Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Wednesday, November 4, 2020

6356. DOANYA PEMIMPIN POLITIK

 


DOANYA PEMIMPIN POLITIK

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

Doa khusus untuk pemimpin.

 

Sekitar 35 organisasi massa berhalal bihalal sambil berdoa kepada Allah Yang Maha Kuasa.

 

Salah satu doanya berbunyi, “Semoga Pak Harto dikaruniai oleh Allah kekuatan lahir, batin, kearifan, dan kebijakan demi meneruskan kepemimpinannya”.

 

Kegiatan berdoa ini menimbulkan komentar setuju dan tidak setuju.

 

Para ulama berpendapat berdoa untuk pemimpin adalah hal biasa.

 

Sebagian ulama terdahulu berpendapat sangat penting mendoakan para pemimpin.

 

 Mereka berkata,”Jika kita punya doa khusus yang dikabulkan oleh Allah, maka kita pakai untuk mendoakan kepala negara”.

 

Rasulullah pernah melarang umat Islam memberi jabatan kepada orang yang sangat berambisi merebut jabatan itu.

 

 

Rasulullah bersabda,”Ada 2 ekor serigala lapar di tengah sekelompok domba, tidak lebih berbahaya daripada 2 orang berambisi memperoleh harta atau kedudukan”.

 

 

Al-Quran surah Al-Furqan (surah ke-25) ayat 74.

 

                        وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

      

 

Dan orang-orang berkata,”Ya Tuhan kami, anugerahkan kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikan kami imam bagi orang bertakwa”.

 

 

Al-Quran surah Al-Furqan (surah ke-25) ayat 74 memuji orang yang berdoa mohon kepada Allah untuk kepentingan dirinya sendiri dan keluarganya sebagai hamba Allah.

 

Khalifah Usman bin Affan adalah sahabat dan menantu Rasulullah menjadi Khalifah ke-3 (644-655 Masehi).

 

Ketika didesak meletakkan jabatannya.

 

Khalifah Usman bin Affan menolak dan berkata,”Aku tidak akan meletakkan pakaian yang dikenakan Allah atas diriku, kecuali apabila Allah sendiri yang melepasakannya dariku”.

 

Pakaian yang dimaksudkan oleh Khalifah Usman bin Affan adalah kedudukan sebagai Kepala Negara.

 

Karena kekuasaan adalah anugerah dari  Allah.

 

Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 26.

 

                   قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

     

Katakan:”Wahai Tuhan Yang punya kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkau segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

 

 

Rasulullah bersabda,”Pemimpin kalian adalah cermin seperti keadaan kalian”.

 

Artinya seorang pemimpin adalah cerminan “wajah” dari keadaan masyarakat yang dipimpinnya.

 

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa dan mampu menangkap aspirasi masyarakatnya.

 

Masyarakat yang baik adalah masyarakat yang berusaha mewujudkan aspirasinya dengan cara baik.

 

Khalifah Muawiyah menjadi pemimpin umat Islam mengganti Khalifah Ali bin Abi Thalib.

 

Dia memopulerkan doa Rasulullah tiap selesai salat.

 

Yang sampai sekarang masih sering dibaca.

 “Ya Allah, tidak ada yang mampu memberi apa yang Engkau halangi dan tidak ada mampu yang menghalangi apa yang Engkau  berikan."

 

Sebagian ulama berpendapat doa itu adalah doa bertujuan politis.

 

Dengan doa itu, Muawiyah  meligitimasi kesewenangan pemerintahannya.

 

Pada akhirnya, “Innamal akmalu bin niyat”.

 

Setiap usaha yang dilakukan manusia dinilai oleh Allah adalah niat pelakunya.

 

Niat sebenarnya hanya diketahui oleh Allah.

 

Umat Islam diperintahkan berprasangka baik terhadap doa yang dipanjatkan oleh seseorang.

 

Rasulullah bersabda,

 

                 إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ

 

Sesungguhnya, amal perbuatan itu tergantung kepada niatnya.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.    Tafsirq.com online

 

 

6355. PEMIMPIN CERMIN YANG DIPIMPIN

 


PEMIMPIN CERMIN YANG DIPIMPIN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

Doa khusus untuk pemimpin.

