TAFSIR TIUPAN RUH ALLAH DI AL-QURAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Dalam Al-Quran.
Istilah “nafakhtu fīhi min rūḥī”.
(“Aku tiupkan ke dalamnya dari roh-Ku”).
Muncul beberapa ayat.
QS Al-Hijr (15:29)
فَإِذَا
سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ
Maka apabila Aku telah
menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku,
maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.
QS As-Sajdah 32:9
“…kemudian Allah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Nya.”
QS Al-Anbiyaa 21:91 dan At-Tahrim
66:12.
tentang Maryam: “…Kami tiupkan ke dalam (rahim)-nya ruh dari Kami.”
A.
Apa Makna “Ruh-Ku”?
1)
Tak berarti ruh itu bagian dari Zat
Allah.
Imam Thabari, Ibnu Kasir, Qurthubi,
dan Ibnu Taimiah.
Sepakat:
1)
“Ruh-Ku” bentuk idhafah (penyandaran).
2)
Untuk kemuliaan.
3)
Bukan bagian Zat Allah.
Artinya:
1)
Ruh itu makhluk ciptaan Allah.
2)
Disandarkan pada Allah.
3)
Untuk kehormatan.
4)
Posisi istimewa manusia.
Contoh serupa:
1)
“Baitullah” (Rumah Allah) = Kakbah.
a.
Penghormatan.
b.
Bukan Allah tinggal di sana.
2)
“Naqatullah” (Untanya Allah) = Unta
Nabi Shalih.
Yang dimuliakan.
3)
“Ruh-Ku” = ruh ciptaan Allah yang
dimuliakan.
4)
Bukan ruh keluar dari Zat Allah.
B.
Makna “Tiupan” (Nafkh)
1)
Bahwa “meniup ruh”.
2)
Tak harus dipahami sebagai tiupan
fisik.
3)
Ungkapan Allah menghidupkan makhluk itu.
Imam Thabari:
1)
“Allah menghidupkannya.
2)
Setelah sebelumnya mati (tanpa ruh).”
Ibnu Kasir:
1)
Penciptaan ruh.
2)
Memasukkannya ke tubuh Adam.
3)
“Tiupan” = proses Allah menciptakan
kehidupan, bukan tiupan seperti manusia.
C.
Mengapa Roh Disandarkan pada Allah?
Ada 3 alasan utama.
1.
Pemuliaan Adam dan manusia
Allah muliakan manusia.
Diberi:
a.
akal
b.
kehendak
c.
ilmu
d.
potensi ibadah
2.
Ruh ciptaan sangat mulia
Ruh lebih halus, lebih tinggi
kedudukannya daripada fisik manusia.
3.
Ruh urusan gaib Allah.
QS Al-Isra’ 17:85:
“Ruh termasuk urusan Tuhanku.”
1)
Ruh tak bisa dipahami manusia
sepenuhnya.
2)
Tak dijelaskan detail bentuk dan
hakikatnya.
D.
Tafsir Per Ayat Singkat
QS As-Sajdah 32:9
Ruh membuat manusia Istimewa
Ruh yang Allah ciptakan inilah yang:
1)
menghidupkan tubuh
2)
mampu berpikir
3)
mulia di atas makhluk lain
QS Al-Hijr 15:29
Kehormatan Adam
Ayat ini datang setelah:
1)
Allah menciptakan Adam
2)
Allah menyempurnakan bentuknya
3)
Allah masuknya ruh ciptaan-Nya ke
tubuh Adam
4)
Setelah itu malaikat diperintah sujud
hormat pada Adam.
QS At-Tahrim 66:12
Al-Anbiyaa 21:91
Nabi Isa AS
“Ruh dari Kami” untuk Nabi Isa.
Berarti:
1)
Nabi Isa diciptakan tanpa ayah
2)
Ruh ditiupkan Jibril atas perintah
Allah
3)
Sebagai mukjizat khusus
E.
Pelajaran dari “Tiupan Ruh Allah”
1.
Manusia punya 2 unsur:
1)
jasad dari tanah → rendah
2)
ruh dari Allah (ciptaan Allah) → mulia
Maka manusia bisa:
1)
Rendah seperti tanah.
Jika ikut hawa nafsu
2)
Tinggi seperti makhluk mulia.
Jika ikuti ruh dan iman
2.
Kehidupan adalah Amanah
1)
Ruh dititipkan.
2)
Bukan milik manusia.
3)
Akan dikembalikan.
3.
Ruh bersifat suci dan spiritual
Manusia mencari:
1)
ibadah
2)
makna
3)
tujuan hidup
4)
tenang hati
4.
Ruh tak diketahui hakikatnya
Hanya sedikit diberi ilmu tentang ruh
(QS Al-Isra’ 85).
Ringkasan Singkat
1)
“Ruh-Ku” bukan ruh Allah.
2)
Tapi ruh ciptaan Allah.
3)
Disandarkan pada Allah.
4)
Menunjukkan mulia.
5)
“Tiupan” berarti pemberian kehidupan.
6)
Bukan tiupan fisik.
7)
Ayat-ayat ruh.
8)
Bukti kehormatan manusia.
9)
Terutama Nabi Adam dan Nabi Isa.
10) Hakikat ruh tak dijelaskan.
11) Ruh termasuk “urusan Allah”.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.
7)
Meta AI



