Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Monday, July 3, 2017

123. SIHIR

SURAH AL-FALAQ DAN AN-NAS,
BACAAN MELAWAN SIHIR
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Ibnu Abbas berkata,”Suatu hari Nabi Muhammad sakit cukup parah. Datang dua malaikat menjenguk Nabi. Ternyata beliau disihir oleh Labid bin A’sham, seorang Yahudi. Sihirnya berupa gulungan rambut. Terdiri atas 11 buhul pada seutas tali.         Buhul merupakan simpul atau ikatan pada tali.
      Sihir merupakan ilmu tentang penggunaan kekuatan gaib. Perbuatan ajaib yang dilakukan dengan pesona dan kekuatan gaib. Berupa guna-guna, mantra, teluh, dan semacamnya.
      Allah memerintahkan Nabi membaca dua surah ini. Yaitu membaca surah Al-Falaq dan surah An-Nas. Surah Al-Falaq berisi 5 ayat dan surah An-Nas berisi 6 ayat. Setiap Nabi membaca satu ayat. Maka lepaslah satu buhul pada ikatan tali tersebut.
      Nabi selesai membaca 5 ayat surah Al-Falaq dan 6 ayat surah An-Nas, maka lepaslah 11 buhul ikatan tali tersebut. Gulungan rambut tersebut terlepas semuanya. Nabi menjadi sehat kembali. Alhamdulillah.
        Al-Quran surah Al-Falaq. Surah ke-113, berisi 5 ayat. Juz ke-30. Merupakan surah Makkiyah, surah yang diturunkan malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad di Mekah.
  “Bismilaahirahmanirahiim. Qul a'udzu birobbil falaq. Min syarri ma kholaq. Wamin syarri ghosiqin idza waqob. Wamin syarrin naffatsati fiil 'uqad. Wamin syarri hasidin idza hasad.”
      Katakan,"Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki".  
      Al-Quran surah An-Nas. Surah ke-114 ayat. Berisi 6 ayat.  Juz ke-30. Merupakan surah Makkiyah, surah yang diturunkan malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad di Mekah.
    “Bismilaahirahmanirahiim. Qul Auudzu bi rabbinnaas. Malikinnaas. Ilahinnaas. Min syarril waswaasil khannaas. Alladzii yuwaswisu fii suduurinnaas. Minal jinnati wannaas.”
      Katakan,"Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. Dari (golongan) jin dan manusia.”
Daftar Pustaka

1.    Hatta, Ahmad. Tafsir  Al-Quran Per Kata. Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Penerbit Pustaka Maghfirah. Jakarta, 2011. 

123. SIHIR

SURAH AL-FALAQ DAN AN-NAS,
BACAAN MELAWAN SIHIR
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Ibnu Abbas berkata,”Suatu hari Nabi Muhammad sakit cukup parah. Datang dua malaikat menjenguk Nabi. Ternyata beliau disihir oleh Labid bin A’sham, seorang Yahudi. Sihirnya berupa gulungan rambut. Terdiri atas 11 buhul pada seutas tali.         Buhul merupakan simpul atau ikatan pada tali.
      Sihir merupakan ilmu tentang penggunaan kekuatan gaib. Perbuatan ajaib yang dilakukan dengan pesona dan kekuatan gaib. Berupa guna-guna, mantra, teluh, dan semacamnya.
      Allah memerintahkan Nabi membaca dua surah ini. Yaitu membaca surah Al-Falaq dan surah An-Nas. Surah Al-Falaq berisi 5 ayat dan surah An-Nas berisi 6 ayat. Setiap Nabi membaca satu ayat. Maka lepaslah satu buhul pada ikatan tali tersebut.
      Nabi selesai membaca 5 ayat surah Al-Falaq dan 6 ayat surah An-Nas, maka lepaslah 11 buhul ikatan tali tersebut. Gulungan rambut tersebut terlepas semuanya. Nabi menjadi sehat kembali. Alhamdulillah.
        Al-Quran surah Al-Falaq. Surah ke-113, berisi 5 ayat. Juz ke-30. Merupakan surah Makkiyah, surah yang diturunkan malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad di Mekah.
  “Bismilaahirahmanirahiim. Qul a'udzu birobbil falaq. Min syarri ma kholaq. Wamin syarri ghosiqin idza waqob. Wamin syarrin naffatsati fiil 'uqad. Wamin syarri hasidin idza hasad.”
      Katakan,"Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki".  
      Al-Quran surah An-Nas. Surah ke-114 ayat. Berisi 6 ayat.  Juz ke-30. Merupakan surah Makkiyah, surah yang diturunkan malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad di Mekah.
    “Bismilaahirahmanirahiim. Qul Auudzu bi rabbinnaas. Malikinnaas. Ilahinnaas. Min syarril waswaasil khannaas. Alladzii yuwaswisu fii suduurinnaas. Minal jinnati wannaas.”
      Katakan,"Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. Dari (golongan) jin dan manusia.”
Daftar Pustaka

1.    Hatta, Ahmad. Tafsir  Al-Quran Per Kata. Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Penerbit Pustaka Maghfirah. Jakarta, 2011. 

