SIFAT SOMBONG MENOLAK KEBENARAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
QS. Al-Māidah (5:82-83)
Al Quran
۞ لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً
لِلَّذِينَ آمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا ۖ وَلَتَجِدَنَّ
أَقْرَبَهُمْ مَوَدَّةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ قَالُوا إِنَّا نَصَارَىٰ ۚ
ذَٰلِكَ بِأَنَّ مِنْهُمْ قِسِّيسِينَ وَرُهْبَانًا وَأَنَّهُمْ لَا
يَسْتَكْبِرُونَ
82. Sesungguhnya kamu
dapati orang paling keras permusuhannya pada orang beriman ialah orang Yahudi
dan orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati paling dekat persahabatan
dengan orang beriman ialah orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini
orang Nasrani". Yang demikian disebabkan di antara mereka (orang Nasrani) ada
pendeta dan rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menymbongkan diri.
وَإِذَا سَمِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَى
الرَّسُولِ تَرَىٰ أَعْيُنَهُمْ تَفِيضُ مِنَ الدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُوا مِنَ
الْحَقِّ ۖ يَقُولُونَ رَبَّنَا آمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ
83. Dan jika mereka
mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata
mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al-Quran) yang telah mereka
ketahui (dari kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami
telah beriman, maka catat kami bersama orang yang menjadi saksi (atas kebenaran
Al-Quran dan kenabian Muhammad s. a. w.).
TAFSIR KLASIK
Tafsir Thabari
1)
Ayat ini turun terkait delegasi
Nasrani Najran.
2)
Dan sebagian orang Habasyah.
3)
Yang mendengar Al-Qur’an dibacakan.
4)
“Orang Yahudi dan musyrikin”.
5)
Keras karena dengki.
6)
Benci dan menolak keras pada risalah
Nabi Muhammad.
7)
Kaum Nasrani digambarkan lebih lembut
hati.
8)
Karena mereka:
a.
punya tradisi ilmu (pendeta/rahib),
b.
rendah hati dan tak sombong,
c.
mengenal sifat Nabi akhir zaman dari
kitab mereka.
9)
Ketika mendengar Al-Qur’an.
10) Mereka menangis.
11) Sebab mengenali kebenaran.
Tafsir Qurthubi
1)
Akhlak rendah hati kaum Nasrani.
2)
Penyebab dekat mereka dekat kaum
Muslim:
a.
Banyak rahib berpegang pada zuhud dan
kesucian hati,
b.
Mereka tak membanggakan diri.
c.
Tapi kaum Yahudi suka mendebat.
3)
Ayat ini juga tunjukkan:
a.
Keutamaan menangis karena takut kepada
Allah,
b.
Bahwa orang ahli kitab dapat masuk
Islam jika jujur cari kebenaran.
Tafsir Ibnu Kasir
1)
Kaitkan rombongan Raja Najasyi
(Habasyah) yang beriman.
2)
Kaum Yahudi paling keras, karena:
a.
permusuhan historis pada para nabi,
b.
sifat keras hati,
c.
cemburu atas risalah Nabi.
3)
Kaum Nasrani lebih dekat, sebab:
a.
hatinya lebih lembut,
b.
pengajar agama mereka tak sombong,
c.
kenali kebenaran Al-Qur’an sebab mirip
ajaran Injil asli.
4)
Kisah:
Jakfar bin Abi Thalib
Baca QS Maryam di depan Najasyi.
Najasyi menangis.
Sesuai ayat ini.
TAFSIR MODERN
Tafsir Sayid Qutb
1)
Ayat ini tunjukkan beda psikologis dan
sosial:
a.
Yahudi & musyrik → keras, memusuhi
risalah tauhid yang meruntuhkan kepentingan mereka.
b.
Nasrani → lembut dan mudah tersentuh
karena tradisi spiritual dan rendah hati.
2)
Pesan besarnya.
3)
Benci lahir dari sombong.
4)
Hidayah datang pada hati yang jujur.
Tafsir Wahbah Zuhaili.
1)
Ayat ini tak nilai mutlak.
2)
Pada seluruh kelompok.
3)
Tapi kondisi mayoritas.
4)
Pada masa turunnya ayat.
5)
Pendekatan kontekstual:
a.
Permusuhan Yahudi bersifat politik dan
teologis (Medinah).
b.
Kelembutan Nasrani berasal dari kultur
rahib dan pendidikan spiritual.
6)
Pelajaran modern:
a.
Islam hargai jujur intelektual, bukan
label agama.
b.
Ajarkan dialog antar agama dengan hati
lapang.
Tafsir Quraish Shihab
1)
Ayat ini tak generalisasi.
2)
Semua Yahudi jahat dan semua Nasrani
baik.
3)
Tapi gambaran relasi historis masa
Nabi.
4)
“Pendeta dan rahib” dimaknai orang punya
ilmu dan hati bersih.
5)
Mudah menerima kebenaran.
6)
Pesan moral:
a.
Permusuhan muncul dari sombong,
b.
Kedekatan lahir dari rendah hati dan tulus.
Tafsir Hamka (Al-Azhar)
1)
Kaum Nasrani zaman itu (Habsyi,
Najran).
2)
Dikenal beradab, lembut, dan junjung
kasih sayang.
3)
Hamka tekankan:
a.
Islam tak anti-Nasrani, bahkan memuji
sifat baik mereka,
b.
Hidayah Allah masuk ke hati yang
terbuka.
4)
Tangisan mereka saat dengar Al-Qur’an.
5)
Bukti iman lahir dari pengalaman spiritual mendalam.
PESAN AYAT
1)
Permusuhan bukan karena identitas
agama, tetapi kondisi hati.
2)
Orang sombong paling sulit menerima
kebenaran.
3)
Ilmu + rendah hati = jalan menuju
hidayah.
4)
Al-Qur’an menyentuh hati yang ikhlas
dan jujur.
5)
Ayat ini landasan dialog antar-agama
secara damai.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.
7)
Meta AI



.bmp)
.bmp)