Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label SUATU PENDAPAT SIAP DIADU TERBUKA. Show all posts
Showing posts with label SUATU PENDAPAT SIAP DIADU TERBUKA. Show all posts

Sunday, May 4, 2025

405127. SUATU PENDAPAT SIAP DIADU TERBUKA

 






SUATU PENDAPAT SIAP DIADU SECARA TERBUKA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

 

 

Suatu pendapat harus berani diadu secara terbuka.

 

Siapa pun boleh memberi komentar.

Dan berhak punya pendapat lain.

 

Manfaat pendapat diadu terbuka.

Yaitu untuk:

 

1)        Menguji kebenaran.

 

2)        Menumbuhkan demokrasi dan bebas ekspresi.

 

3)        Meningkatkan mutu pikiran.

 

4)        Mendorong toleransi dan dialog terbuka yang sopan.

 

5)        Mencegah dogma.

 

 

1.        Menguji Kebenaran.

 

Dengan membuka ruang adu pendapat.

Tak mengunci ruang komentar.

 

Bisa menguji suatu pendapat.

Yang lebih kuat, logis, dan didukung fakta.

 

Untuk menyaring ide yang salah atau menyesatkan.

 

2.        Menumbuhkan demokrasi dan bebas ekspresi

 

Adu pendapat terbuka.

Tanda warga demokrasi.

 

Memberi kesempatan semua pihak.

Untuk didengar tanpa tekanan.

Tanpa ancaman.

 

3.        Meningkatkan mutu pikiran.

 

Ketika suatu pendapat diuji dan ditantang.

Maka terdorong berpikir lebih kritis.

 

Dan mendalami argumen.

Tak hanya berpegang opini.

Tapi tanpa dasar.

 

4.        Mendorong toleransi dan dialog terbuka yang sospan.

 

Membiasakan diri berbeda pendapat.

Melatih bersikap terbuka.

 

Menghargai pendapat orang lain.

Meskipun berbeda.

Dan membangun komunikasi yang sehat.

 

5.        Mencegah dogma.

 

Dogma yaitu keyakinan buta.

 

Pendapat yang tak pernah diuji.

 

Cenderung menjadi dogma.

Atau keyakinan buta.

 

Adu pendapat terbuka.

Bisa mencegah hal ini terjadi.

 

"Mengapa Pendapat Harus Berani Diadu Terbuka?"

 

Karena kebenaran tak lahir dari kesunyian.

Tapi dari perdebatan sehat.

 

Ketika pendapat diuji terbuka.

Bisa dibedakan mana yang logis.

Dan mana yang hanya emosi.

 

 Adu pendapat bukan untuk mencari yang menang.

Tapi untuk mencari yang benar.

 

Adu pendapat yang sopan.

1)        Melatih berpikir kritis.

2)        Menghargai perbedaan.

 

3)        Menjaga semangat demokrasi.

4)        Dalam ruang dialog jujur.

 

Maka ide tumbuh sehat dan bangsa cepat maju.

 

Contoh pidato.

 

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

Salam sejahtera untuk kita semua.

 

Hadirin yang saya hormati,

 

Izinkan saya memulai dengan sebuah pertanyaan sederhana:

Mengapa pendapat harus berani diadu secara terbuka?

 

Jawabannya karena kebenaran tidak lahir dari kesunyian.

Ia lahir dari dialog.

 

Dari keberanian untuk bicara, mendengar, dan berpikir ulang.

 

Kita hidup di zaman yang penuh suara. Setiap orang punya pendapat.

 

Tapi, apa gunanya pendapat jika hanya disimpan sendiri?

 

Atau lebih parah, jika dianggap paling benar tanpa diuji?

 

 Inilah mengapa kita perlu ruang untuk mengadu pendapat secara terbuka dan sehat.

 

Adu pendapat bukan ajang permusuhan.

Bukan pula soal menang atau kalah.

 

Ini adalah cara kita menguji argumen, mencari sudut pandang baru, dan pada akhirnya, mendekati kebenaran.

 

Ketika pendapat diuji, kita belajar berpikir lebih kritis.

 

Kita tidak asal bicara, tapi bicara dengan dasar.

 

Kita tidak asal setuju, tapi setuju karena yakin.

 

Inilah yang membuat pemikiran kita tumbuh dan matang.

 

Selain itu, adu pendapat mengajarkan kita toleransi.

 

Kita belajar bahwa berbeda itu biasa.

 

Bahwa tidak semua orang harus sepakat.

Tapi setiap orang harus dihormati.

 

Dan yang paling penting: adu pendapat adalah nyawa demokrasi.

 

Tanpa kebebasan bicara dan mendengar, demokrasi hanya jadi hiasan.

 

Negara yang besar adalah negara yang memberi ruang bagi perbedaan, bukan yang menekannya.

 

Hadirin sekalian,

 

Mari kita budayakan diskusi yang sehat, bukan debat kusir.

 

Mari kita bangun ruang yang aman untuk berpendapat, tanpa takut disalahkan atau dicap buruk.

 

Karena bangsa ini akan tumbuh bukan dari satu suara, tapi dari keberagaman suara yang mau saling mendengar.

 

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

Sumber

1)        Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.

2)        ChatGPT.