122, BASMALAH

DENGAN MEMBACA BASMALAH,
KITA MULAI SEMUA KEGIATAN
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

            Mari kita selalu memulai setiap kegiatan dengan membaca “Basmalah.” Yaitu ucapan “Bismillahi rahmani rahim.” Bi ismi Allah Al-Rahman Al-Rahim. Yang artinya “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang”.
      Dengan membaca “Basmalah”, bukan sekedar mengharapkan “berkah.” Tetapi, kita juga diharapkan menghayati maknanya. Sehingga mampu menghasilkan sikap, perilaku, pengetahuan, dan hasil karya yang positif.
      Profesor Quraish Shihab menjelaskan makna “Basmalah”. Kata “bi’ diterjemahkan “dengan” yang dikaitkan dengan kegiatan memulai sesuatu. Sehingga setiap orang yang mengucapkan basmalah, pada hakikatnya berkata,”Dengan nama Allah atau Demi Allah, saya memulai pekerjaan ini”.
      Ketika seseorang berkata,”Demi Allah, saya memulai kegiatan ini”. Maka pekerjaan tersebut pasti tak akan merugikan pihak mana pun. Dengan mengucapkan “Dengan nama Allah”, berarti kita membentengi diri dan pekerjaan kita dari godaan nafsu dan ambisi pribadi. 
      Kata “bi” juga dikaitkan dengan “kekuasaan dan pertolongan.” Sehingga semua orang yang mengucapkan “basmalah”, juga menyadari pekerjaan yang dilakukannya bisa terlaksana dan dapat selesai dengan baik, semuanya atas izin dan bantuan Allah.
     Dengan permohonan itu, dalam diri si pengucap tertanam jiwa sebagai makhluk yang lemah di hadapan Allah. Tetapi, pada saat yang sama, tertanam pula kekuatan, perasaan percaya diri, dan sikap optimis dalam menghadapi segala hal.
      Apabila suatu pekerjaan dilakukan atas nama Allah, pastilah hasilnya akan sempurna, indah, baik ,dan benar karena sifat-sifat Allah menjiwai dalam pekerjaan tersebut.
     Allah memiliki sifat Maha Sempurna. Dalam ucapan basmalah, terdapat dua sifat yang ditonjolkan. Yaitu sifat Al-Rahman dan Al-Rahim.
      Sifat Al-Rahman berupa curahan rahmat yang diberikan kepada semua makhluk Allah, dan kepada seluruh alam raya. Karunia rahmat ini diberikan kepada semua manusia yang beriman maupun yang tidak beriman.
      Sifat Al-Rahim merupakan curahan rahmat yang diberikan hanya untuk orang-orang yang beriman saja, di akhirat kelak. Rahmat yang hanya diberikan kepada orang yang melaksanakan semua perintah Allah, dan menjauhi segala larangan Allah.
      Kedua sifat tersebut, yaitu sifat Al-Rahman dan sifat Al-Rahim. Selalu diusahakan oleh orang yang mengucap basmalah dalam setiap memulai pekerjaannya. Kasih sayangnya dicurahkan bukan hanya untuk sesama muslim saja, tetapi juga diberikan kepada sesama manusia. Bahkan kepada sesama mahkluk Allah.  Termasuk kepada hewan dan tumbuhan.
      Mengucapkan basmalah pada saat kita akan mulai menulis. Niscaya tulisan kita akan menjadi indah dan benar. Kasih sayang akan tercurah dalam tulisan kita. Sehingga tulisan kita akan bermanfaat. Tak menjadi tulisan sia-sia.
     Mengucapkan basmalah saat kita akan memakai pakaian, berjalan, belajar, bekerja, dan berbaring, dan sebagainya. Agar kasih sayang Allah tercurah kepada kita dan kita mampu mencurahkan kasih saying kepada yang lain.
      Jadi, marilah kita biasakan mengucapkan basmalah, saat akan mulai berbuat apa pun. Agar kita bisa mendapatkan kesejahteraan di dunia dan akhirat. Amin.
Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

