URUTAN BENDA HARAM DI ALQURAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Urutan benda yang diharamkan.
Dalam Al-Qur’an.
Terkait makanan dan minuman.
Secara jelas dalam Surah:
1)
Al-Baqarah (2:173).
2)
Al-Mā’idah (5:3).
3)
Al-An‘ām (6:145).
4)
An-Naḥl (16:115).
Dalam 4 ayat ini.
Menyebut daftar hampir sama.
Bukti konsisten hukum Allah.
Penegasan bertahap.
Terhadap hal haram.
A.
Surah Al-Baqarah (2):173
إِنَّمَا حَرَّمَ
عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ
لِغَيْرِ اللَّهِ ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ
عَلَيْهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Sesungguhnya Allah hanya
mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika
disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa terpaksa
(memakannya) sedangkan dia tidak ingin dan tidak (pula) melampaui batas, maka
tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Catatan.
1)
Bangkai.
Yaitu binatang mati tak disembelih
secara syar’i.
Sebab mengandung darah beku dan
berbahaya.
2)
Darah.
Yaitu darah yang mengalir.
Bukan hati dan limpa.
Sebab najis dan sumber penyakit.
3)
Daging babi.
Seluruh bagian babi haram.
Sebab kotor, tak hanya dagingnya.
4)
Hewan disembelih tak sebut nama Allah.
Mengandung unsur syirik.
Tak dapat izin halal dari Allah.
B.
Surah Al-Mā’idah (5:3)
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ
لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ
وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى
النُّصُبِ وَأَنْ تَسْتَقْسِمُوا بِالْأَزْلَامِ ۚ ذَٰلِكُمْ فِسْقٌ ۗ الْيَوْمَ
يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ ۚ
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي
وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ
مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Diharamkan bagimu
(memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama
selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan
diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan
(diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga)
mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah
kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan)
agamamu, sebab itu jangan kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada
hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam jadi agama bagimu. Maka barangsiapa
terpaksa karena lapar tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
Catatan.
Ayat ini memperinci jenis bangkai:
1)
Mati tercekik.
2)
Mati dipukul.
3)
Jatuh dari tempat tinggi.
4)
Mati karena ditanduk.
5)
Dimakan binatang buas.
6)
Semua termasuk bangkai yang
haram.
7)
Sebab mati tak sembelihan syar’i.
C.
Surah Al-An‘ām (6):145
قُلْ لَا أَجِدُ فِي مَا أُوحِيَ إِلَيَّ مُحَرَّمًا عَلَىٰ طَاعِمٍ يَطْعَمُهُ
إِلَّا أَنْ يَكُونَ مَيْتَةً أَوْ دَمًا مَسْفُوحًا أَوْ لَحْمَ خِنْزِيرٍ
فَإِنَّهُ رِجْسٌ أَوْ فِسْقًا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ
غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَإِنَّ رَبَّكَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Katakan (Muhammad):
"Tidak aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang
diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu
bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi -- karena sesungguhnya semua
itu kotor -- atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa dalam keadaan terpaksa, sedangkan dia tidak ingin
dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang".
Catatan.
1)
Allah tegaskan 4 kategori pokok benda
haram.
2)
Bukti sederhana dan terbatasnya
larangan Allah (tidak berlebihan).
3)
Juga tegaskan prinsip “darurat
membolehkan yang haram”
D.
Surah An-Naḥl (16):115
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ
الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ
ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Sesungguhnya Allah hanya
mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang
disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa terpaksa
memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Catatan.
1)
Sama seperti urutan sebelumnya.
2)
Penegasan terakhir dari larangan.
3)
Menunjukkan rahmat Allah.
4)
Dalam situasi darurat.
5)
Boleh memakan untuk bertahan hidup.
Hikmah Urutan
1)
Ibn Kasir:
Urutan menunjukkan tingkat najis dan bahaya fisik sekaligus moral.
2)
Qurṭubi:
Semua larangan terkait penjagaan
jiwa, akal, dan aqidah.
3)
Sa‘di:
Allah menyebutnya “hanya” untuk menunjukkan bahwa selain itu pada
dasarnya halal.
Hikmah
1)
Allah ingin menjaga kesehatan tubuh
manusia.
2)
Semua yang diharamkan pasti membawa
bahaya, secara jasmani dan rohani.
3)
Allah ingin menjaga murni akidah.
4)
Larangan menyembelih atas nama selain
Allah.
5)
Bukti makanan pun jadi ujian tauhid.
6)
Allah tidak menyulitkan hamba-Nya.
7)
Dalam tiap ayat diakhiri keringanan.
8)
Dalam keadaan darurat.
9)
Tak ada makanan lain.
10) Boleh memakan yang haram
11) Sekadar bertahan hidup.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.




.jpg)
