Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Wednesday, November 4, 2020

6346. CINTA DAN BENCI YANG WAJAR SAJA

 


CINTA DAN BENCI YANG WAJAR SAJA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

Cinta dan benci yang wajar saja.

 

Rasulullah bersabda.

 

1.       Cintai kekasihmu secara wajar saja, siapa tahu suatu ketika dia menjadi musuhmu.

 

2.       Bencilah musuhmu secara wajar juga, siapa tahu suatu saat dia menjadi kekasihmu.

 

 

Perasaan cinta dan benci adalah naluri dasar sifat manusia.

 

Agama Islam memberi petunjuk tentang perasaan cinta dan benci.

 

Seperti pedoman dalam bidang dan potensi manusia lain.

 

Manusia punya kalbu.

 

Kata “qalbu” (kalbu) dalam bahasa aslinya bermakna “bolak-balik”.

 

Hati manusia disebut kalbu.

Karena hati manusia sering berubah dan mudah terombang-ambing.

 

Hati manusia tidak punya pedoman hidup pasti.

 

Perasaan cinta dan benci mengisi suatu ruang dan waktu.

 

Waktu akan terus berlalu sampai ke anak cucu.

 

Perasaan cinta dan benci pun bisa berlalu sampai ke anak cucu.

 

Sungguh aneh, sebelum bercinta, orang merasa dirinya salah satu yang “ada”.

 

Ketika bercinta, dia merasa punya segala yang “ada” dan tidak menghiraukan “ada” yang lain.

 

 Tetapi ketika cintanya putus.

 

Dia merasa menjadi “tidak ada” dan hampa.

 

Demikian cinta dan benci bisa mempermainkan manusia.

 

Cinta anak muda cepat sambung dan cepat putus.

 

Rasa cinta dan persahabatan anak muda didorong usaha memperoleh kelezatan dan kenikmatan.

 

Sehingga rasa cinta dan persahabatan anak muda serba cepat.

Yaitu cepat terjalin dan cepat putus.

 

Rasa cinta dan persahabatan orang dewasa untuk mendapat manfaat beragam.

 

Rasa cinta dan persahabatan orang dewasa umumnya bersifat sementara.

 

Perjalanan paling panjang dalam hidup adalah mencari sahabat.

 

Sahabat bagaikan dirinya sendiri.

Tetapi fisiknya berupa orang lain.

 

Sahabat seperti dirinya sendiri.

 

Sahabat juga punya “kalbu” yang sering berubah cepat.

 

Bisa dikatakan tidak ada persahabatan abadi.

 

Apalagi dalam dunia kenikmatan dan kepentingan.

 

Al-Quran menjelaskan para sahabat akrab, pada hari kiamat saling bermusuhan.

 

Kecuali orang bertakwa.

 

Orang bertakwa punya pegangan hidup dan tolok ukur pasti bersumber dari Allah Yang Maha Kekal.

 

Al-Quran surah Az-Zukhruf (surah ke-43) ayat 67.

 

                                الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ

 

 

  Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian lain kecuali orang-orang bertakwa.

 

 

Nasihat di atas ada benarnya.

 

Misalnya, dalam sejarah hubungan antara Irak, Iran, dan Kuwait.

 

Selama 8 tahun terjadi pertumpahan darah antara Irak dan Iran.

 

Selama 8 tahun Kuwait membantu dana biaya perang kepada Irak.

 

Tetapi, Irak yang menjadi teman Kuwait kemarin, berubah jadi musuh.

 

Dan musuh yang kemarin dirangkul agar menjadi teman.

 

Penyesalan dan mohon maaf mengalir dari orang yang mengutuknya kemarin.

 

Al-Quran mengingatkan,”Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorongmu tidak berlaku adil, tetaplah berlaku adil karena adil itu lebih dekat kepada takwa.

 

 

Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 8.

 

 

                              يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

 

     

 Hai orang-orang beriman, hendaklah kamu jadi orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorongmu berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.    Tafsirq.com online

 

6345. KEYAKINAN LOGIS ADANYA AKHIRAT



KEYAKINAN LOGIS ADANYA AKHIRAT

Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Apakah perlu bukti adanya hari akhir?

 

Logika baik pasti menjawab kehidupan sesudah mati di dunia ini pasti adanya.

