YAHUDI ANGGAP UZAIR ANAK ALLAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Konsep “anak Tuhan”
Menurut kaum:
1)
Musyrik.
2)
Yahudi.
3)
Nasrani
Dalam Al-Qur’an.
A.
Kaum Musyrik (Pagan Arab):
Malaikat dianggap anak putri Allah
1)
QS. Az-Zukhruf 19:
2)
QS. An-Nahl 57–59.
3)
QS. As-Saffat 149–153.
Pemahaman mereka
1)
Malaikat dianggap makhluk suci.
2)
Pantas diberi status “anak Tuhan.”
3)
Tapi anehnya, orang musyrik tidak suka
anak perempuan.
4)
Tapi menisbatkan “anak perempuan”
kepada Allah.
5)
Dikritik keras oleh Qur’an.
Bantahan Qur’an
1)
Allah Maha Suci dari punya anak.
2)
Konsep “anak” adalah sifat makhluk,
bukan Tuhan.
3)
Menisbatkan anak pada Allah.
4)
Yaitu syirik dan kontradiksi logis.
B.
Sebagian Yahudi: anggap ‘Uzair
(Ezra) sebagai anak Allah
1)
QS. At-Taubah 30:
Catatan penting:
1)
Tak semua Yahudi meyakini demikian.
2)
Sekelompok Yahudi di Madinah.
3)
Mengagungkan ‘Uzair.
4)
Sebab jasa besarnya menjaga Taurat.
5)
Menempatkan seperti “anak Tuhan”.
Bantahan Qur’an
1)
Kepercayaan itu hanya klaim tanpa dalil.
2)
Allah tak punya anak, tak beranak dan
tak diperanakkan
(QS. Al-Ikhlas 3).
3)
Menyamakan manusia dengan Tuhan adalah
salah akidah.
C.
Nasrani: Isa Al-Masih dianggap Anak
Allah
1)
QS. At-Taubah 30:
2)
QS. Al-Maidah 72–73, 116.
3)
QS. Maryam 35.
4)
QS. Al-Ikhlas 1–4.
Al-Quran menolak konsep itu.
Penjelasan akidah Kristen
1)
“Anak Tuhan” dipahami sebagai kesatuan
dengan Tuhan (konsep Trinitas), bukan anak biologis.
2)
Tapi tetap dianggap angkat Nabi Isa ke
derajat ketuhanan.
Bantahan Qur’an
1)
Tuhan tak butuh istri atau pasangan
(QS. Al-An’am 101).
2)
Isa adalah:
a.
Hamba Allah (QS. Maryam 30),
b.
Nabi,
c.
Rasul,
d.
Tak disalib sebagai Tuhan,
e.
Tak pernah mengklaim sebagai Tuhan
(QS. Al-Maidah 116).
Kesimpulan Qur’an seluruh klaim “anak Tuhan”
1)
Secara logika = mustahil
2)
Punya “anak” berarti:
a.
Butuh pasangan,
b.
Butuh proses biologis,
c.
Tunjukkan kekurangan.
d.
Tunjukkan jenis kelamin,
e.
Perubahan dari tak punya jadi punya.
f. Semua mustahil bagi Allah Yang Maha Esa.
2)
Secara Akidah.
a.
Syirik
b.
Samakan makhluk dengan Allah.
c.
Ubah sifat tuhan jadi sifat makhluk.
Pernyataan universal Qur’an
1)
QS. Al-Ikhlas 3:
“Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan.”
2)
QS. Maryam 88–92:
“Mereka berkata: Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil anak.
Sungguh kalian membawa sesuatu yang sangat mungkar.”
