TAFSIR
FATIHAH YAHUDI DIMURKAI DAN NASRANI SESAT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Al-Quran
surah Al-Fatihah (surah ke-1) ayat 1-7.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
1. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang.
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
4. Yang menguasai di Hari Pembalasan.
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ
نَسْتَعِينُ
5. Hanya Engkau yang kami sembah, dan hanya kepada Engkau
kami meminta pertolongan.
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
6. Tunjuki kami jalan yang lurus,
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ
عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
7. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat
kepada mereka; bukan (jalan) orang yang
dimurkai dan bukan (pula jalan) orang yang sesat.
Surah
Al-Fatihah.
1)
Surah ke-1 dalam Al-Qur’an.
2)
Pembuka Al-Qur’an.
3)
Inti semua ajaran Islam.
Dalam
konteks tafsir.
Kaum Yahudi
dan Nasrani.
Banyak
dibahas ayat ke-7:
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ۙ غَيْرِ
الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
“(Yaitu)
jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat; bukan
(jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula) mereka yang sesat.”
A. Tafsir
“al-Maghdhūbi ‘alaihim” dan “adh-Dhāllīn”
الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ
(Yang
dimurkai)
Mayoritas
mufasir klasik.
Seperti
Ibnu Kasir, Tabari, dan Baghawi.
Bahwa:
1)
Yang dimurkai.
2)
Merujuk kaum Yahudi.
Mengapa
Yahudi "dimurkai"?
Sebab:
1)
Yahudi tahu kebenaran.
2)
Tapi tak mengamalkan.
3)
Yahudi punya ilmu (kitab Taurat).
4)
Tapi menyembunyikan.
5)
Yahudi mengubahnya.
6)
Sadar melanggar perintah Allah.
وَلَا الضَّالِّينَ
(Yang
sesat)
Mereka
sebut:
1)
Yang sesat.
2)
Merujuk kaum Nasrani (Kristen).
Mengapa
Nasrani “sesat”?
Sebab:
1)
Kaum Nasrani ibadah.
Dengan semangat dan cinta.
2)
Tapi tanpa ilmu yang benar.
3)
Nasrani mencintai Tuhan.
4)
Tapi terjerumus akidah keliru.
5)
Yaitu menyembah Yesus sebagai Tuhan.
6)
Nasrani yakin Trinitas.
7)
Semangat ibadah tapi salah.
Penegasan
Hadis Nabi.
Riwayat
Imam Ahmad, Tirmidzi, dan lainnya.
Rasulullah bersabda.
Saat
menafsirkan ayat ini:
"Al-maghdhūbi
‘alaihim.
Yaitu kaum
Yahudi.
Dan “adh-dhāllīn”.
Yaitu kaum
Nasrani."
(HR. Tirmidzi,
dinilai hasan)
Tafsir
Kontekstual dan Kontemporer
Beberapa
ulama kontemporer.
Sayid
Qutb dan Muhammad Abduh.
Memperluas
makna ayat ini:
1)
“Yang dimurkai”.
Yaitu siapa saja yang berilmu.
Tapi melanggar kebenaran
dengan sadar.
Termasuk umat Islam.
Yang munafik atau korup.
3)
“Yang sesat”.
Yaitu siapa saja yang beramal
tanpa ilmu.
Termasuk umat yang ibadah.
Secara ritual tanpa pemahaman.
4)
Makna bersifat universal.
Tak sebatas Yahudi dan Nasrani.
Secara etnis.
Tapi pola pikir dan sikap.
Terhadap kebenaran.
Penutup
Ayat
terakhir surah Al-Fatihah.
Mengajarkan
kita:
1)
Tak jadi seperti Yahudi.
Berilmu, tapi membangkang.
2)
Tak jadi seperti Nasrani.
Bersemangat, tapi tanpa ilmu.
3)
Tapi jadi orang yang dapat nikmat.
Yaitu: berilmu, beramal, dan
istikamah.
4)
“Jalan orang yang Engkau beri nikmat”.
(QS. An-Nisa’: 69)
Yaitu para nabi, shiddiqin,
syuhada, dan orang saleh.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.