122. BASMALAH

DENGAN MEMBACA BASMALAH,
KITA MULAI SEMUA KEGIATAN
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

            Mari kita selalu memulai setiap kegiatan dengan membaca “Basmalah.” Yaitu ucapan “Bismillahi rahmani rahim.” Bi ismi Allah Al-Rahman Al-Rahim. Yang artinya “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang”.
      Dengan membaca “Basmalah”, bukan sekedar mengharapkan “berkah.” Tetapi, kita juga diharapkan menghayati maknanya. Sehingga mampu menghasilkan sikap, perilaku, pengetahuan, dan hasil karya yang positif.
      Profesor Quraish Shihab menjelaskan makna “Basmalah”. Kata “bi’ diterjemahkan “dengan” yang dikaitkan dengan kegiatan memulai sesuatu. Sehingga setiap orang yang mengucapkan basmalah, pada hakikatnya berkata,”Dengan nama Allah atau Demi Allah, saya memulai pekerjaan ini”.
      Ketika seseorang berkata,”Demi Allah, saya memulai kegiatan ini”. Maka pekerjaan tersebut pasti tak akan merugikan pihak mana pun. Dengan mengucapkan “Dengan nama Allah”, berarti kita membentengi diri dan pekerjaan kita dari godaan nafsu dan ambisi pribadi. 
      Kata “bi” juga dikaitkan dengan “kekuasaan dan pertolongan.” Sehingga semua orang yang mengucapkan “basmalah”, juga menyadari pekerjaan yang dilakukannya bisa terlaksana dan dapat selesai dengan baik, semuanya atas izin dan bantuan Allah.
     Dengan permohonan itu, dalam diri si pengucap tertanam jiwa sebagai makhluk yang lemah di hadapan Allah. Tetapi, pada saat yang sama, tertanam pula kekuatan, perasaan percaya diri, dan sikap optimis dalam menghadapi segala hal.
      Apabila suatu pekerjaan dilakukan atas nama Allah, pastilah hasilnya akan sempurna, indah, baik ,dan benar karena sifat-sifat Allah menjiwai dalam pekerjaan tersebut.
     Allah memiliki sifat Maha Sempurna. Dalam ucapan basmalah, terdapat dua sifat yang ditonjolkan. Yaitu sifat Al-Rahman dan Al-Rahim.
      Sifat Al-Rahman berupa curahan rahmat yang diberikan kepada semua makhluk Allah, dan kepada seluruh alam raya. Karunia rahmat ini diberikan kepada semua manusia yang beriman maupun yang tidak beriman.
      Sifat Al-Rahim merupakan curahan rahmat yang diberikan hanya untuk orang-orang yang beriman saja, di akhirat kelak. Rahmat yang hanya diberikan kepada orang yang melaksanakan semua perintah Allah, dan menjauhi segala larangan Allah.
      Kedua sifat tersebut, yaitu sifat Al-Rahman dan sifat Al-Rahim. Selalu diusahakan oleh orang yang mengucap basmalah dalam setiap memulai pekerjaannya. Kasih sayangnya dicurahkan bukan hanya untuk sesama muslim saja, tetapi juga diberikan kepada sesama manusia. Bahkan kepada sesama mahkluk Allah.  Termasuk kepada hewan dan tumbuhan.
      Mengucapkan basmalah pada saat kita akan mulai menulis. Niscaya tulisan kita akan menjadi indah dan benar. Kasih sayang akan tercurah dalam tulisan kita. Sehingga tulisan kita akan bermanfaat. Tak menjadi tulisan sia-sia.
     Mengucapkan basmalah saat kita akan memakai pakaian, berjalan, belajar, bekerja, dan berbaring, dan sebagainya. Agar kasih sayang Allah tercurah kepada kita dan kita mampu mencurahkan kasih saying kepada yang lain.
      Jadi, marilah kita biasakan mengucapkan basmalah, saat akan mulai berbuat apa pun. Agar kita bisa mendapatkan kesejahteraan di dunia dan akhirat. Amin.
Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

122. BASMALAH

DENGAN MEMBACA BASMALAH,
KITA MULAI SEMUA KEGIATAN
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

            Mari kita selalu memulai setiap kegiatan dengan membaca “Basmalah.” Yaitu ucapan “Bismillahi rahmani rahim.” Bi ismi Allah Al-Rahman Al-Rahim. Yang artinya “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang”.
      Dengan membaca “Basmalah”, bukan sekedar mengharapkan “berkah.” Tetapi, kita juga diharapkan menghayati maknanya. Sehingga mampu menghasilkan sikap, perilaku, pengetahuan, dan hasil karya yang positif.
      Profesor Quraish Shihab menjelaskan makna “Basmalah”. Kata “bi’ diterjemahkan “dengan” yang dikaitkan dengan kegiatan memulai sesuatu. Sehingga setiap orang yang mengucapkan basmalah, pada hakikatnya berkata,”Dengan nama Allah atau Demi Allah, saya memulai pekerjaan ini”.
      Ketika seseorang berkata,”Demi Allah, saya memulai kegiatan ini”. Maka pekerjaan tersebut pasti tak akan merugikan pihak mana pun. Dengan mengucapkan “Dengan nama Allah”, berarti kita membentengi diri dan pekerjaan kita dari godaan nafsu dan ambisi pribadi. 
      Kata “bi” juga dikaitkan dengan “kekuasaan dan pertolongan.” Sehingga semua orang yang mengucapkan “basmalah”, juga menyadari pekerjaan yang dilakukannya bisa terlaksana dan dapat selesai dengan baik, semuanya atas izin dan bantuan Allah.
     Dengan permohonan itu, dalam diri si pengucap tertanam jiwa sebagai makhluk yang lemah di hadapan Allah. Tetapi, pada saat yang sama, tertanam pula kekuatan, perasaan percaya diri, dan sikap optimis dalam menghadapi segala hal.
      Apabila suatu pekerjaan dilakukan atas nama Allah, pastilah hasilnya akan sempurna, indah, baik ,dan benar karena sifat-sifat Allah menjiwai dalam pekerjaan tersebut.
     Allah memiliki sifat Maha Sempurna. Dalam ucapan basmalah, terdapat dua sifat yang ditonjolkan. Yaitu sifat Al-Rahman dan Al-Rahim.
      Sifat Al-Rahman berupa curahan rahmat yang diberikan kepada semua makhluk Allah, dan kepada seluruh alam raya. Karunia rahmat ini diberikan kepada semua manusia yang beriman maupun yang tidak beriman.
      Sifat Al-Rahim merupakan curahan rahmat yang diberikan hanya untuk orang-orang yang beriman saja, di akhirat kelak. Rahmat yang hanya diberikan kepada orang yang melaksanakan semua perintah Allah, dan menjauhi segala larangan Allah.
      Kedua sifat tersebut, yaitu sifat Al-Rahman dan sifat Al-Rahim. Selalu diusahakan oleh orang yang mengucap basmalah dalam setiap memulai pekerjaannya. Kasih sayangnya dicurahkan bukan hanya untuk sesama muslim saja, tetapi juga diberikan kepada sesama manusia. Bahkan kepada sesama mahkluk Allah.  Termasuk kepada hewan dan tumbuhan.
      Mengucapkan basmalah pada saat kita akan mulai menulis. Niscaya tulisan kita akan menjadi indah dan benar. Kasih sayang akan tercurah dalam tulisan kita. Sehingga tulisan kita akan bermanfaat. Tak menjadi tulisan sia-sia.
     Mengucapkan basmalah saat kita akan memakai pakaian, berjalan, belajar, bekerja, dan berbaring, dan sebagainya. Agar kasih sayang Allah tercurah kepada kita dan kita mampu mencurahkan kasih saying kepada yang lain.
      Jadi, marilah kita biasakan mengucapkan basmalah, saat akan mulai berbuat apa pun. Agar kita bisa mendapatkan kesejahteraan di dunia dan akhirat. Amin.
Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

