TAK CARI UNTUNG DUNIA DAKWAH IKHLAS
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Dalam Al-Qur’an.
Dakwah sejati diukur:
1)
Bukan hasil materi.
2)
Tapi tulus hati.
3)
Orientasi cari rida Allah.
4)
Ingin selamatkan manusia.
5)
Tak mencari nama.
6)
Tak cari pengikut.
7)
Tak hasil untung dunia.
A.
Prinsip Utama Dakwah: “Aku tidak
meminta upah”
1)
Prinsip formula Qur’ani.
2)
Diulang pada banyak Nabi:
QS. Asy-Syura (42:23)
ذَٰلِكَ الَّذِي يُبَشِّرُ اللَّهُ عِبَادَهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ ۗ قُلْ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِلَّا الْمَوَدَّةَ فِي
الْقُرْبَىٰ ۗ وَمَنْ يَقْتَرِفْ حَسَنَةً نَزِدْ لَهُ فِيهَا حُسْنًا ۚ إِنَّ
اللَّهَ غَفُورٌ شَكُورٌ
Itulah (karunia) yang
(dengan itu) Allah menggembirakan hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan
amal saleh. Katakanlah: "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas
seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan". Dan siapa yang
mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.
Catatan.
1)
“Aku tidak minta upah dari kalian…
upahku hanya dari Allah.”
2)
Nabi pesan dakwah tak boleh jadi
bisnis.
3)
Jika dakwah jadi alat mencari dunia.
4)
Maka pesan tak murni.
5)
Upah spiritual lebih mulia dari untung
dunia.
QS. Hud (11:29)
وَيَا قَوْمِ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مَالًا ۖ إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى
اللَّهِ ۚ وَمَا أَنَا بِطَارِدِ الَّذِينَ آمَنُوا ۚ إِنَّهُمْ مُلَاقُو
رَبِّهِمْ وَلَٰكِنِّي أَرَاكُمْ قَوْمًا تَجْهَلُونَ
Dan (dia berkata): "Hai kaumku, aku tidak meminta
harta benda kepada kamu (sebagai upah) bagi seruanku. Upahku hanya dari Allah
dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang yang telah beriman. Sesungguhnya
mereka akan bertemu dengan Tuhannya, tetapi aku memandangmu suatu kaum yang
tidak tahu".
Catatan.
1)
“Aku tidak meminta upah kepada kalian,
pahalaku hanya dari Allah.”
2)
Konteks: Nabi Nuh hadapi kaum yang
menuduh dia dakwah untuk kepentingan pribadi.
3)
Jawaban: dakwah adalah misi, bukan
transaksi.
QS. Yunus (10:72)
فَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَمَا سَأَلْتُكُمْ مِنْ أَجْرٍ ۖ إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا
عَلَى اللَّهِ ۖ وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Jika kamu berpaling
(dari peringatanku), aku tidak meminta upah sedikitpun darimu. Upahku tidak
lain hanya dari Allah belaka, dan aku disuruh supaya aku termasuk golongan
orang yang berserah diri (kepada-Nya)".
Catatan.
1)
“Jika kalian berpaling, aku tidak
meminta upah atasnya… Allah memerintahkanku menjadi orang yang berserah diri.”
2)
Berhasil atau ditolak manusia.
3)
Tak ubah ketulusan.
4)
Dakwah tetap jalan.
5)
Mekipun tidak dihargai.
QS. Al-Furqan (25:57)
قُلْ مَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ
أَجْرٍ إِلَّا مَنْ شَاءَ أَنْ يَتَّخِذَ إِلَىٰ رَبِّهِ سَبِيلًا
Katakan (Muhammad):
"Aku tidak meminta upah sedikitpun kepada kamu dalam menyampaikan risalah,
melainkan (mengharapkan patuh) orang-orang yang mau mengambil jalan kepada
Tuhannya.
Catatan.
1)
“Aku tak minta upah… kecuali yang mau ambil
jalan pada Tuhannya.”
2)
Keuntungan dakwah bukan berupa uang
untuk dai.
3)
Tapi jalan menuju Allah bagi orang
yang mendengar.
QS. Al-An’am (6:90)
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ ۖ فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهْ ۗ قُلْ لَا
أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا ۖ إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرَىٰ لِلْعَالَمِينَ
Mereka itu orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah,
maka ikuti petunjuk mereka. Katakan: "Aku tidak meminta upah kepadamu
dalam menyampaikan (Al-Quran)". Al-Quran itu tidak lain hanya peringatan
untuk seluruh ummat.
Catatan.
1)
“Katakan: aku tidak minta upah…
Al-Qur’an adalah peringatan bagi seluruh alam.”
2)
Al-Qur’an bukan komoditas yang dijual.
3)
Dai bukan marketer.
