar.
3)
Qadar realisasi dari Qadā’.
D. Ketetapan
Rezeki
Al-Quran
surah Hud (surah ke-11) ayat 6.
۞ وَمَا مِنْ
دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا
وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
Dan tidak ada suatu makhluk
melata di bumi melainkan Allah yang memberi rezekinya, dan Dia tahu tempat
berdiam makhluk itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab
yang nyata (Lauh mahfuzh).
Catatan.
1)
Allah sudah menetapkan rezeki bagi semua
makhluk.
2)
Contoh Qadā’ dan Qadar dalam rezeki.
E. Takdir
menang atau kalah.
Al-Quran
surah At-Taubah (surah ke-9) ayat 51.
قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى
اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Katakan (Muhammad):
"Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan
Allah untuk kami. Dia Allah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang beriman
harus bertawakal".
Catatan.
1)
Apapun yang menimpa manusia.
2)
Musibah atau kemenangan.
Yaitu Qadar dari Allah.
F.
Takdir iman dan sesat.
Al-Quran
surah Al-A‘rāf (surah ke-7) ayat 178.
مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ
الْمُهْتَدِي ۖ وَمَنْ يُضْلِلْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
Barang siapa diberi
petunjuk oleh Allah, maka dia mendapat petunjuk; dan barang siapa disesatkan
Allah, maka mereka orang merugi.
Catatan.
1)
Hidayah dan sesat bagian dari ketetapan
Allah.
2)
Tapi tetap dalam ruang ikhtiar manusia.
3)
Sebab manusia tetap diuji.
Kesimpulan:
1)
Qadā’:
Ketetapan Allah sejak zaman
azali (belum terjadi).
2)
Qadar:
Realisasi atau pelaksanaan
ketetapan dalam realita.
G. Iman
kepada Qada dan Qadar
Termasuk
rukun iman ke-6:
Rasulullah
bersabda,
“Engkau
beriman kepada takdir yang baik dan buruk berasal dari Allah.”
(HR.
Muslim)
Macam-Macam
Takdir
1)
Qadar mubram:
Takdir yang tak bisa diubah.
Contoh: kelahiran, kematian.
2)
Qadar mu’allaq:
Takdir bisa berubah dengan doa
dan amal.
Tanda iman
sejati:
Yakin
semua yang terjadi.
Ada
hikmahnya dari Allah.
H. Sikap
yang benar pada takdir.
1)
Sabar atas musibah:
semua dari Allah dengan
hikmah.
2)
Syukur atas nikmat:
Allah memberi sesuai dengan
qadar terbaik.
3)
Usaha tetap wajib:
Islam
tak ajarkan pasrah buta.
Penutup
1)
Hidup ini sudah ditakdirkan.
2)
Manusia punya tanggung jawab dan pilihan.
3)
Tak menyalahkan takdir untuk dosa.
4)
Tetap berdoa, berusaha, dan bertawakal.
Doa
Penutup
“Ya
Allah, tetapkan hati kami dalam menerima takdir-Mu dengan sabar dan ikhlas,
serta jadikan takdir kami termasuk golongan yang bahagia di dunia dan akhirat.”
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.