122. BASMALAH

DENGAN MEMBACA BASMALAH,
KITA MULAI SEMUA KEGIATAN
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

            Mari kita selalu memulai setiap kegiatan dengan membaca “Basmalah.” Yaitu ucapan “Bismillahi rahmani rahim.” Bi ismi Allah Al-Rahman Al-Rahim. Yang artinya “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang”.
      Dengan membaca “Basmalah”, bukan sekedar mengharapkan “berkah.” Tetapi, kita juga diharapkan menghayati maknanya. Sehingga mampu menghasilkan sikap, perilaku, pengetahuan, dan hasil karya yang positif.
      Profesor Quraish Shihab menjelaskan makna “Basmalah”. Kata “bi’ diterjemahkan “dengan” yang dikaitkan dengan kegiatan memulai sesuatu. Sehingga setiap orang yang mengucapkan basmalah, pada hakikatnya berkata,”Dengan nama Allah atau Demi Allah, saya memulai pekerjaan ini”.
      Ketika seseorang berkata,”Demi Allah, saya memulai kegiatan ini”. Maka pekerjaan tersebut pasti tak akan merugikan pihak mana pun. Dengan mengucapkan “Dengan nama Allah”, berarti kita membentengi diri dan pekerjaan kita dari godaan nafsu dan ambisi pribadi. 
      Kata “bi” juga dikaitkan dengan “kekuasaan dan pertolongan.” Sehingga semua orang yang mengucapkan “basmalah”, juga menyadari pekerjaan yang dilakukannya bisa terlaksana dan dapat selesai dengan baik, semuanya atas izin dan bantuan Allah.
     Dengan permohonan itu, dalam diri si pengucap tertanam jiwa sebagai makhluk yang lemah di hadapan Allah. Tetapi, pada saat yang sama, tertanam pula kekuatan, perasaan percaya diri, dan sikap optimis dalam menghadapi segala hal.
      Apabila suatu pekerjaan dilakukan atas nama Allah, pastilah hasilnya akan sempurna, indah, baik ,dan benar karena sifat-sifat Allah menjiwai dalam pekerjaan tersebut.
     Allah memiliki sifat Maha Sempurna. Dalam ucapan basmalah, terdapat dua sifat yang ditonjolkan. Yaitu sifat Al-Rahman dan Al-Rahim.
      Sifat Al-Rahman berupa curahan rahmat yang diberikan kepada semua makhluk Allah, dan kepada seluruh alam raya. Karunia rahmat ini diberikan kepada semua manusia yang beriman maupun yang tidak beriman.
      Sifat Al-Rahim merupakan curahan rahmat yang diberikan hanya untuk orang-orang yang beriman saja, di akhirat kelak. Rahmat yang hanya diberikan kepada orang yang melaksanakan semua perintah Allah, dan menjauhi segala larangan Allah.
      Kedua sifat tersebut, yaitu sifat Al-Rahman dan sifat Al-Rahim. Selalu diusahakan oleh orang yang mengucap basmalah dalam setiap memulai pekerjaannya. Kasih sayangnya dicurahkan bukan hanya untuk sesama muslim saja, tetapi juga diberikan kepada sesama manusia. Bahkan kepada sesama mahkluk Allah.  Termasuk kepada hewan dan tumbuhan.
      Mengucapkan basmalah pada saat kita akan mulai menulis. Niscaya tulisan kita akan menjadi indah dan benar. Kasih sayang akan tercurah dalam tulisan kita. Sehingga tulisan kita akan bermanfaat. Tak menjadi tulisan sia-sia.
     Mengucapkan basmalah saat kita akan memakai pakaian, berjalan, belajar, bekerja, dan berbaring, dan sebagainya. Agar kasih sayang Allah tercurah kepada kita dan kita mampu mencurahkan kasih saying kepada yang lain.
      Jadi, marilah kita biasakan mengucapkan basmalah, saat akan mulai berbuat apa pun. Agar kita bisa mendapatkan kesejahteraan di dunia dan akhirat. Amin.
Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

