Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label TAFSIR FATIHAH YAHUDI DIMURKAI NASRANI SESAT. Show all posts
Showing posts with label TAFSIR FATIHAH YAHUDI DIMURKAI NASRANI SESAT. Show all posts

Friday, July 4, 2025

41140. TAFSIR FATIHAH YAHUDI DIMURKAI NASRANI SESAT

 

 


TAFSIR FATIHAH YAHUDI DIMURKAI DAN NASRANI SESAT

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

 

Al-Quran surah Al-Fatihah (surah ke-1) ayat 1-7.


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

1. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

 

الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

 

مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ

4. Yang menguasai di Hari Pembalasan.

 

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

5. Hanya Engkau yang kami sembah, dan hanya kepada Engkau kami meminta pertolongan.

 

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

6. Tunjuki kami jalan yang lurus,

 

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

7. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) orang yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang yang sesat.

 

 

Surah Al-Fatihah.

1)        Surah ke-1 dalam Al-Qur’an.

2)        Pembuka Al-Qur’an.

3)        Inti semua ajaran Islam.

 

Dalam konteks tafsir.

Kaum Yahudi dan Nasrani.

 

Banyak dibahas ayat ke-7:

 

 صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ۙ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

 

“(Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula) mereka yang sesat.”

 

A.       Tafsir “al-Maghdhūbi ‘alaihim” dan “adh-Dhāllīn”

 

 

 الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ

(Yang dimurkai)

 

Mayoritas mufasir klasik.

Seperti Ibnu Kasir, Tabari, dan Baghawi.

 

Bahwa:

 

1)        Yang dimurkai.

2)        Merujuk kaum Yahudi.

 

Mengapa Yahudi "dimurkai"?

Sebab:

 

1)        Yahudi tahu kebenaran.

2)        Tapi tak mengamalkan.

 

3)        Yahudi punya ilmu (kitab Taurat).

4)        Tapi menyembunyikan.

 

5)        Yahudi mengubahnya.

6)        Sadar melanggar perintah Allah.

 

 وَلَا الضَّالِّينَ

(Yang sesat)

 

Mereka sebut:

 

1)        Yang sesat.

2)        Merujuk kaum Nasrani (Kristen).

 

Mengapa Nasrani “sesat”?

Sebab:

 

1)        Kaum Nasrani ibadah.

Dengan semangat dan cinta.

 

2)        Tapi tanpa ilmu yang benar.

3)        Nasrani mencintai Tuhan.

 

4)        Tapi terjerumus akidah keliru.

5)        Yaitu menyembah Yesus sebagai Tuhan.

 

6)        Nasrani yakin Trinitas.

7)        Semangat ibadah tapi salah.

 

Penegasan Hadis Nabi.

Riwayat Imam Ahmad, Tirmidzi, dan lainnya.

 

 Rasulullah bersabda.

Saat menafsirkan ayat ini:

 

"Al-maghdhūbi ‘alaihim.

Yaitu kaum Yahudi.

 

Dan “adh-dhāllīn”.

Yaitu kaum Nasrani."

 

(HR. Tirmidzi, dinilai hasan)

 

Tafsir Kontekstual dan Kontemporer

Beberapa ulama kontemporer.

 

Sayid Qutb dan Muhammad Abduh.

Memperluas makna ayat ini:

 

1)        “Yang dimurkai”.

 

Yaitu siapa saja yang berilmu.

Tapi melanggar kebenaran dengan sadar.

 

Termasuk umat Islam.

Yang munafik atau korup.

 

3)        “Yang sesat”.

 

Yaitu siapa saja yang beramal tanpa ilmu.

Termasuk umat yang ibadah.

Secara ritual tanpa pemahaman.

 

4)        Makna bersifat universal.

 

Tak sebatas Yahudi dan Nasrani.

Secara etnis.

 

Tapi pola pikir dan sikap.

Terhadap kebenaran.

 

Penutup

Ayat terakhir surah Al-Fatihah.

 

Mengajarkan kita:

 

1)        Tak jadi seperti Yahudi.

Berilmu, tapi membangkang.

 

2)        Tak jadi seperti Nasrani.

Bersemangat, tapi tanpa ilmu.

 

3)        Tapi jadi orang yang dapat nikmat.

Yaitu: berilmu, beramal, dan istikamah.

 

4)        “Jalan orang yang Engkau beri nikmat”.

 (QS. An-Nisa’: 69)

 

Yaitu para nabi, shiddiqin, syuhada, dan orang saleh.

 

 

Sumber

1)        Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.

2)        ChatGPT.

 

3)        Copilot.

4)        Cici.

 

5)        Claude.

6)        Grok.