4)
Pendakwah bukan pemasar
5)
Tapi pewaris risalah.
B.
Mengapa Tidak Menjadikan Sumber
Keuntungan Dunia?
1.
Agar kebenaran tak dikendalikan
kepentingan ekonomi
1)
Jika dakwah mencari uang:
2)
Materi pengaruhi isi ceramah
3)
Kebenaran sesuai selera sponsor
4)
Dakwah kejar popularitas.
5)
Bukan cari kebenaran
6)
Qur’an ingin kebenaran bersinar.
7)
Tanpa tawar-menawar.
C.
Agar dakwah tidak manipulasi orang
lemah
1)
Prinsip “tidak minta upah”
2)
Untuk melindungi:
3)
Orang miskin tak jadi objek bisnis
agama
4)
Tak jual beli iman.
5)
Agama tidak jadi alat menghisap massa
D.
Agar dai bebas dari pengaruh penguasa
dan pasar
1)
Jika dakwah disandera uang:
2)
Dai tunduk pada donor
3)
Suara kebenaran tumpul
4)
Kritik kezaliman hilang
5)
Ikhlas dai berani tegakkan kebenaran.
6)
Tak takut hilang sumber income.
E.
Ikhlas Adalah Jiwa Dakwah
QS. Az-Zumar (39:11-12)
قُلْ إِنِّي أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ اللَّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ
11. Katakan:
"Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan murnin taat
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama.
وَأُمِرْتُ لِأَنْ أَكُونَ أَوَّلَ
الْمُسْلِمِينَ
12. Dan aku
diperintahkan supaya menjadi orang yang pertama-tama berserah diri".
Catatan.
1)
Ikhlas tak sekadar niat.
2)
Tapi komitmen total:
3)
Dakwah adalah ibadah.
4)
Bukan profesi komersial.
F.
Hikmah Sejarah Para Nabi
1)
Semua nabi mengatakan hal yang sama:
2)
Nuh: setia walau dihina
3)
Hud: tegas tanpa upah
4)
Salih: mendahulukan keselamatan
umat
5)
Sueb: melawan ekonomi zalim tanpa
mencari untung
6)
Muhammad ﷺ: dakwah penuh
pengorbanan
Kesimpulan Qur’ani:
1)
Yang membuat dakwah kuat adalah pengorbanan.
2)
Bukan monetisasi.
G.
Rasulullah ﷺ dan Model Ikhlas
Nabi Muhammad bisa hidup dari dakwah.
Tapi Nabi justru:
1)
Nabi menolak kekayaan Quraisy
2)
Nabi menolak posisi politik.
3)
Jika harus kompromi agama
4)
Nabi hidup sederhana
5)
Nabi memberi semua harta untuk umat
6)
Nabi memurnikan misinya.
7)
Tak monetisasi Islam.
H.
Batasan dan Penjelasan Fiqh
Para ulama jelaskan:
1)
Dai boleh ambil hak finansial.
2)
Untuk kebutuhan dakwah:
3)
Untuk waktu, tenaga, biaya hidup.
4)
Tapi niat tetap ibadah
5)
Bukan tujuan utama
6)
Transparan
7)
Tak ubah isi dakwah
8)
Tapi agama tak boleh jadi komoditas.
9)
Untuk mewah dan masyhur.
10) Contoh halal:
a.
gaji guru agama
b.
kebutuhan dai untuk hidup
c.
operasional dakwah
11) Contoh tercela:
a.
jual ayat untuk pujian
b.
memanipulasi umat untuk donasi
c.
ceramah jadi industri hiburan
d.
menjual fatwa
I.
Tanda Dakwah Ikhlas
1)
Tujuannya jelas: mencari rida Allah.
2)
Kebenaran di atas popularitas.
3)
Mau menyampaikan ayat pahit yang benar,
bukan ayat manis yang laku dijual.
4)
Tidak menghitung hasil materi.
5)
Tidak bersedih jika tidak dibayar.
6)
Tidak ubah sikap ketika dapat materi.
7)
Berani menegur penguasa zalim.
8)
Memuliakan fakir miskin.
J.
Dakwah Bukan Bisnis, Tapi Cinta
Qur’an gambarkan dakwah sebagai:
1)
kasih sayang untuk manusia
2)
pelayanan untuk kebenaran
3)
jalan selamatkan jiwa
4)
warisan kenabian
5)
Cinta tidak menagih uang.
6)
Cinta hanya berharap orang selamat.
Kesimpulan
Menurut Al-Qur’an.
Dakwah ikhlas:
1)
Hanya mengharap rida Allah.
2)
Tak jadikan agama cari untung dunia.
3)
Bebas dari pengaruh uang dan kekuasaan.
4)
Mengutamakan kebenaran, bukan
kepentingan.
5)
Itu standar dakwah kenabian.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.
7)
Meta AI



.bmp)