 

Sekitar 35 organisasi massa berhalal bihalal sambil berdoa kepada Allah Yang Maha Kuasa.

 

Salah satu doanya berbunyi, “Semoga Pak Harto dikaruniai oleh Allah kekuatan lahir, batin, kearifan, dan kebijakan demi meneruskan kepemimpinannya”.

 

Kegiatan berdoa ini menimbulkan komentar setuju dan tidak setuju.

 

Para ulama berpendapat berdoa untuk pemimpin adalah hal biasa.

 

Sebagian ulama terdahulu berpendapat sangat penting mendoakan para pemimpin.

 

 Mereka berkata,”Jika kita punya doa khusus yang dikabulkan oleh Allah, maka kita pakai untuk mendoakan kepala negara”.

 

Rasulullah pernah melarang umat Islam memberi jabatan kepada orang yang sangat berambisi merebut jabatan itu.

 

 

Rasulullah bersabda,”Ada 2 ekor serigala lapar di tengah sekelompok domba, tidak lebih berbahaya daripada 2 orang berambisi memperoleh harta atau kedudukan”.

 

 

Al-Quran surah Al-Furqan (surah ke-25) ayat 74.

 

                        وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

      

 

Dan orang-orang berkata,”Ya Tuhan kami, anugerahkan kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikan kami imam bagi orang bertakwa”.

 

 

Al-Quran surah Al-Furqan (surah ke-25) ayat 74 memuji orang yang berdoa mohon kepada Allah untuk kepentingan dirinya sendiri dan keluarganya sebagai hamba Allah.

 

Khalifah Usman bin Affan adalah sahabat dan menantu Rasulullah menjadi Khalifah ke-3 (644-655 Masehi).

 

Ketika didesak meletakkan jabatannya.

 

Khalifah Usman bin Affan menolak dan berkata,”Aku tidak akan meletakkan pakaian yang dikenakan Allah atas diriku, kecuali apabila Allah sendiri yang melepasakannya dariku”.

 

Pakaian yang dimaksudkan oleh Khalifah Usman bin Affan adalah kedudukan sebagai Kepala Negara.

 

Karena kekuasaan adalah anugerah dari  Allah.

 

Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 26.

 

                   قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

     

Katakan:”Wahai Tuhan Yang punya kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkau segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

 

 

Rasulullah bersabda,”Pemimpin kalian adalah cermin seperti keadaan kalian”.

 

Artinya seorang pemimpin adalah cerminan “wajah” dari keadaan masyarakat yang dipimpinnya.

 

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa dan mampu menangkap aspirasi masyarakatnya.

 

Masyarakat yang baik adalah masyarakat yang berusaha mewujudkan aspirasinya dengan cara baik.

 

Khalifah Muawiyah menjadi pemimpin umat Islam mengganti Khalifah Ali bin Abi Thalib.

 

Dia memopulerkan doa Rasulullah tiap selesai salat.

 

Yang sampai sekarang masih sering dibaca.

 “Ya Allah, tidak ada yang mampu memberi apa yang Engkau halangi dan tidak ada mampu yang menghalangi apa yang Engkau  berikan."

 

Sebagian ulama berpendapat doa itu adalah doa bertujuan politis.

 

Dengan doa itu, Muawiyah  meligitimasi kesewenangan pemerintahannya.

 

Pada akhirnya, “Innamal akmalu bin niyat”.

 

Setiap usaha yang dilakukan manusia dinilai oleh Allah adalah niat pelakunya.

 

Niat sebenarnya hanya diketahui oleh Allah.

 

Umat Islam diperintahkan berprasangka baik terhadap doa yang dipanjatkan oleh seseorang.

 

Rasulullah bersabda,

 

                 إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ

 

Sesungguhnya, amal perbuatan itu tergantung kepada niatnya.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.    Tafsirq.com online

 

 

6354. MESKIPUN BENCI TETAP HARUS ADIL

 


MESKIPUN BENCI TETAP HARUS ADIL

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

Cinta dan benci yang wajar saja.

