Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tuesday, January 5, 2021

8239. WAHYU TURUN SEBAB WANITA BANGSAWAN MENOLAK DINIKAHKAN DENGAN MANTAN BUDAK

 


WAHYU TURUN SEBAB WANITA BANGSAWAN MENOLAK DINIKAHKAN OLEH RASULULLAH DENGAN MANTAN BUDAK

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

 

 

 

 

Al-Quran surah Al-Ahzab (surah ke-33) ayat 36.

 

 

 

 

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا

    

 

 

 

 

 Dan tidak pantas bagi pria mukmin dan tidak (pula) bagi wanita mukmin, jika Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, maka ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata.

 

 

 

Asbabun nuzul (penyebab turunnya) surah Al-Ahzab (surah ke-33)  ayat 36.

 

 

 

1.      Qatadah menjelaskan ayat ini turun berkenaan dengan Zainab binti Jahsy.

 

 

2.      Rasulullah melamar  Zainab bin Jahsy untuk Zaid bin Haritsah (anak angkat Rasulullah).

 

 

3.      Zainab binti Jahsy mengira yang melamar adalah Rasulullah sendiri.

 

 

4.      Setelah tahu bahwa Rasulullah melamarnya untuk menikah dengan Zaid bin Haritsah, maka Zainab binti Jahsy menolaknya.

 

 

5.      Zainab binti Jahsy sudah memeluk Islam.

 

 

6.      Setelah turun ayat 36 ini, maka Zainab binti Jahsy menerimanya.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.      Hatta, DR. Ahmad. Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Penerbit Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.

2.      Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.

3.      Tafsirq.com online.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8238. WAHYU TURUN KHUSUS UNTUK KAUM WANITA

 


WAHYU TURUN KHUSUS UNTUK KAUM WANITA

Oleh:Drs.H.M.Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

 

 

Al-Quran surah Al-Ahzab (surah ke-33) ayat 35.

 

 

 

 

إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

    

 

 

 

 Sesungguhnya pria dan wanita yang muslim, pria dan wanita yang mukmin, pria dan wanita yang tetap dalam ketaatannya, pria dan wanita yang benar, pria dan wanita yang sabar, pria dan wanita yang khusyuk, pria dan wanita yang bersedekah, pria dan wanita yang berpuasa, pria dan wanita yang menjaga kehormatannya, pria dan wanita yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.

 

 

 

Asbabun nuzul (penyebab turunnya) surah Al-Ahzab (surah ke-33)  ayat 35.

 

 

 

1.      Ummu Imarah Anshari menjelaskan ayat ini turun berkenaan dengan perkataannya kepada Rasulullah.

 

 

 

2.      Ummu lmarah berkata kepada Rasulullah,

 

 

”Ya Rasulullah, aku melihat wahyu yang diturunkan oleh Allah selalu berkaitan dengan pria, tidak pernah ada kaum wanita yang disebut dalam wahyu.”

 

 

 

3.      Kemudian turun ayat 35 ini.

 

 

 

 

Daftar Pustaka

1.      Hatta, DR. Ahmad. Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Penerbit Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.

2.      Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.

3.      Tafsirq.com online.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8233. PEDOMAN UKHUWAH ISLAM DENGAN AGAMA LAIN

 


PEDOMAN UKHUWAH ISLAM DENGAN AGAMA LAIN

Oleh:Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

 

Kata “ukhuwah” (menurut KBBI artinya “persaudaraan”.

 

 

Menurut bahasa Arab, kata “ukhuwah” terambil  dari  akar  kata  yang pada mulanya berarti “memperhatikan”.

 

 

Makna asal ini memberi kesan bahwa “persaudaraan”  mengharuskan  adanya “perhatian” semua pihak yang merasa bersaudara.

 

 

 

Faktor “perhatian” pada  mulanya  muncul karena  adanya persamaan orang yang  bersaudara.

 

 

Makna “ukhuwah” berkembang yang diartikan  sebagai  “setiap  persamaan  dan  keserasian dengan pihak lain, baik persamaan keturunan, dari  segi  ibu,  bapak, atau keduanya, maupun dari segi persusuan”.

 

 

Secara “majazi” (kiasan) kata “ukhuwah” (persaudaraan) mencakup  persamaan dalam salah  satu  unsurnya seperti  suku, agama, profesi, dan perasaan.

 

 

 

Dalam kamus bahasa Arab ditemukan bahwa kata “akh” yang  membentuk  kata “ukhuwah” dipakai juga dengan arti “teman akrab” atau “sahabat”.  

 

 

 

Untuk mewujudkan persaudaraan antarpemeluk agama,  ajaran Islam memperkenalkan pedoman.

 

1.              Bagimu agamamu dan bagiku agamaku.

 

2.              Bagi kami amal kami dan bagimu amalmu. 

 

 

 

Al-Quran surah Al-Kafirun (surah ke-109) ayat 6.

 

 

لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِىَ دِينِ


     

Untukmu agamamu dan untukku agamaku.

 

 

 

Al-Quran surah Asy-Syura (surah ke-42) ayat 15 menjelaskan bahwa bagiku amalku dan bagimu amalmu.