YAHUDI ANGGAP UZAIR ANAK ALLAH
(At-Taubah 9:30)
وَقَالَتِ الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللَّهِ وَقَالَتِ النَّصَارَى الْمَسِيحُ
ابْنُ اللَّهِ ۖ ذَٰلِكَ قَوْلُهُمْ بِأَفْوَاهِهِمْ ۖ يُضَاهِئُونَ قَوْلَ
الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ ۚ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ ۚ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ
Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera
Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "Al-Masih itu putera
Allah". Demikian ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru
perkataan orang-orang kafir terdahulu. Dilaknati Allah mereka, bagaimana mereka
sampai berpaling?
Tafsir Ibnu Kasir
1)
Tak semua Yahudi berkata demikian.
2)
Tapi kelompok kecil Yahudi di Madinah.
3)
Mereka agungkan ‘Uzair berlebihan.
4)
Sebab diyakini hafal kembali Taurat.
5)
Setelah hilang zaman Babilonia.
6)
Kagum dan kultus berkembang.
7)
Jadi keyakinan keliru.
8)
Bahwa ia “anak Allah”.
9)
Seperti Nasrani kultuskan Isa.
Tafsir Tabari
1)
Yahudi anggap Uzair sangat suci.
2)
Dekat dengan Allah.
3)
Punya posisi rohani tinggi.
4)
Saking tingginya penghormatan.
5)
Sebagian menyebut “ibnullah”.
6)
Gelar mulia.
7)
Akhirnya jadi yakin literal (harfiah).
8)
Keyakinan dari penyimpangan gelar.
9)
Yang terlalu diagungkan.
Tafsir Qurthubi
1)
Kaum Yahudi Hijaz mengatakan hal itu.
2)
Terutama Yahudi Madinah.
3)
Bukan Yahudi seluruh dunia.
4)
Sebagian riwayat sebut Yahudi Bani
Quraizhah dan Bani Nadhir.
5)
Penyebabnya:
6)
‘Uzair dianggap kembalikan Taurat.
7)
Setelah hilang.
8)
Dianggap punya derajat seperti anak
Tuhan.
9)
Klaim komunitas Yahudi tertentu di
Arabia.
10) Bukan akidah Yahudi global.
Tafsir Fakhruddin Razi
1)
Istilah “anak Allah”
2)
Dipakai kaum Yahudi.
3)
Metafora orang suci.
4)
Sebagian kelompok di Jazirah Arab.
5)
Pahami secara literal.
6)
Dikritik oleh Al-Qur’an.
7)
Al-Qur’an kecam kultus berlebihan.
8)
Mengarah pada syirik.
9)
Kesalahan pahami gelar kehormatan.
10) Jadi makna ketuhanan literal.
Tafsir Modern
Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, dan Sayid
Qutb menekankan:
1)
Al-Qur’an kritik tiap kultus manusia.
2)
Jadi sosok ketuhanan.
3)
Seperti Uzair dan Isa.
4)
Penyimpangan terjadi karena:
a.
Kultus wali atau nabi
b.
Mewarisi cerita generasi sebelumnya.
c.
Pengaruh mitos pasca-penjajahan
Babilonia
Kesimpulan ulama modern:
1)
Pengultusan tokoh suci .
2)
Timbul kepercayaan keliru.
Mengapa Uzair Dianggap Begitu Mulia?
Beberapa riwayat:
1)
Setelah penyerangan Babilonia.
2)
Taurat hilang.
3)
Allah beri ilham pada Uzair.
4)
Susun kembali Taurat dari hafalan.
5)
Karena ajaib.
6)
Sebagian Yahudi terlalu agungkan.
Kesimpulan Utama
1)
Tidak semua Yahudi percaya Uzair anak
Allah.
2)
Hanya kelompok kecil Yahudi Madinah.
3)
Kultus pada Uzair.
4)
Timbul penyimpangan aqidah.
5)
Al-Qur’an kritik samakan makhluk
dengan Allah.
6)
Apa pun alasannya.
7)
Tafsir ulama klasik dan modern sepakat
.
8)
Hal itu bentuk ghuluw (berlebihan).
9)
Dalam memuliakan manusia.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.
7)
Meta AI



.bmp)