 

1.    Rasulullah bersabda,”Cintai kekasihmu secara wajar saja, siapa tahu suatu ketika dia menjadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu secara wajar juga, siapa tahu suatu saat dia menjadi kekasihmu”.

 

2.    Perasaan cinta dan benci adalah naluri dasar sifat manusia.

 

3.    Agama Islam memberi petunjuk tentang perasaan cinta dan benci.

 

4.    Seperti pedoman dalam bidang dan potensi manusia lain.

 

Manusia punya kalbu.

 

1.    Kata “qalbu” (kalbu) dalam bahasa aslinya bermakna “bolak-balik”.

 

2.    Hati manusia disebut kalbu.

 

3.    Karena hati manusia sering berubah dan mudah terombang-ambing.

 

4.    Hati manusia tidak punya pedoman hidup pasti.

 

5.    Perasaan cinta dan benci mengisi suatu “ruang dan waktu”.

 

6.    Waktu akan terus berlalu sampai ke anak cucu.

 

7.    Perasaan cinta dan benci pun bisa berlalu sampai ke anak cucu.

 

8.    Sungguh aneh, sebelum bercinta, orang merasa dirinya salah satu yang “ada”.

 

9.    Ketika bercinta, dia merasa punya segala yang “ada” dan tidak menghiraukan “ada” yang lain.

 

10.  Tetapi ketika cintanya putus.

 

11.  Dia merasa menjadi “tidak ada” dan hampa.

 

12.  Demikian cinta dan benci bisa mempermainkan manusia.

 

 

Cinta anak muda cepat sambung dan cepat putus.

 

1.    Menurut para ahli, rasa cinta dan persahabatan anak muda didorong usaha memperoleh kelezatan dan kenikmatan.

 

2.    Sehingga rasa cinta dan persahabatan anak muda serba cepat.

 

3.    Yaitu cepat terjalin dan cepat putus.

 

4.    Rasa cinta dan persahabatan orang dewasa untuk mendapat manfaat beragam.

 

5.    Rasa cinta dan persahabatan orang dewasa umumnya bersifat sementara.

 

6.    Menurut sebagian ulama perjalanan paling panjang dalam hidup orang adalah mencari sahabat.

 

7.    Karena sahabat bagai dirinya sendiri.

 

8.    Tetapi fisiknya berupa orang lain.

 

9.    Sahabat seperti dirinya sendiri.

 

10.  Sahabat juga punya “kalbu” yang sering berubah cepat.

 

11.  Bisa dikatakan tidak ada persahabatan abadi.

 

12.  Apalagi dalam dunia kenikmatan dan kepentingan.

 

 

13.  Al-Quran menjelaskan para sahabat akrab, pada hari kiamat saling bermusuhan.

 

14.  Kecuali orang bertakwa.

 

15.  Orang bertakwa punya pegangan hidup dan tolok ukur pasti bersumber dari Allah Yang Maha Kekal.

 

 

Al-Quran surah Az-Zukhruf (surah ke-43) ayat 67.

 

                                الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ

    

 

 Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian lain kecuali orang-orang bertakwa.

 

 

Nasihat di atas ada benarnya.

 

Misalnya, dalam sejarah hubungan antara Irak, Iran, dan Kuwait.

 

Selama 8 tahun terjadi pertumpahan darah antara Irak dan Iran.

 

Selama 8 tahun Kuwait membantu dana biaya perang kepada Irak.

 

 Tetapi, Irak yang menjadi teman Kuwait kemarin, berubah jadi musuh.

Dan musuh yang kemarin dirangkul agar menjadi teman.

 

Penyesalan dan mohon maaf mengalir dari orang yang mengutuknya kemarin.

 

 Al-Quran mengingatkan,”Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorongmu tidak berlaku adil, tetaplah berlaku adil karena adil itu lebih dekat kepada takwa.

 

 

Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 8.

 

                              يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

 

      

 

Hai orang-orang beriman, hendaklah kamu jadi orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorongmu berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

 

Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.    Tafsirq.com online