Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Friday, December 4, 2020

7916. SIKAP DAN PERILAKU SEBELUM JADI NABI

 


SIKAP DAN PERILAKU SEBELUM JADI NABI

Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

 

Muhammad bin Abdullah sebelum diangkat menjadi nabi telah menghimpun banyak kelebihan dan keistimewaan.

 

 

 

Nabi Muhammad unggul dalam pemikiran, padangannya lurus, dan sangat cerdik.

 

 

Beliau suka diam berlama-lama, mengamati, memusatkan pikiran, dan menggali kebenaran.

  

 

Nabi Muhammad merasa risih dengan kondisi masyarakatnya yang penuh khurafat dan beliau berusaha menghindarinya.

 

 

Nabi Muhammad suka menyendiri, tak mau minum khamr, tak mau makan daging hewan yang disembelih untuk dipersembahkan kepada berhala.

 

 

Dan tak mau mengikuti upacara menyembah patung-patung.

 

 

Bahkan sejak kecil Nabi Muhammad benci terhadap kegiatan menyembah berhala.

 

 

Hampir saja Nabi Muhammad tak kuat menahan kesabaran saat mendengar sumpah yang disampaikan kepada berhala Lata dan Uzza.

 

 

Jika ada keinginan untuk mengikuti kegiatan yang tak terpuji, maka takdir Allah akan membatasinya.

 

 

NABI MUHAMMAD GAGAL MENONTON PERTUNJUKAN

 

 

Ibnu Atsir meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda,

 

 

“Tak pernah terlintas dalam pikiranku untuk mengikuti kegiatan orang-orang Jahiliah, kecuali 2 kali saja.

 

 

Pada suatu malam aku menggembala kambing bersama teman-temanku di bukit Mekah.

 

 

Aku berkata kepada temanku: Tolong awasi kambing-kambingku, karena aku akan masuk kota Mekah ingin ngobrol begadang seperti pemuda yang lain.

 

 

Temanku berkata: Ya, aku akan menjaganya.

 

 

Maka aku beranjak pergi.

 

 

Saat di samping rumah pertama aku mendengar suara tetabuhan.

 

 

Aku bertanya: Apa itu?.

 

 

Orang-orang menjawab: Ada acara pernikahan Fulanah bin Fulan.

 

 

Kemudian aku ikut duduk-duduk mendengarkan.

 

 

Tetapi Allah langsung menutup telingaku, sehingga aku tertidur dan terbangun esok paginya karena tersengat sinar matahari.

 

 

Lalu aku kembali ke tempatku menggembala kambing.

 

 

Pada malam yang lain, aku juga berbuat yang sama kepada  temanku.

 

 

Tapi kejadian yang hampir sama terulang lagi.

 

 

Setelah itu, aku tidak ingin lagi berbuat hal-hal yang jelek.”

 

 

 

 

SAAT NABI MUHAMMAD MEMBUKA AURATNYA LANGSUNG TERJENGKANG

 

 

Bukhary meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah.

 

 

Saat Kakbah direnovasi, Nabi Muhammad ikut membantu mengangkat batu-batu.

 

 

Abbas berkata kepada Nabi Muhammad,”Angkat jubahmu hingga di atas lutut, agar engkau tak terluka kena batu.”

 

 

Tetapi karena hal itu, justru Nabi Muhammad langsung terjerembab ke tanah.

  

 

Nabi Muhammad mendongak pandangan ke langit dan bersabda,”lni gara-gara jubahku.”

 

 

Setelah peristiwa itu, Nabi Muhammad tak pernah menampakkan auratnya.

 

 

Nabi Muhammad menonjol di tengah kaumnya, karena perkataannya lemah lembut, akhlaknya mulia, bagus pergaulannya dengan tetangga, banyak amal kebaikannya, jujur, dan dapat dipercaya.

 

Kaum Quraisy memberi gelar Nabi Muhammad sebagai Al-Amin.

 

 

Artinya orang yang dapat dipercaya.

 

 

Nabi Muhammad menghimpun semua sifat dan perilaku kebaikan yang diridai orang lain.

 

 

 

 

Khadijah (istri Rasulullah) menggambarkan kepribadian Rasulullah.

 

 

“Beliau membawa bebannya sendiri, suka memberi orang miskin, menjamu tamu, dan menolong siapa pun yang hendak menegakkan kebenaran.”

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

1.  Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.

2.  Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.

3.  Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017

4.  Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.

5.  Tafsirq.com online

 

 

7915. NABI UMUR 35 TAHUN KAKBAH DIRENOVASI

 


NABI UMUR 35 TAHUN KAKBAH DIRENOVASI

Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

 

Nabi Muhammad umur 35 tahun.

Kaum Quraisy merenovasi Kakbah.

 

 

Kakbah berupa susunan batu yang ditumpuk.

Temboknya, lebih tinggi dibandingkan tubuh manusia.

 

 

Kakbah dibangun sejak zaman Nabi Ismail.

 

 

Kakbah tidak beratap.

 

 

Pencuri sering mengambil barang-barang berharga di dalamnya.

 

 

Mekah dilanda banjir.

 

 

Air meluap menutupi tembok Kakbah.

 

 

Bangunan Kakbah semakin rapuh.

 

 

Dindingnya banyak yang retak.

 

 

Bangunan Kakbah rentan runtuh.

 

Sewaktu-waktu bisa ambruk.

 

 

Kaum Quraisy bingung.