 

 

 

 

فَلِذَٰلِكَفَادْعُ ۖ وَاسْتَقِمْكَمَاأُمِرْتَ ۖ وَلَاتَتَّبِعْأَهْوَاءَهُمْ ۖ وَقُلْآمَنْتُبِمَاأَنْزَلَاللَّهُمِنْكِتَابٍ ۖ وَأُمِرْتُلِأَعْدِلَبَيْنَكُمُ ۖ اللَّهُرَبُّنَاوَرَبُّكُمْ ۖ لَنَاأَعْمَالُنَاوَلَكُمْأَعْمَالُكُمْ ۖ لَاحُجَّةَبَيْنَنَاوَبَيْنَكُمُ ۖ اللَّهُيَجْمَعُبَيْنَنَا ۖ وَإِلَيْهِالْمَصِيرُ

 

 

 

 

 

Maka karena itu serulah (mereka kepada agama itu) dan tetaplah sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah:”Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil di antara kamu. Allah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nya lah kembali (kita).

 

 

 

 

Al-Quran juga menganjurkan agar mencari titik temu antarpemeluk agama dengan menganjurkan agar dalam interaksisosial.

 

 

 

Jika tidak ditemukan   persamaan hendaknya masing-masing mengakui keberadaan pihak lain dengan cara tidak saling menyalahkan.

 

 

 

Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 64.

 

 

قُلْ يَٰٓأَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ تَعَالَوْا۟ إِلَىٰ كَلِمَةٍ سَوَآءٍۭ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا ٱللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِۦ شَيْـًٔا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِّن دُونِ ٱللَّهِ ۚ فَإِن تَوَلَّوْا۟ فَقُولُوا۟ ٱشْهَدُوا۟ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ


 

 

Katakanlah:”Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami denganmu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka:”Saksikan bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”.

 

Al-Quran surah Saba (surah ke-34) ayat 24.

 

 

 

 

۞ قُلْمَنْيَرْزُقُكُمْمِنَالسَّمَاوَاتِوَالْأَرْضِ ۖ قُلِاللَّهُ ۖ وَإِنَّاأَوْإِيَّاكُمْلَعَلَىٰهُدًىأَوْفِيضَلَالٍمُبِينٍ

 

 

 

 

Katakan:”Siapakan yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan dari bumi?" Katakan:”Allah”,dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik), pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata.

 

 

 

 

Al-Quran surah Saba (surah ke-34) ayat 25 menjelaskan bahwa setiap orang akan bertanggungjawab atas perbuatannya sendiri.

 

 

قُل لَّا تُسْـَٔلُونَ عَمَّآ أَجْرَمْنَا وَلَا نُسْـَٔلُ عَمَّا تَعْمَلُونَ


 

 

 

 

 

 

 

 

Katakan:”Kamu tidak akan ditanya (bertanggung jawab) tentang dosa yang kami perbuat dan kami tidak akan ditanya (pula) tentang apa yang kamu perbuat”.

 

 

 

 

Al-Quran surah Saba (surah ke-34) ayat 26.

 

 

 

قُلْ يَجْمَعُ بَيْنَنَا رَبُّنَا ثُمَّ يَفْتَحُ بَيْنَنَا بِٱلْحَقِّ وَهُوَ ٱلْفَتَّاحُ ٱلْعَلِيمُ


 

Katakanlah:”Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dia-lah Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui”.

 

 

 

Al-Quran Al-Mumtahanah (surah ke-60) ayat 8.

 

 

 

لَّا يَنْهَىٰكُمُ ٱللَّهُ عَنِ ٱلَّذِينَ لَمْ يُقَٰتِلُوكُمْ فِى ٱلدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيَٰرِكُمْ أَن تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوٓا۟ إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُقْسِطِينَ


 

 

     

 

 

Allah tidak melarangmu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusirmu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.

 

 

 

 

Ajaran Islam tidak melarang jalinan persaudaraan antara umat Islam dengan non-Islam, selama pihak lain menghormati hak-hak umat Islam.

Ketika beberapa sahabat Nabi Muhammad memutuskan bantuan keuangan/material  kepada penganut agama lain dengan alasan bahwa mereka  bukan  Muslim.

 

 

 

Al-Quran  menegur  mereka bahwa bukan kewajibanmu untuk memberi hidayah/petunjuk kepada seseorang.

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 272.

 

 

 

۞ لَّيْسَ عَلَيْكَ هُدَىٰهُمْ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَهْدِى مَن يَشَآءُ ۗ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِنْ خَيْرٍ فَلِأَنفُسِكُمْ ۚ وَمَا تُنفِقُونَ إِلَّا ٱبْتِغَآءَ وَجْهِ ٱللَّهِ ۚ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِنْ خَيْرٍ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنتُمْ لَا تُظْلَمُونَ


Bukan kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah yang memberi petunjuk (memberi taufik) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedangkan kamu sedikit pun tidak akan dianiaya (dirugikan).

 

 

 

Daftar Pustaka

1.      Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   

2.      Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.      Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.      Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.      Tafsirq.com online.