122. BASMALAH

DENGAN MEMBACA BASMALAH,
KITA MULAI SEMUA KEGIATAN
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

            Mari kita selalu memulai setiap kegiatan dengan membaca “Basmalah.” Yaitu ucapan “Bismillahi rahmani rahim.” Bi ismi Allah Al-Rahman Al-Rahim. Yang artinya “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang”.
      Dengan membaca “Basmalah”, bukan sekedar mengharapkan “berkah.” Tetapi, kita juga diharapkan menghayati maknanya. Sehingga mampu menghasilkan sikap, perilaku, pengetahuan, dan hasil karya yang positif.
      Profesor Quraish Shihab menjelaskan makna “Basmalah”. Kata “bi’ diterjemahkan “dengan” yang dikaitkan dengan kegiatan memulai sesuatu. Sehingga setiap orang yang mengucapkan basmalah, pada hakikatnya berkata,”Dengan nama Allah atau Demi Allah, saya memulai pekerjaan ini”.
      Ketika seseorang berkata,”Demi Allah, saya memulai kegiatan ini”. Maka pekerjaan tersebut pasti tak akan merugikan pihak mana pun. Dengan mengucapkan “Dengan nama Allah”, berarti kita membentengi diri dan pekerjaan kita dari godaan nafsu dan ambisi pribadi. 
      Kata “bi” juga dikaitkan dengan “kekuasaan dan pertolongan.” Sehingga semua orang yang mengucapkan “basmalah”, juga menyadari pekerjaan yang dilakukannya bisa terlaksana dan dapat selesai dengan baik, semuanya atas izin dan bantuan Allah.
     Dengan permohonan itu, dalam diri si pengucap tertanam jiwa sebagai makhluk yang lemah di hadapan Allah. Tetapi, pada saat yang sama, tertanam pula kekuatan, perasaan percaya diri, dan sikap optimis dalam menghadapi segala hal.
      Apabila suatu pekerjaan dilakukan atas nama Allah, pastilah hasilnya akan sempurna, indah, baik ,dan benar karena sifat-sifat Allah menjiwai dalam pekerjaan tersebut.
     Allah memiliki sifat Maha Sempurna. Dalam ucapan basmalah, terdapat dua sifat yang ditonjolkan. Yaitu sifat Al-Rahman dan Al-Rahim.
      Sifat Al-Rahman berupa curahan rahmat yang diberikan kepada semua makhluk Allah, dan kepada seluruh alam raya. Karunia rahmat ini diberikan kepada semua manusia yang beriman maupun yang tidak beriman.
      Sifat Al-Rahim merupakan curahan rahmat yang diberikan hanya untuk orang-orang yang beriman saja, di akhirat kelak. Rahmat yang hanya diberikan kepada orang yang melaksanakan semua perintah Allah, dan menjauhi segala larangan Allah.
      Kedua sifat tersebut, yaitu sifat Al-Rahman dan sifat Al-Rahim. Selalu diusahakan oleh orang yang mengucap basmalah dalam setiap memulai pekerjaannya. Kasih sayangnya dicurahkan bukan hanya untuk sesama muslim saja, tetapi juga diberikan kepada sesama manusia. Bahkan kepada sesama mahkluk Allah.  Termasuk kepada hewan dan tumbuhan.
      Mengucapkan basmalah pada saat kita akan mulai menulis. Niscaya tulisan kita akan menjadi indah dan benar. Kasih sayang akan tercurah dalam tulisan kita. Sehingga tulisan kita akan bermanfaat. Tak menjadi tulisan sia-sia.
     Mengucapkan basmalah saat kita akan memakai pakaian, berjalan, belajar, bekerja, dan berbaring, dan sebagainya. Agar kasih sayang Allah tercurah kepada kita dan kita mampu mencurahkan kasih saying kepada yang lain.
      Jadi, marilah kita biasakan mengucapkan basmalah, saat akan mulai berbuat apa pun. Agar kita bisa mendapatkan kesejahteraan di dunia dan akhirat. Amin.
Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