 

Bukankah makhluk paling mulia adalah makhluk berjiwa?

 

Bukankah yang paling mulia di antara makhluk berjiwa adalah yang punya kemauan dan kebebasan memilih?

 

Yang paling mulia dari kelompok ini adalah yang mampu melihat jauh ke depan.

 

Dan mampu mempertimbangkan dampak dan risiko semua kegiatan dan pilihannya.

 

Demikian pendapat logika yang baik.

 

Muncul pertanyaan baru.

 

1)       Apakah selama hidup di dunia ini, semua orang melihat dan merasakan akibat pilihannya?

 

2)       Sudahkah semua yang berbuat baik memetik hasil perbuatannya?

 

 

3)    Sudahkah semua orang berbuat jahat menerima nista kejahatannya?

 

 Jawabnya:

 

1)    Tidak semua orang menerima balasan akibat perbuatannya.

 

3)       Belum semua orang mendapat risiko hasil perbuatannya.

 

 

Bahkan sering terjadi di dunia ini kondisi sangat tidak adil.

 

1)       Yaitu orang jahat tidak menerima risiko perbuatannya.

 

2)       Bahkan orang jahat malah berhasil menikmati hasil kejahatannya.

 

 

3)       Dan orang baik dalam kondisi memprihatinkan.

 

 Demi tegaknya keadilan.

 

1)       Semua orang harus menerima balasan perbuatannya secara adil.

 

2)       Semua pihak harus mendapat keadilan sempurna sesuai perbuatan dan pilihannya masing-masing.

 

 

 

Al-Quran menyebut hidup di akhirat: “al-hayawan” .

1)            Yang artinya “hidup sempurna”.

 

2)            Kematian disebut: wafat.

 

 

3)    Yang arti harfiahnya: kesempurnaan.

 

 

Al-Quran surah Thaha (surah ke-20) ayat 15.

 

إِنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ أَكَادُ أُخْفِيهَا لِتُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍ بِمَا تَسْعَىٰ

 

         Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang, Aku sengaja merahasiakan (waktunya), agar setiap jiwa diberi balasan dan ganjaran sesuai hasil usahanya.

 

 

 

Al-Quran surah Saba (surah ke-34) ayat 3-5.

 

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَأْتِينَا السَّاعَةُ ۖ قُلْ بَلَىٰ وَرَبِّي لَتَأْتِيَنَّكُمْ عَالِمِ الْغَيْبِ ۖ لَا يَعْزُبُ عَنْهُ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ وَلَا أَصْغَرُ مِنْ ذَٰلِكَ وَلَا أَكْبَرُ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

لِيَجْزِيَ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ۚ أُولَٰئِكَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

وَالَّذِينَ سَعَوْا فِي آيَاتِنَا مُعَاجِزِينَ أُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مِنْ رِجْزٍ أَلِيمٌ

      

 

 

Dan orang-orang yang kafir berkata, “Hari berbangkit tidak akan datang kepada kami”. Katakan: “Pasti datang, demi Tuhanku Yang Mengetahui yang gaib, sesungguhnya kiamat pasti akan datang kepadamu. Tidak ada tersembunyi dari-Nya seberat zarah pun yang ada di langit dan di bumi dan tidak ada (pula) lebih kecil disbanding itu dan lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).

      Agar Allah memberi balasan kepada orang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka adalah orang-orang yang baginya ampunan dan rezeki yang mulia. Dan orang yang berusaha (menentang) ayat-ayat Kami dengan anggapan mereka dapat melemahkan (menggagalkan azab Kami), mereka  memperoleh azab, yaitu (jenis) azab sangat pedih.

 

 

 

 Tidak sabar menanti akhirat.

 

1.       Ada orang tidak sabar menunggu datangnya akhirat.

 

2.       Mereka ingin perhitungan dan balasannya langsung dilakukan segera di dunia ini.

 

 

 

Hidup di dunia adalah ujian.

 

1.       Mereka lupa kehidupan dan kematian adalah ujian dari Allah.

 

 

Al-Quran surah Al-Mulik (surah ke-67) ayat 1-2.

 

 

تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

 

 

 

Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia mengujimu, siapa di antaramu yang lebih baik amalnya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

 

 

Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.    Tafsirq.com online