 

 

Bimbang mengambil keputusan.

 

 

Mereka takut memperbaiki Kakbah.

 

 

Merekak khawatir “kuwalat”.

 

 

Membiarkan Kakbah ambruk, juga merasa bersalah.

 

 

Mereka masih ingat peristiwa pasukan gajah Abrahah.

 

 

Ketika Nabi lahir.

 

Pasukan gajah dihancurkan ribuan burung Ababil.

 

 

Kejadian itu membuat Kakbah semakin berwibawa.

 

 

Beberapa peristiwa menambah ketakutan.

 

 

Perahu orang Romawi terdampar di pantai Jeddah.

 

Perahunya pecah berkeping-keping.

 

 

Orang Quraisy mengambil pecahan kayunya.

 

 

Dipakai sebagai atap Kakbah. 

 

 

Atap Kakbah siap dipasang.

 

 

 

Muncul ular besar dari sumur dekat Kakbah.

 

 

Orang-orang Quraisy ketakutan.

 

 

Mendadak muncul burung besar.

 

 

Membawa terbang ular itu pergi menjauh. 

 

 

 

 

Seseorang mengambil batu dari Kakbah.

 

 

Mendadak batunya melompat kembali ke tempatnya semula.

 

 

 

Amat mengherankan.

 

 

Sekaligus menakutkan.

 

 

Akhirnya, mereka sepakat merenovasi Kakbah.

 

 

Dengan syarat memakai dana yang bersih.

 

 

Memakai bahan bangunan dari sumber yang halal.

 

 

Menolak uang dari pelacur.

 

 

Menolak uang hasil riba.

 

 

Tak menerima harta rampasan.

 

 

Hanya menerima sumbangan berasal dari sumber yang baik saja.

 

Mereka masih takut merobohkan bebatuan Kakbah.

 

 

Walid bin Maghfirah mengawali merobohkan bangunan Kakbah.

 

 

 

Ditunggu beberapa waktu.

 

 

Tidak terjadi apa-apa.

Akhirnya, mereka berani merobohkan bangunan Kakbah.

 

 

Kaum Quraisy siap membangunnya kembali.

 

 

Mereka membagi setiap sudut Kakbah.

 

 

Dikerjakan oleh suku tertentu.

 

Setiap kabilah mengumpulkan batu terpilih.

 

 

Arsiteknya seorang Romawi bernama Pachomius.

 

 

Yang dikenal dengan nama “Baqum”.

 

 

Pembangunan tembok Kakbah selesai.

 

 

Tersisa bagian Hajar Aswad.

 

 

Tinggal meletakkan Batu Hitam kembali ke tempatnya.

 

 

Terjadi perselisihan.

 

 

Setiap kabilah merasa berhak mengembalikan Hajar Aswad.

 

 

Mereka meneriakkan slogan “Hajar Aswad, harga mati”.

 

 

Mereka berebut meletakkan Batu Hitam.

 

 

Pertentangan berlangsung selama 4 hari.

 

 

Belum ada solusinya.

 

 

Hampir terjadi pertumpahan darah.

 

 

Pertempur anantar kabilah nyaris pecah.

 

 

Abu Umayah bin Maghfirah, yang sudah lanjut usia mengusulkan penyelesaian.

 

 

 

 

Dia menawarkan jalan keluar.

 

 

Menyerahkan keputusan kepada orang yang pertama kali masuk ke dalam kompleks Masjidil Haram.

 

 

Semua kabilah setuju.

Ternyata, orang yang masuk pertama kali adalah Nabi Muhammad.

 

 

Semua orang berteriak, “Kami senang, inilah orang yang dapat dipercaya.”

Mereka menjuluki Nabi Muhammad Al-Amin.

 

 

Orang yang dapat dipercaya.

 

 

Meskipun, saat itu Nabi Muhammad belum diangkat menjadi rasul. 

 

 

 

 

Mereka menjelaskan masalahnya.

 

 

kemudian Nabi membeber selembar kain.

 

 

beliau meletakkan Hajar Aswad di tengah kain.

 

 

 Para kepala suku memegang ujung kain.

 

 

Hajar Aswad diangkat bersama menuju tempatnya.

Nabi menaruhnya di tempat semula.

 

 

Semua kepala suku senang.

 

 

Semua orang gembira.

 

 

Masalahnya selesai dengan baik.

 

 

Tidak terjadi peperangan antarsuku.

 

 

Nabi berhasil mencegah pertumpahan darah.

 

 

 

Masyarakat Quraisy kehabisan biaya.

 

 

Sumbangan dana yang baik sudah habis.

 

 

Pembangunan Kakbah belum selesai.

Tinggal di sisi utara yaitu bagian Hijir Ismail.

 

 

Pintu jalan masuk ke Hijir Ismail dibuat lebih tinggi.

 

 

Agar berbeda dengan ketinggian permukaan tanah. 

 

 

Bangunan Kakbah selesai.

 

 

Berbentuk balok segi empat.

 

 

Tinggi bangunannya sekitar 15 meter.

 

 

Posisi Hajar Aswad sekitar 1,5 meter di atas pelataran.

 

 

Pintu Kakbah setinggi 2 meter dari permukaan tanah.

 

 

Di atas Kakbah, diberi atap yang disangga 6 sendi.

 

 

Renovasi Kakbah selesai.

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

1.      Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.

2.      Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.

3.      Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017