122, BASMALAH

DENGAN MEMBACA BASMALAH,
KITA MULAI SEMUA KEGIATAN
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

            Mari kita selalu memulai setiap kegiatan dengan membaca “Basmalah.” Yaitu ucapan “Bismillahi rahmani rahim.” Bi ismi Allah Al-Rahman Al-Rahim. Yang artinya “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang”.
      Dengan membaca “Basmalah”, bukan sekedar mengharapkan “berkah.” Tetapi, kita juga diharapkan menghayati maknanya. Sehingga mampu menghasilkan sikap, perilaku, pengetahuan, dan hasil karya yang positif.
      Profesor Quraish Shihab menjelaskan makna “Basmalah”. Kata “bi’ diterjemahkan “dengan” yang dikaitkan dengan kegiatan memulai sesuatu. Sehingga setiap orang yang mengucapkan basmalah, pada hakikatnya berkata,”Dengan nama Allah atau Demi Allah, saya memulai pekerjaan ini”.
      Ketika seseorang berkata,”Demi Allah, saya memulai kegiatan ini”. Maka pekerjaan tersebut pasti tak akan merugikan pihak mana pun. Dengan mengucapkan “Dengan nama Allah”, berarti kita membentengi diri dan pekerjaan kita dari godaan nafsu dan ambisi pribadi. 
      Kata “bi” juga dikaitkan dengan “kekuasaan dan pertolongan.” Sehingga semua orang yang mengucapkan “basmalah”, juga menyadari pekerjaan yang dilakukannya bisa terlaksana dan dapat selesai dengan baik, semuanya atas izin dan bantuan Allah.
     Dengan permohonan itu, dalam diri si pengucap tertanam jiwa sebagai makhluk yang lemah di hadapan Allah. Tetapi, pada saat yang sama, tertanam pula kekuatan, perasaan percaya diri, dan sikap optimis dalam menghadapi segala hal.
      Apabila suatu pekerjaan dilakukan atas nama Allah, pastilah hasilnya akan sempurna, indah, baik ,dan benar karena sifat-sifat Allah menjiwai dalam pekerjaan tersebut.
     Allah memiliki sifat Maha Sempurna. Dalam ucapan basmalah, terdapat dua sifat yang ditonjolkan. Yaitu sifat Al-Rahman dan Al-Rahim.
      Sifat Al-Rahman berupa curahan rahmat yang diberikan kepada semua makhluk Allah, dan kepada seluruh alam raya. Karunia rahmat ini diberikan kepada semua manusia yang beriman maupun yang tidak beriman.
      Sifat Al-Rahim merupakan curahan rahmat yang diberikan hanya untuk orang-orang yang beriman saja, di akhirat kelak. Rahmat yang hanya diberikan kepada orang yang melaksanakan semua perintah Allah, dan menjauhi segala larangan Allah.
      Kedua sifat tersebut, yaitu sifat Al-Rahman dan sifat Al-Rahim. Selalu diusahakan oleh orang yang mengucap basmalah dalam setiap memulai pekerjaannya. Kasih sayangnya dicurahkan bukan hanya untuk sesama muslim saja, tetapi juga diberikan kepada sesama manusia. Bahkan kepada sesama mahkluk Allah.  Termasuk kepada hewan dan tumbuhan.
      Mengucapkan basmalah pada saat kita akan mulai menulis. Niscaya tulisan kita akan menjadi indah dan benar. Kasih sayang akan tercurah dalam tulisan kita. Sehingga tulisan kita akan bermanfaat. Tak menjadi tulisan sia-sia.
     Mengucapkan basmalah saat kita akan memakai pakaian, berjalan, belajar, bekerja, dan berbaring, dan sebagainya. Agar kasih sayang Allah tercurah kepada kita dan kita mampu mencurahkan kasih saying kepada yang lain.
      Jadi, marilah kita biasakan mengucapkan basmalah, saat akan mulai berbuat apa pun. Agar kita bisa mendapatkan kesejahteraan di dunia dan akhirat. Amin.
Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

