AJARAN ISLAM MUDAH TAK BERTANYA MENYULITKAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Al-Quran surah Al-Māidah (surah ke-5) ayat 101-102.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَسْأَلُوا عَنْ أَشْيَاءَ إِنْ تُبْدَ لَكُمْ
تَسُؤْكُمْ وَإِنْ تَسْأَلُوا عَنْهَا حِينَ يُنَزَّلُ الْقُرْآنُ تُبْدَ لَكُمْ
عَفَا اللَّهُ عَنْهَا ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ حَلِيمٌ
101. Hai orang-orang beriman, jangan kamu bertanya (kepada Nabimu) hal
yang jika diterangkan kepadamu akan menyusahkan kamu dan jika kamu menanyakan waktu
Al-Quran diturunkan, niscaya akan diterangkan kepadamu, Allah memaafkan (kamu)
tentang hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.
قَدْ سَأَلَهَا قَوْمٌ مِنْ قَبْلِكُمْ
ثُمَّ أَصْبَحُوا بِهَا كَافِرِينَ
102. Sesungguhnya ada
segolongan manusia sebelum kamu menanyakan hal yang serupa itu (kepada Nabi
mereka), kemudian mereka tidak percaya kepadanya.
Tafsir Ṭabarī
1)
Larangan ini bagi orang yang sering
bertanya.
2)
Hal yang tak penting.
3)
Belum ditetapkan hukumnya.
4)
Misalnya: bertanya detail tak manfaat.
5)
Yaitu jenis hewan apa, warna apa,
bentuk apa, dll.
6)
Seperti kisah Bani Israil.
7)
Banyak bertanya tentang sapi betina.
8)
Sehingga tambah sulit.
(QS. Al-Baqarah: 67-71).
9)
Ayat ini ingatkan.
10) Agar tak ikut kebiasaan Bani Israil.
11) Suka memperumit syariat.
12) Dengan pertanyaan detail.
Tafsir Ibnu Kasīr
1)
Diriwayatkan dalam hadis.
2)
Sahabat bertanya pada Nabi:
“Apakah haji diwajibkan setiap
tahun?”
Tapi Nabi diam.
3)
Setelah ditanya berulang kali.
Nabi menjawab:
“Kalau aku katakan ya, niscaya akan diwajibkan tiap tahun, dan kalian
tidak akan sanggup.”
(HR. Muslim).
4)
Salah satu contoh.
5)
Pertanyaan yang tidak perlu.
6)
Sebab justru bisa memberatkan.
7)
Jadi larangan di sini maksudnya:
8)
Tak bertanya hal yang jika diwajibkan.
Maka sulit melakukannya.
Tafsir Qurṭubī
Ada 2 pertanyaan yang dilarang.
1)
Yaitu:
1)
Pertanyaan berlebihan.
2)
Hal gaib yang tak dijelaskan Allah.
3)
Seperti hakikat roh, kapan kiamat.
4)
Pertanyaan yang bisa membuat hukum
baru yang lebih berat.
5)
Contohnya pertanyaan haji tiap tahun.
6)
Pertanyaan yang dianjurkan.
7)
Yang membawa ilmu dan manfaat.
8)
Seperti: “Apa kewajiban saya dalam salat?”
Tafsir Fakhruddin Rāzī
Aspek psikologis:
1)
Orang beriman tak terlalu “ingin tahu”
semua detail syariat.
2)
Sebagian disengaja bersifat umum.
3)
Agar fleksibel.
4)
Jika semua hal dipaksa ditanya.
5)
Maka agama berat dan menyulitkan.
2)
Agama lslam dibuat mudah.
3)
Tak dipersulit pertanyaan tak perlu.
Tafsir Quraish Shihab.
1)
Pertanyaan yang baik.
Jika tujuannya mencari petunjuk.
2)
Pertanyaan yang buruk.
Hanya menguji Nabi.
Menyulitkan diri sendiri.
3)
Mendidik umat agar fokus hal yang
jelas wajib.
4)
Tak buang energi hal tak penting.
Inti Pesan.
1)
Islam melarang umatnya terlalu banyak
bertanya hal tak penting.
2)
Khususnya terkait syariat.
3)
Bisa timbul kewajiban baru yang berat.
4)
Belajar dari Bani Israil.
5)
Bertanya terlalu detail soal sapi
betina.
6)
Akhirnya jadi lebih sulit.
7)
Pertanyaan yang baik.
8)
Untuk memahami hukum.
9)
Mendapat manfaat.
10) Hikmah: Agama ini mudah, jangan dipersulit.
Kesimpulan.
1)
Boleh bertanya untuk mencari ilmu.
2)
Tak bertanya berlebihan.
3)
Hingga menjerumuskan diri sendiri.
4)
Tak ulang salah umat terdahulu.
5)
Menyusahkan diri sendiri.
6)
Dengan pertanyaan yang tak perlu.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.



.bmp)
.bmp)
.bmp)