RAJA KRISTEN YAMAN ABRAHAH DENGKI
KAKBAH
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Cerita anak.
Kisah Abrahah dan Kakbah.
Ringan dan penuh imajinasi.
"Pasukan Gajah dan Burung Kecil"
Di sebuah negeri yang jauh, bernama Yaman, hiduplah seorang raja
bernama Abrahah.
Ia punya istana besar dan suka membangun bangunan tinggi.
Suatu hari, ia membangun gereja megah yang menjulang sampai hampir
menyentuh langit.
"Aku akan membuat semua orang datang ke gerejaku!" kata
Abrahah bangga.
Tapi Abrahah cemburu.
Di kota Mekah, ada sebuah rumah ibadah bernama Kakbah.
Orang-orang dari berbagai tempat datang ke sana untuk beribadah
kepada Allah.
"Kenapa semua orang pergi ke Kakbah? Bukan ke gerejaku?"
gerutu Abrahah dengan wajah kesal.
Karena iri, Abrahah memutuskan, “Aku akan menghancurkan Kakbah!”
Lalu, ia mengumpulkan pasukannya—tentara, kuda, dan... gajah-gajah
besar!
Salah satu gajah paling besar bernama Mahmud.
Mahmud kuat, tinggi, dan suaranya menggetarkan tanah.
Dum! Dum! Dum!
Pasukan Abrahah berjalan menuju Mekah.
Semua orang ketakutan.
Gajah-gajah itu seperti gunung berjalan!
Di Mekah, orang-orang bingung dan cemas.
Tapi Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad SAW, berkata dengan
tenang,
“Kita tak bisa melawan pasukan itu.
Tapi Allah bisa. Dia pasti
menjaga rumah-Nya.”
Ketika pasukan Abrahah mendekat ke Kakbah, Mahmud si gajah
tiba-tiba berhenti.
Ia tidak mau maju!
Meski dipukul dan ditarik, Mahmud hanya duduk diam.
Lalu, sesuatu terjadi di langit...
Burung-burung kecil muncul!
Mereka datang dari semua arah, terbang berkelompok.
Namanya burung Ababil.
Setiap burung membawa tiga batu kecil—satu di paruhnya, dua di
kakinya.
Tapi batu itu bukan batu biasa.
Batu itu sangat panas dan tajam!
Srrrt! Srrrt!
Burung-burung itu melempar batu ke pasukan Abrahah.
“Aduh!” jerit para tentara.
“Lariii!”
Dalam sekejap, pasukan itu berantakan.
Gajah-gajah lari, tentara tumbang. Kakbah selamat!
Allah melindunginya dengan cara yang ajaib!
Sejak hari itu, orang-orang tahu, Kakbah adalah rumah Allah, dan
Allah sendiri yang akan menjaganya.
Pesan Cerita:
1)
Jangan iri atau sombong seperti Abrahah.
2)
Allah selalu menjaga hal-hal baik.
3)
Walau kecil, seperti burung ababil, kalau bersama dan punya niat
baik, kita bisa jadi kuat!
Al-Quran surah Al-Fil (surah ke-105) ayat 1-5.
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ
1. Apakah kamu tidak memperhatikan
bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?
أَلَمْ يَجْعَلْ
كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ
2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu
daya mereka (untuk menghancurkan Kakbah) itu sia-sia?
وَأَرْسَلَ
عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ
3. dan Dia mengirimkan kapada mereka
burung yang berbondong-bondong,
تَرْمِيهِمْ
بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ
4. yang melempari mereka dengan batu
(berasal) dari tanah yang terbakar,
فَجَعَلَهُمْ
كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ
5. lalu Dia menjadikan mereka seperti
daun-daun yang dimakan (ulat).
Sumber
1)
ChatGPT.
2)
Copilot.
3)
Cici.
4)
Claude.



