URUTAN
QURAN TULI BISU BUTA SESUAI ILMU MODERN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 18.
صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ
Mereka tuli, bisu dan
buta, maka mereka tak akan kembali (ke
jalan yang benar),
Catatan.
1)
Menurut para ulama tafsir.
2)
Sifat tuli, bisu, dan buta.
3)
Bukan secara fisik.
4)
Tapi sifat batin atau hati mereka:
A. Tuli (صمٌّ):
1)
Tak mau mendengarkan kebenaran.
2)
Meskipun telinganya sehat.
B. Bisu (بكمٌ):
1)
Tak mau menyampaikan kebenaran.
2)
Padahal mulutnya bisa bicara.
C. Buta (عميٌ):
1)
Tak mau melihat tanda-tanda kebenaran.
2)
Meskipun matanya berfungsi.
Imam Qurthubi
sebut.
1)
Bentuk penghinaan pada orang kafir.
2)
Sebab abaikan potensi akal, hati, dan
pancaindra untuk kenal kebenaran.
Tafsir
Ibnu Kasir:
Mereka
seperti orang kehilangan.
Semua
alat untuk menerima petunjuk.
Berupa
pendengaran, bicara, dan penglihatan.
Mereka
tak akan Kembali.
Dari
kesesatan.
Tak
ada sarana untuk mengenal.
Dan
memahami kebenaran.
Tafsir
Jalalain:
Allah
menyerupakan orang kafir.
Dengan
orang tuli, bisu, dan buta.
Secara
batin.
Tak
mengambil manfaat.
Pendengaran,
ucapan, dan penglihatan.
Untuk petunjuk
dan nasihat.
Mustahil
akan kembali ke jalan yang benar.
Pesan utama
ayat .
1)
Hidayah bisa tertutup.
Jika sengaja menolak kebenaran.
2)
Ketika hati dibiarkan tertutup.
Sebab sombong.
Semua sarana mengenal
kebenaran.
Tak berguna.
3)
Peringatan bagi siapa pun.
4)
Agar tak berlaku seperti orang kafir.
Kesimpulan.
1)
Dalam semua ayat ini.
2)
Kata “tuli”, “bisu”, dan “buta”.
3)
Simbol rusak spiritual.
4)
Menolak pada kebenaran.
5)
Fisik mereka sehat.
6)
Tapi tak dipakai mengenal dan menyampaikan
kebenaran.
Dalam
Al-Qur’an urutannya:
1)
Tuli.
2)
Bisu.
3)
Buta.
Sesuai
ilmu kedokteran modern.
Jawaban
ahli tafsir.
1)
Urutan proses menolak kebenaran.
2)
Urutan tuli → bisu → buta.
3)
Tahapan hancur spiritual.
A. Tuli (صُمٌّ):
1)
Menolak mendengar kebenaran.
2)
Tahap awal penolakan.
3)
Abaikan nasihat, ayat, atau peringatan.
B. Bisu (بُكْمٌ):
1)
Tak pernah mendengar yang benar.
2)
Dia tak berbicara yang benar.
3)
Tidak mau dakwah.
4)
Tak sampaikan kebenaran.
5)
Tak membela kebenaran.
C. Buta (عُمْيٌ):
1)
Akhirnya, hatinya buta.
2)
Tak bisa melihat kebenaran.
3)
Hatinya tertutup.
4)
Tak bisa membedakan benar dan salah.
Urutan
dalam Al-Quran.
1)
Tuli.
2)
Bisu.
3)
Buta.
Sesuai
perkembangan indra bayi.
Berdasar
ilmu perkembangan manusia:
Urutan
perkembangan indra bayi.
Menurut Ilmu Biologi dan Psikologi.
A. Pendengaran
(mendengar).
1)
Aktif sejak dalam kandungan.
2)
Bayi mampu mendengar suara.
3)
Sejak usia hamil 25-28 minggu.
4)
Setelah lahir.
Pendengaran indra pertama yang
aktif dan berkembang cepat.
5)
Bayi bisa mengenali suara ibu, azan, dan
musik lembut sejak dini.
B. Ucapan
(berbicara).
Hasil
dari mendengar
1)
Setelah sering mendengar.
2)
Bayi mulai meniru suara.
3)
Bicara berkembang setelah pendengaran.
4)
Bicara butuh contoh suara.
C. Penglihatan.
1)
Penglihatan berkembang paling lambat.
2)
Mata bayi bisa fokus penuh.
3)
Setelah beberapa bulan.
Sungguh
hebat.
Al-Qur’an sebut urutan ini.
Sekitar
1.400 tahun.
Sebelum
bukti ilmu modern.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.



.bmp)
.bmp)
.bmp)
.bmp)