122. BISMILLAH

DENGAN MEMBACA BASMALAH,
KITA MULAI SEMUA KEGIATAN
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

            Mari kita selalu memulai setiap kegiatan dengan membaca “Basmalah.” Yaitu ucapan “Bismillahi rahmani rahim.” Bi ismi Allah Al-Rahman Al-Rahim. Yang artinya “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang”.
      Dengan membaca “Basmalah”, bukan sekedar mengharapkan “berkah.” Tetapi, kita juga diharapkan menghayati maknanya. Sehingga mampu menghasilkan sikap, perilaku, pengetahuan, dan hasil karya yang positif.
      Profesor Quraish Shihab menjelaskan makna “Basmalah”. Kata “bi’ diterjemahkan “dengan” yang dikaitkan dengan kegiatan memulai sesuatu. Sehingga setiap orang yang mengucapkan basmalah, pada hakikatnya berkata,”Dengan nama Allah atau Demi Allah, saya memulai pekerjaan ini”.
      Ketika seseorang berkata,”Demi Allah, saya memulai kegiatan ini”. Maka pekerjaan tersebut pasti tak akan merugikan pihak mana pun. Dengan mengucapkan “Dengan nama Allah”, berarti kita membentengi diri dan pekerjaan kita dari godaan nafsu dan ambisi pribadi. 
      Kata “bi” juga dikaitkan dengan “kekuasaan dan pertolongan.” Sehingga semua orang yang mengucapkan “basmalah”, juga menyadari pekerjaan yang dilakukannya bisa terlaksana dan dapat selesai dengan baik, semuanya atas izin dan bantuan Allah.
     Dengan permohonan itu, dalam diri si pengucap tertanam jiwa sebagai makhluk yang lemah di hadapan Allah. Tetapi, pada saat yang sama, tertanam pula kekuatan, perasaan percaya diri, dan sikap optimis dalam menghadapi segala hal.
      Apabila suatu pekerjaan dilakukan atas nama Allah, pastilah hasilnya akan sempurna, indah, baik ,dan benar karena sifat-sifat Allah menjiwai dalam pekerjaan tersebut.
     Allah memiliki sifat Maha Sempurna. Dalam ucapan basmalah, terdapat dua sifat yang ditonjolkan. Yaitu sifat Al-Rahman dan Al-Rahim.
      Sifat Al-Rahman berupa curahan rahmat yang diberikan kepada semua makhluk Allah, dan kepada seluruh alam raya. Karunia rahmat ini diberikan kepada semua manusia yang beriman maupun yang tidak beriman.
      Sifat Al-Rahim merupakan curahan rahmat yang diberikan hanya untuk orang-orang yang beriman saja, di akhirat kelak. Rahmat yang hanya diberikan kepada orang yang melaksanakan semua perintah Allah, dan menjauhi segala larangan Allah.
      Kedua sifat tersebut, yaitu sifat Al-Rahman dan sifat Al-Rahim. Selalu diusahakan oleh orang yang mengucap basmalah dalam setiap memulai pekerjaannya. Kasih sayangnya dicurahkan bukan hanya untuk sesama muslim saja, tetapi juga diberikan kepada sesama manusia. Bahkan kepada sesama mahkluk Allah.  Termasuk kepada hewan dan tumbuhan.
      Mengucapkan basmalah pada saat kita akan mulai menulis. Niscaya tulisan kita akan menjadi indah dan benar. Kasih sayang akan tercurah dalam tulisan kita. Sehingga tulisan kita akan bermanfaat. Tak menjadi tulisan sia-sia.
     Mengucapkan basmalah saat kita akan memakai pakaian, berjalan, belajar, bekerja, dan berbaring, dan sebagainya. Agar kasih sayang Allah tercurah kepada kita dan kita mampu mencurahkan kasih saying kepada yang lain.
      Jadi, marilah kita biasakan mengucapkan basmalah, saat akan mulai berbuat apa pun. Agar kita bisa mendapatkan kesejahteraan di dunia dan akhirat. Amin.
Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

122. BISMILLAH

DENGAN MEMBACA BASMALAH,
KITA MULAI SEMUA KEGIATAN
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

            Mari kita selalu memulai setiap kegiatan dengan membaca “Basmalah.” Yaitu ucapan “Bismillahi rahmani rahim.” Bi ismi Allah Al-Rahman Al-Rahim. Yang artinya “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang”.
      Dengan membaca “Basmalah”, bukan sekedar mengharapkan “berkah.” Tetapi, kita juga diharapkan menghayati maknanya. Sehingga mampu menghasilkan sikap, perilaku, pengetahuan, dan hasil karya yang positif.
      Profesor Quraish Shihab menjelaskan makna “Basmalah”. Kata “bi’ diterjemahkan “dengan” yang dikaitkan dengan kegiatan memulai sesuatu. Sehingga setiap orang yang mengucapkan basmalah, pada hakikatnya berkata,”Dengan nama Allah atau Demi Allah, saya memulai pekerjaan ini”.
      Ketika seseorang berkata,”Demi Allah, saya memulai kegiatan ini”. Maka pekerjaan tersebut pasti tak akan merugikan pihak mana pun. Dengan mengucapkan “Dengan nama Allah”, berarti kita membentengi diri dan pekerjaan kita dari godaan nafsu dan ambisi pribadi. 
      Kata “bi” juga dikaitkan dengan “kekuasaan dan pertolongan.” Sehingga semua orang yang mengucapkan “basmalah”, juga menyadari pekerjaan yang dilakukannya bisa terlaksana dan dapat selesai dengan baik, semuanya atas izin dan bantuan Allah.
     Dengan permohonan itu, dalam diri si pengucap tertanam jiwa sebagai makhluk yang lemah di hadapan Allah. Tetapi, pada saat yang sama, tertanam pula kekuatan, perasaan percaya diri, dan sikap optimis dalam menghadapi segala hal.
      Apabila suatu pekerjaan dilakukan atas nama Allah, pastilah hasilnya akan sempurna, indah, baik ,dan benar karena sifat-sifat Allah menjiwai dalam pekerjaan tersebut.
     Allah memiliki sifat Maha Sempurna. Dalam ucapan basmalah, terdapat dua sifat yang ditonjolkan. Yaitu sifat Al-Rahman dan Al-Rahim.
      Sifat Al-Rahman berupa curahan rahmat yang diberikan kepada semua makhluk Allah, dan kepada seluruh alam raya. Karunia rahmat ini diberikan kepada semua manusia yang beriman maupun yang tidak beriman.
      Sifat Al-Rahim merupakan curahan rahmat yang diberikan hanya untuk orang-orang yang beriman saja, di akhirat kelak. Rahmat yang hanya diberikan kepada orang yang melaksanakan semua perintah Allah, dan menjauhi segala larangan Allah.
      Kedua sifat tersebut, yaitu sifat Al-Rahman dan sifat Al-Rahim. Selalu diusahakan oleh orang yang mengucap basmalah dalam setiap memulai pekerjaannya. Kasih sayangnya dicurahkan bukan hanya untuk sesama muslim saja, tetapi juga diberikan kepada sesama manusia. Bahkan kepada sesama mahkluk Allah.  Termasuk kepada hewan dan tumbuhan.
      Mengucapkan basmalah pada saat kita akan mulai menulis. Niscaya tulisan kita akan menjadi indah dan benar. Kasih sayang akan tercurah dalam tulisan kita. Sehingga tulisan kita akan bermanfaat. Tak menjadi tulisan sia-sia.
     Mengucapkan basmalah saat kita akan memakai pakaian, berjalan, belajar, bekerja, dan berbaring, dan sebagainya. Agar kasih sayang Allah tercurah kepada kita dan kita mampu mencurahkan kasih saying kepada yang lain.
      Jadi, marilah kita biasakan mengucapkan basmalah, saat akan mulai berbuat apa pun. Agar kita bisa mendapatkan kesejahteraan di dunia dan akhirat. Amin.
Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

122. BISMILLAH

DENGAN MEMBACA BASMALAH,
KITA MULAI SEMUA KEGIATAN
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

Mari kita selalu memulai setiap kegiatan dengan membaca “Basmalah.” Yaitu ucapan “Bismillahi rahmani rahim.” Bi ismi Allah Al-Rahman Al-Rahim. Yang artinya “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang”.
      Dengan membaca “Basmalah”, bukan sekedar mengharapkan “berkah.” Tetapi, kita juga diharapkan menghayati maknanya. Sehingga mampu menghasilkan sikap, perilaku, pengetahuan, dan hasil karya yang positif.
      Profesor Quraish Shihab menjelaskan makna “Basmalah”. Kata “bi’ diterjemahkan “dengan” yang dikaitkan dengan kegiatan memulai sesuatu. Sehingga setiap orang yang mengucapkan basmalah, pada hakikatnya berkata,”Dengan nama Allah atau Demi Allah, saya memulai pekerjaan ini”.
      Ketika seseorang berkata,”Demi Allah, saya memulai kegiatan ini”. Maka pekerjaan tersebut pasti tak akan merugikan pihak mana pun. Dengan mengucapkan “Dengan nama Allah”, berarti kita membentengi diri dan pekerjaan kita dari godaan nafsu dan ambisi pribadi. 
      Kata “bi” juga dikaitkan dengan “kekuasaan dan pertolongan.” Sehingga semua orang yang mengucapkan “basmalah”, juga menyadari pekerjaan yang dilakukannya bisa terlaksana dan dapat selesai dengan baik, semuanya atas izin dan bantuan Allah.
     Dengan permohonan itu, dalam diri si pengucap tertanam jiwa sebagai makhluk yang lemah di hadapan Allah. Tetapi, pada saat yang sama, tertanam pula kekuatan, perasaan percaya diri, dan sikap optimis dalam menghadapi segala hal.
      Apabila suatu pekerjaan dilakukan atas nama Allah, pastilah hasilnya akan sempurna, indah, baik ,dan benar karena sifat-sifat Allah menjiwai dalam pekerjaan tersebut.
     Allah memiliki sifat Maha Sempurna. Dalam ucapan basmalah, terdapat dua sifat yang ditonjolkan. Yaitu sifat Al-Rahman dan Al-Rahim.
      Sifat Al-Rahman berupa curahan rahmat yang diberikan kepada semua makhluk Allah, dan kepada seluruh alam raya. Karunia rahmat ini diberikan kepada semua manusia yang beriman maupun yang tidak beriman.
      Sifat Al-Rahim merupakan curahan rahmat yang diberikan hanya untuk orang-orang yang beriman saja, di akhirat kelak. Rahmat yang hanya diberikan kepada orang yang melaksanakan semua perintah Allah, dan menjauhi segala larangan Allah.
      Kedua sifat tersebut, yaitu sifat Al-Rahman dan sifat Al-Rahim. Selalu diusahakan oleh orang yang mengucap basmalah dalam setiap memulai pekerjaannya. Kasih sayangnya dicurahkan bukan hanya untuk sesama muslim saja, tetapi juga diberikan kepada sesama manusia. Bahkan kepada sesama mahkluk Allah.  Termasuk kepada hewan dan tumbuhan.
      Mengucapkan basmalah pada saat kita akan mulai menulis. Niscaya tulisan kita akan menjadi indah dan benar. Kasih sayang akan tercurah dalam tulisan kita. Sehingga tulisan kita akan bermanfaat. Tak menjadi tulisan sia-sia.
     Mengucapkan basmalah saat kita akan memakai pakaian, berjalan, belajar, bekerja, dan berbaring, dan sebagainya. Agar kasih sayang Allah tercurah kepada kita dan kita mampu mencurahkan kasih saying kepada yang lain.
      Jadi, marilah kita biasakan mengucapkan basmalah, saat akan mulai berbuat apa pun. Agar kita bisa mendapatkan kesejahteraan di dunia dan akhirat. Amin.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.